Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Angkringan Mas Aam Pringgondani Jogja: Pernah Dibenci Akamsi, Kini Jadi Penyelamat Warga dan Mahasiswa

Boby Adiputra Rajagukguk oleh Boby Adiputra Rajagukguk
10 September 2024
A A
Angkringan Pak Aam Pringgondani Jogja: Pernah Dibenci Akamsi, Kini Jadi Penyelamat Warga dan Mahasiswa.Angkringan Murah, Enak, dan Terbaik Ada di Kotagede Jogja MOJOK.COCerita Penjual Angkringan di Jalan Gejayan Lulusan Kampus Informatika, Bahagia Menjadi Penolong Para Pekerja Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi Cerita Penjual Angkringan di Jalan Gejayan Lulusan Kampus Informatika, Bahagia Menjadi Penolong Para Pekerja Jogja (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Umumnya, angkringan dianggap sebagai jujugan anak muda Jogja buat nongkrong. Namun, di Gang Pringgondani, Mrican, Sleman, terdapat sebuah angkringan yang malah mendapat komplain dari masyarakat sekitar. Penyebabnya, angkringan ini dianggap sebagai biang keributan.

Pak Aam (50), adalah pemilik angkringan tersebut. Boleh dibilang, sejak pertama kali buka pada Juli 2024, angkringan yang diberi nama “Angriini tak pernah sepi. Banyak mahasiswa, termasuk saya, menjadi pelanggan setianya.

Kendati banyak diminati mahasiswa, warga sekitar justru mengeluhkan keberadaan angkringan ini. Menurut penuturan Pak Aam, warga geram lantaran angkringan itu menjadi tempat penuh kebisingan.

“Beberapa warga bilang angkringan saya terlalu ramai, mahasiswa yang nongkrong di sini katanya ribut. Padahal, saya lihat mereka cuma ngobrol biasa. Kadang ketawa, tapi ya normal, namanya juga ngobrol santai,” ujar Pak Aam saat Mojok wawancarai Jumat (6/9/2024) lalu dengan nada bingung.

Kebingungannya beralasan. Sebab, menurutnya, mahasiswa yang datang ke angkringannya rata-rata hanya duduk dan bercengkrama dengan tenang. 

“Kalau sudah lewat jam 10 malam, saya juga ingatkan mereka untuk tidak terlalu keras suaranya. Kadang-kadang saya matikan musik atau nyalakan pelan-pelan saja supaya tidak terlalu mengganggu,” tegasnya. 

Warga sekitar pernah mengusir pelanggannya karena dianggap terlalu ribut

Berbagai masalah Pak Aam alami selama membuka angkringannya. Salah satunya, adalah teguran warga sekitar secara langsung kepadanya maupun kepada mahasiswa yang jajan di tempatnya.

Angkringan Mak Aam Pringgondani Jogja: Pernah Dibenci Akamsi, Kini Jadi Penyelamat Warga dan Mahasiswa.MOJOK.CO
Pada awal-awal dibuka, angkringan Mas Aam mendapat banyak komplain dari masyarakat setempat. (Mojok.co/Boby Adiputra R.)

 

Ia bercerita, beberapa warga bahkan ada yang menegur secara kasar mahasiswa yang sedang nongkrong di angkringan tersebut. Mereka dipaksa untuk pindah ke tempat tongkrongan lain. 

Menurut Pak Aam, hal ini pun berdampak buruk bagi bisnisnya. Bagaimana tidak, akibat pengusiran tersebut, pengunjungnya mulai sepi. Banyak mahasiswa yang tak berani lagi datang.

“Saking kesalnya, yaudah sekalian saya puter musik keras-keras biar sekalian ganggu,” ucapnya, kesal.

Sekesal-kesalnya Pak Aam, pada akhirnya ia mau menurunkan egonya agar tak dipandang sebagai biang keributan. Paling sederhana, ia mulai membatasi penyetelan musik di malam hari–yang hanya boleh diputar di bawah pukul 10 malam. 

Tidak hanya itu, Pak Aam juga mencoba untuk membahas permasalahan tersebut dengan ketua RW setempat, dan ternyata respon yang diberikan oleh ketua RW tersebut baik. 

“Ketua RW beranggapan dengan adanya angkringan tersebut justru membantu banyak pihak, mulai dari para mahasiswa yang mudah untuk mencari makan serta membangun solidaritas dengan para mahasiswa lain,” ungkapnya.

Iklan

Angkringan yang awalnya dibenci, kini dipuji karena bikin kriminalitas menurun

Meski dulu banyak dikomplain masyarakat setempat, justru angkringan Pak Aam kini banyak dipuji. Muaranya, tempat ini dianggap berdampak baik bagi lingkungan Pringgondani.

Salah satunya, dalam hal menekan angka kriminalitas. Sebagaimana dicontohkan Pak Aam, dulu sebelum adanya angkringan tersebut pernah terjadi peristiwa percobaan pencurian sepeda motor (curanmor) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa. 

“Namun, semenjak adanya angkringan, peristiwa itu tidak pernah terjadi lagi sampai sekarang,” kata Pak Aam.

Angkringan Mak Aam Pringgondani Jogja: Pernah Dibenci Akamsi, Kini Jadi Penyelamat Warga dan Mahasiswa.MOJOK.CO
Sempat ‘dibenci’, kini angkringan Mas Aam dicintai bahkan menjadi tongkrongan favorit mahasiswa. (Mojok.co/Boby Adiputra R.)

Saya sebagai mahasiswanya yang tinggal di sekitar angkringan Pak Aam mengafirmasi pernyataan tersebut. Sebab, selama saya tinggal di situ, belum pernah ada kejadian curanmor. Bahkan, untuk isu sekalipun.

Selain curanmor, Pak Aam juga bercerita kalau sejak angkringannya buka, tak pernah lagi dijumpai mahasiswa yang mabuk-mabukan. Padahal, dulu kerap dijumpai para mahasiswa yang minum-minuman keras di depan.

Kini, mereka lebih memilih nongkrong di angkringan tersebut dan meninggalkan kebiasaan lamanya.

Para pembelinya bahkan ikut gotong-royong semarakan acara 17-an

Tak hanya menghilangkan kriminalitas di lingkungan Pringgondani. Kehadiran angkringan Pak Aam bahkan turut dirasakan warga. Misalnya, baru-baru ini mereka berbondong-bondong membantu warga mempersiapkan acara 17-an.

Seperti memasang bendera, umbul-umbul, memasang lampu jalan, sampai menyambung kabel-kabel yang dibutuhkan untuk menyongsong acara.

“Padahal mereka bukan warga sekitar. Mahasiswa luar yang kebetulan jadi pelanggan saya,” sebut Pak Aam.

Angkringan yang dulu pernah dibenci, kini menjadi primadona. Tak cuma bagi warga sekitar, banyak mahasiswa pun bahkan menjadikannya sebagai basecamp tongkrongan.

Liputan ini diproduksi oleh mahasiswa Magang Jurnalistik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta periode September 2024.

Penulis: Boby Adiputra Rajagukguk

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA Angkringan Pak Gik Semarang, Angkringan Legendaris yang Bikin Nicholas Saputra Makan Gorengan 20 Biji

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 12 September 2024 oleh

Tags: angkringanangkringan jogjaangkringan pak aamJogja
Boby Adiputra Rajagukguk

Boby Adiputra Rajagukguk

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.