Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mati-matian Kuliah PTN Sambil Kerja hingga Makan Lauk Cabai, Malah Di-DO Pas Tinggal Skripsi Gara-gara UKT

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
28 Agustus 2025
A A
Kuliah PTN demi kejar sarjana tanpa biaya orangtua. DO menjelang skripsi karena gagal bayar UKT MOJOK.CO

Ilustrasi - Kuliah PTN demi kejar sarjana tanpa biaya orangtua. DO menjelang skripsi karena gagal bayar UKT. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Biaya UKT kuliah PTN dari hutang ke hutang

Ababil bekerja dari pukul 17.00 WIB-02.00 WIB. Awalnya dia masih mampu memanajemen rasa lelahnya. Akan tetapi, seiring waktu, dia mulai keteteran. Tapi dia tak punya pilihan lain.

Memasuki semester 4, kondisi kesehatan bapaknya makin turun. Itu membuat sang ibu harus sering-sering membawanya ke rumah sakit.

“Ibuku kan nggak punya uang banyak, akhirnya aku sering kirim uangku. Urusan biaya kuliah, bayar UKT, pikir nanti,” ungkap Ababil.

Situasi itu membuat Ababil sempat harus hutang untuk membayar UKT semester 5. Untungnya, PTN tempat Ababil kuliah memiliki koperasi yang diperuntukkan meminjami mahasiswa yang kesulitan finansial.

Di semester 5 akhir, sang bapak berpulang. Uang yang Ababil punya pada akhirnya dia gunakan untuk memulasara sang bapak. Habis. Tak ada lagi untuk biaya UKT lagi di semester 6. Alhasil dia pinjam lagi.

“Tapi batasnya memang cuma bisa pinjam dua kali. Setelah itu nggak bisa,” ungkap Ababil.

Tinggal skripsi tapi kena DO

Sejak semester 2 Ababil sebenarnya sudah mencoba mengikuti pendaftaran beasiswa Bidikmisi (sekarang KIP Kuliah). Sayangnya, dia tidak keterima. Begitu juga saat dia mengajukan di semester 3. Tetap nihil.

Menjelang semester 7, Ababil makin kesulitan menabung uangnya. Adiknya sudah SMA. Sehingga dia kerap harus membantu sang ibu dalam aspek biaya. Walhasil, ketika memasuki semester 7 dia memilih cuti karena tak sanggup lagi bayar biaya kuliah (UKT).

“Walaupun aku nyambi kerja, aku kuliah masih bisa jalan secara semestinya. Tugas-tugas selalu kukerjakan, pinjam laptop teman. Di semester 7 itu sebenarnya tinggal skripsi,” kata Ababil.

“Untungnya pas masa KKN itu ada Corona. Jadi tugas KKN-nya diganti, nggak turun ke desa-desa pelosok. Waktu itu aku sudah ketar-ketir. Kalau KKN, otomatis aku harus keluar kerja. Punya duit dari mana kan,” sambungnya.

Karena terus tak sanggup bayar UKT hingga semester 9, maka Ababil tak bisa ambil cuti lagi. Jatahnya cuma tiga kali cuti. Jika dia tak membayar UKT lagi, maka statusnya menjadi “DO”. Dan itulah jalan yang akhirnya dia pilih: DO.

Iri melihat teman sarjana…

Ababil akhirnya fokus bekerja demi menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tentu ada perasaan iri, karena setiap tahun selalu ada teman-teman kuliahnya yang wisuda: menjadi sarjana.

Tentu nyesek sekali. Apalagi dia sebenarnya hanya tinggal skripsi. Tapi Ababil merasa tak berdaya dihantam keadaan.

“Tapi ya sudah lah. Jalan orang beda-beda. Mungkin jalanku sudah harus gini, DO pas tinggal skripsi,” ungkap Ababil.

Iklan

Cerita ini Ababil bagikan dengan harapan: agar para pembaca, yang punya kemewahan bisa kuliah PTN atau PTS tanpa ketakutan soal biaya, tanpa tanggungan lain di rumah, bisa memaksimalkan kesempatan kuliah sebaik-baiknya.

“Kalau buat teman-teman yang senasib, kalian nggak sendiri. Di dunia ini memang nggak semua orang jadi pemenang. Ada juga wong kalahan seperti kita. Tapi kalau berjuang untuk orangtua, rasa-rasanya nggak perlu ada yang disesali,” tutup Ababil.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Balas Dendam usai Dapat Beasiswa S1 KIP Kuliah, Manjakan Diri Sendiri dan Abaikan Ortu yang Tak Pernah Beri Hidup Enak Sejak Kecil karena Pemalas atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2025 oleh

Tags: biaya kuliahDOdo kuliahkuliah ptnKuliah sambil kerjaPTNsarjanaskripsiukt
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Eva Nandha Jalma Yael, wisudawan terbaik Unesa Jurusan Psikologi. MOJOK.CO
Kampus

Belajar dari Kerja Keras Sang Bapak sebagai Buruh Bangunan, Antarkan Saya Jadi Wisudawan Terbaik di Unesa

25 November 2025
Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.