Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Ngotot Skripsi 300 Halaman karena Sok Pintar, Malah Terancam DO dari Kampus Surabaya dan Berujung Susah Cari Kerja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
2 Juli 2024
A A
Mahasiswa Ngotot Skripsi 300 Halaman karena Sok Pintar, Malah Terancam DO dari Kampus Surabaya dan Berujung Susah Cari Kerja MOJOK.CO

Ilustrasi - Mahasiswa Kampus Surabaya ngotot skripsi 300 halaman, malah terancam DO dan berujung susah cari kerja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ngotot skripsi hingga 300 halaman demi cumlaude, mahasiswa kampus Surabaya malah terancam DO karena skripsi tak rampung-rampung. Setelah lulus malah mentok jadi guru honorer.

Cerita tersebut saya dapat dari Anto* (25), bukan nama asli, salah seorang sarjana dari salah satu kampus Surabaya. Saat ini sehari-hari ia berprofesi sebagai seorang guru honorer di Kota Pahlawan.

Anto merasa terpancing untuk bercerita perihal kesialannya karena mendapati banyak adik-adik kelasnya yang kelewat ambis soal skripsi. Mengerjakan skripsi harus seperfek mungkin. Berusaha mencari topik yang sulit demi beda dari mahasiswa-mahasiswa lain.

“Apakah salah? Nggak juga. Tapi kalau semester udah mepet-mepet, kan mending kerjakan sebisanya. Asal dosbing oke kan aman aja,” tutur Anto, Senin (1/7/2024) malam WIB.

Sebab, Anto sendiri sudah pernah mengalami kesialan saat menjadi mahasiswa kampus Surabaya yang ambis dalam proses skripsi. Keambisan yang tak terbayar dengan hasil memuaskan. Malah sebaliknya.

Ingin saingi skripsi teman di kampus Surabaya

Selama kuliah di salah satu kampus Surabaya, Anto mengaku terkenal sebagai mahasiswa pintar. Di kelas aktif berdiskusi, sering menghabiskan waktu untuk baca buku dan jurnal ilmiah, pokoknya soal intelektual tak bisa diragukan lah. Dapat nilai C pun tak pernah.

Cuma memang, ada salah satu mahasiswa satu jurusannya yang tak kalah pintar dari Anto. Mahasiswa dengan gaya yang cenderung lebih santai, tak se-sepaneng Anto.

“Nah, kalau kebetulan aku satu kelas dengannya dalam satu matkul, pokoknya aku nggak mau kalah sama mahasiswa itu. Padahal kayaknya ia nggak punya pikiran yang sama sepertiku, pengin bersaing,” ungkap Anto. Rasa kompetitif tersebut ternyata terbawa sampai si mahasiswa kampus Surabaya tersebut menjalani proses skripsi.

Karena situasi pandemi pada 2020 lalu, Anto memang tak cukup tahu perkembangan teman-temannya sejurusan secara lebih luas. Apakah ada yang sudah proses skripsi atau belum.

Si mahasiswa saingan Anto tersebut diam-diam ternyata mengerjakan skirpsi. Ia tiba-tiba mengunggah momen setelah sidang skripsi begitu saja. Saingan Anto menuntaskan kuliah dalam waktu 3,5 semester.

“Aku tanya-tanya, ternyata skripsinya 150-an halaman. Malah aku dengar sebenarnya hampir 200 halaman, tapi dipangkas. Terus pas yudisium juga dapat predikat cumlaude,” ucap Anto.

Alhasil, Anto pun tertantang untuk menggarap skripsi dengan halaman lebih banyak dari teman seangkatannya di kampus Surabaya itu. Anto mungkin tidak lulus 3,5 semester, tapi ia bisa menyuguhkan skripsi yang lebih tebal. Begitulah target Anto.

Mendapat teguran dari dosen pembimbing

“Aku masih ingat, intinya dosbingku bilang nggak usah ngoyo-ngoyo. Pokoknya yang penting selesai. Kalau ada waktu jangan cuma buat skripsi, tapi kerjakan hal produktif lain,” terang Anto.

Hanya saja, Anto menegaskan pada dosennya bahwa ia menikmati proses skripsi tersebut. Mahasiswa kampus Surabaya itu juga menyebut kalau topik yang ia angkat memang harus ia urai panjang lebar. Si dosen pembimbing pun hanya manut saja.

Iklan

Target Anto saat itu sebenarnya ingin menyentuh 300 halaman. Alhasil ia harus menambah semester. Dari semester 8 hingga semester 11.

Sampai akhirnya di semester 12, Anto sadar bahwa tinggal dua semester lagi ia akan DO jika skripsinya tak lekas rampung. Oleh karena itu, ia memutuskan berhenti di angka 250 halaman saja.

“Saat sidang pun aku masih dapat teguran dari dosbing dan dosen-dosen penguji. Intinya nggak seharusya aku sengoyo itu bikin sampai 200 halaman. Karena prinsipnya kan yang penting lulus dulu, kasihan orang tua,” kata sarjana dari kampus Surabaya itu setengah tertawa.

Kalau mengingat momen itu, Anto akhirnya jadi malu sendiri. Mengingat, hingga semester 12 itu ia kuliah masih mengandalkan biaya dari orang tuanya yang berprofesi sebagai guru.

Apalagi ketika ia mencetak skripsinya tersebut, tentu ia harus mengeluarkan uang cukup banyak. Pengeluaran yang tidak begitu produktif.

Baca halaman selanjutnya…

Lulus susah cari kerja

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 3 Juli 2024 oleh

Tags: dosbingdosen pembimbingguru honorerkampus surabayalokerloker surabayalowongan kerja surabayaMahasiswamahasiswa surabayaskripsi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO
Kampus

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Perantau Sidoarjo nekat jadi wasit futsal demi bertahan hidup di Jogja hingga akhirnya menyerah MOJOK.CO
Ragam

Perantau Sidoarjo Nekat Jadi Wasit Futsal demi Hidup di Jogja, Berujung Menyerah Kejar Mimpi di Kota Pelajar karena Realita

28 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan Mojok.co

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.