Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Ngaku-ngaku Kuliah Teknik Elektro ITS biar Keren, Berujung Malu Dikira Tetangga Bisa Elektronik padahal Takut Listrik

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
22 Mei 2025
A A
Ngaku-ngaku kuliah Teknik Elektro ITS Surabaya biar keren padahal kuliah di kampus nggak terkenal MOJOK.CO

Ilustrasi - Ngaku-ngaku kuliah Teknik Elektro ITS Surabaya biar keren padahal kuliah di kampus nggak terkenal. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ngaku mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya tapi nggak bisa apa-apa

Ibu Sami benar-benar melakukan apa yang Sami sarankan. Setiap ada tetangga atau orang desa yang bertanya soal kuliah Sami, sang ibu akan dengan mantap menjawab: Teknik Elektro ITS Surabaya.

Warga desanya barangkali asing juga dengan nama ITS. Namun, label Teknik Elektro dan penjelasan singkat “belejar kelistrikan dan elektronik” membuat orang-orang yang bertanya manggut-manggut.

“Sial betul memang. Sejak semester 1 loh, tiap pulang kampung, ada saja tetangga yang kalau ada apa-apa minta tolong aku,” ungkap Sami.

“Misalnya, listrik rumah korslet. Alat-alat elektronik (seperti hp, mesin cuci, tv, bahkan sesepele charger nggak konek) juga minta bantuan aku buat betulin. Kata mereka, aku kan kuliah elektronik (maksudnya Teknik Elektro), pasti bisa lah,” sambungnya.

Kenyataannya, Sami buta sama sekali soal elektronik. Yang dia pelajari adalah Pendidikan Fisika. Secara teori, ada part-part perihal kelistrikan yang dia pahami. Tapi secara praktik, dia mengakui nol besar.

Berujung dianggap bodoh

Setiap ada tetangga yang minta bantuan, Sami hanya bisa mengiyakan dengan senyum getir. Sudah kepalang tanggung dia ngaku-ngaku sebagai mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya.

“Misalnya, soal hp. Ya kubawa dulu hp-nya di rumah. Di kamar, aku cuma bengong ini mau diapain?,” tutur Sami.

“Yang paling gemeteran pas mesin cuci sama listrik. Aku saja takut kesetrum kok. Ya akhirnya cuma pura-pura kulihat dan cek aja,” sambungnya.

“Terus akhirnya bagaimana?” Tanya saya.

“Jelas nggak bisa lah. Aku selalu bilang, sudah kucoba, tapi nggak bisa. Bawa ke ahlinya aja kalau nggak beli baru,” jawab Sami.

Meski begitu, masih ada saja yang menganggap Sami menguasai elektronik. Termasuk orangtuanya sendiri. Dan seperti yang sudah-sudah, selalu berujung: Sami tidak bisa membetulkan.

Lalu, lambat-laun, Sami mulai mendengar selentingan-selentingan sumbang dari tetangga. Seperti, “Katanya kuliah elektronik kok nggak bisa.” “Kayaknya nggak tenanan (sungguh-sungguh) kuliahnya,” dan sejenisnya.

Sami hanya pasrah saja. Semua itu terjadi karena kesalahannya sendiri.

Upaya jujur yang begitu berat

Seiring itu, Sami sebenarnya sempat terbersit ingin jujur saja. Minimal kepada orangtuanya bahwa dia tidak kuliah di Teknik Elektro ITS. Tapi di Pendidikan Fisika di sebuah kampus yang mungkin tidak begitu terkenal.

Iklan

Namun, Sami kepalang takut kejujuran itu akan mengecewakan orangtuanya. Ketika wisuda pada 2023 lalu pun dia tidak meminta orangtuanya hadir dengan berbagai alasan.

“Sekarang aku jadi guru SMP. Guru Fisika. Kadang orangtua juga nyinggung, lah kamu sekolah elektronik kok malah jadi guru. Mbok coba buka servis-servis alat. Gitu kata ibu-bapak,” tutur Sami.

“Tetangga apa lagi. Tetep jadi bahan rasan-rasan lah,” imbuhnya.

Entah kapan Sami akan berani untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Barangkali tidak akan diungkapkan sama sekali.

Tapi, kebohongan semacam itu sangat menyiksa. Oleh karena itu, pesannya bagi anak-anak muda yang kini tengah menanti pengumuman UTBK-SNBT, harap jangan pernah gengsi atas apa yang terjadi pada hidup masing-masing. Jalani dengan penuh percaya diri.

Dalam konteks jurusan dan kampus, label ternama hanyalah label. Yang menentukan seseorang bakal sukses atau tidak adalah ketekunannya dalam belajar dan mengasah keterampilan. Begitu pesan dan saran dari Sami.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Mahasiswa Semester Tua Pura-pura Wisuda padahal Belum Lulus, Demi Senangkan Orangtua Foto Bareng di Kampus atau liputan Mojok lainnya di rubri Liputan

 

 

 

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 23 Mei 2025 oleh

Tags: ITSits surabayakampus terbaik jawa timurteknik elektroteknik elektro its
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

ITS Surabaya MOJOK.CO
Kampus

Sombong Bisa Kuliah di Jurusan Akreditasi A ITS Surabaya, Kini Menyesal karena Susah Lulusanya: Nyesek Teman Seangkatan Sudah jadi Dosen

7 Juni 2025
Tergiur pakai joki UTBK-SNBT di Surabaya demi lolos jurusan Teknik Elektro. Berujung DO karena kuliahnya sulit hingga jadi sampah keluarga MOJOK.CO
Mendalam

Tipu Orangtua Rp10 Juta buat Joki UTBK demi Kuliah Teknik Elektro, Berujung DO karena Kesulitan dan Jadi “Sampah Keluarga”

3 Mei 2025
ITS Surabaya MOJOK.CO
Ragam

Nasib Mahasiswa Jurusan Teknik di ITS yang Nggak Menjunjung Solidaritas dan Terkenal Ansos

19 Maret 2025
Nestapa Para Perantau di Kawasan Gubeng Surabaya: Bertahan di Kos Kumuh, Berdamai dengan Bau Busuk dan Segala Kehororannya.MOJOK.CO
Ragam

3 Alasan Surabaya Timur Tak Aman Buat Ngekos, Mahasiswa ITS dan UNAIR Surabaya Dibikin Kapok

15 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.