Kena marah dosen gara-gara pertukaran mahasiswa
Selain magang, Pertukaran Mahasiswa Merdeka juga jadi salah satu program MBKM idaman mahasiswa. Salah satunya Brian* (20) yang sejak awal kuliah sudah ingin mengikuti program itu.
Alasannya sederhana, ia ingin bisa merasakan pengalaman belajar di berbagai tempat. Lelaki yang lahir dan besar di Jawa ini juga ingin menginjakkan kaki di Sumatera, tanah kelahiran bapaknya.
Ia pun akhirnya ikut seleksi saat ada pembukaan pendaftaran Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Ada rangkaian tes ketat agar bisa lolos. Mulai dari tes kebhinekaan, tes kecerdasan emosional, hingga pembelajaran terkait pencegahan tindakan seksual yang tidak diinginkan.
Tujuan utamanya Sumatera tapi saat mendaftar beberapa kampus terbaik di sana kuotanya sudah penuh. Akhirnya, ia memilih kampus seadanya.
Beberapa hari menjelang akomodasi tiket keberangkatan dari Kemendikbud keluar, ia menyampaikan ke dosennya tentang kelanjutan kabar Pertukaran Mahasiswa Merdeka. “Beliau tiba-tiba bilang, ‘Kamu yakin jadi mau ikut ini? Nanti belajarnya nggak maksimal di sana nggak dapat apa-apa’,” kata Brian menirukan dosennya.
“Beliau bahkan bilang kalau ini kampus ecek-ecek,” imbuhnya saat Mojok wawancarai Sabtu (30/12/2023) silam.
Brian bimbang, meski ditentang dosennya, tiket akomodasi akhirnya keluar. Jika batal ia harus mengganti tiket pesawat yang harganya cukup memberatkannya. Akhirnya ia pun berangkat.
Selama menjalani program MBKM, Brian penuh rasa dilema. Pasalnya, ia belum bisa memastikan, apakah konversi SKS dari pertukaran mahasiswa dapat benar-benar maksimal sejumlah 20 SKS dan nilainya setara.
“Terakhir bicara soal rekognisi nilai saat di hendak berangkat. Sampai sekarang belum ada kepastian mengingat dosen saya kurang antusias. Proses keberangkatan ini memang terbilang nekat,” pungkasnya.
Program MBKM yang punya tujuan mempersiapkan karier komprehensif bagi mahasiswa memang menyimpang banyak cerita. Ada yang mujur bisa nabung beli MacBook baru tapi ada juga yang menjalaninya dengan penuh dilema.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Ditentang Dosen karena Ikut Pertukaran Mahasiswa Kampus Merdeka, Bahkan Ada yang Jadi Telat Lulus
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News