Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

UTBK Ditemani Bapak Naik Bus 7 Jam ke Jogja, Nyesek Gelar Cumlaude Tak Ada Artinya karena Tak Bisa Membanggakannya

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
24 April 2025
A A
Wisuda.MOJOK.CO

Ilustrasi - Wisuda (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada perasaan sesak tiap kali Hanifa (26) mengenang masa-masa UTBK-SNBT di sebuah kampus di Jogja. Karena setelah lolos, kuliah, hingga wisuda dengan predikat Cumlaude, seperti tidak ada artinya karena tidak bisa membanggakannya pada sang bapak.

Bapak Hanifa mendorong betul agar putrinya tersebut kuliah. Kalau bisa sampai S3 sekalian. Meski secara keuangan sebenarnya Bapak Hanifa bukan dari keluarga mapan.

Sang bapak tidak memasang ekspektasi setiap jenjang pendidikan tinggi Hanifa kelak bakal menjaminnya lantas punya pekerjaan mentereng. Bagi bapaknya, Hanifa tumbuh sebagai perempuan berilmu sudah cukup.

“Karena semakin berilmu, aku akan jadi perempuan berkualitas. Kelak jika punya anak bisa mendidik anak dengan baik. Begitu bayangan sederhana bapak,” ucapnya, Rabu (24/4/2025).

Lebih-lebih, di keluarga Hanifa belum ada satupun yang menjadi sarjana. Sang bapak akan merasa sangat bangga jika Hanifa nantinya akan menjadi sarjana pertama di keluarga.

Tempuh 7 jam naik bus untuk UTBK-SNBT di kampus Jogja

Hanifa ingin kuliah di sebuah kampus besar di Jogja. Maka, pada momen UTBK-SNBT 2018 silam (saat itu masih SBMPTN), dia memilih lokasi ujian di kampus yang dia incar. Sekalian sambil lihat kondisi kampus dan suasana Kota Pelajar.

“Aku sebenarnya mau berangkat sendiri. Kasihan bapak kalau ikut, jauh dan capek. Tapi bapak ngeyel pengin menemani,” kenang Hanifa.

Alhasil, Hanifa berangkat untuk UTBK-SNBT di kampus Jogja ditemani sang bapak. Mereka naik bus dari Jombang, Jawa Timur. Menempuh waktu sekitar tujuh jam untuk sampai di Jogja.

Hanifa masih sangat ingat, hari-hari di Jogja dia gunakan untuk deep talk bersama bapak. Dialognya tidak jauh berbeda dengan Appa Yang Gwan-sik dan putrinya, Yang Geum-myeong, di drama Korea When Life Gives You Tangeringes.

“Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan. Jangan khawatirkan soal uang. Bapak akan kerja lebih keras.” Begitu ucapan bapak sedari di bus, saat makan di sebuah warung di Jogja, hingga beberapa saat setelah Hanifa selesai mengikuti UTBK-SNBT.

Gagal UTBK-SNBT di kampus Jogja tapi bapak tidak menyerah

Hanifa menangis tersedu saat pengumuman hasil UTBK-SNBT keluar. Dia tidak lolos masuk kampus Jogja impiannya.

Di detik itu pula, Hanifa sudah nyaris memupus keinginannya untuk kuliah. Karena baginya sudah tidak ada lagi kesempatan tersisa.

“Masih ada jalur mandiri. Coba lewat itu saja.” Tapi demikian bujuk sang bapak.

“Pak, mandiri itu jauh lebih mahal dari jalur SNBP atau UTBK-SNBT. Itu akan memberatkan,” jawab Hanifa.

Iklan

Lalu kalimat ajaib seperti yang sering diucapkan Yang Gwan-sik keluar lagi. Bapak Hanifa menegaskan masih sangat sanggup bekerja lebih keras. Tidak ada alasan untuk tidak kuliah.

Hanifa akhirnya mendaftar kuliah jalur mandiri di sebuah kampus di Surabaya. Saat ujian, lagi-lagi sang bapak menemani.

Lewat jalur mandiri, Hanifa akhirnya bisa kuliah. Itu membuat bapaknya lebih bersemangat dalam bekerja.

“Selama kuliah, nggak ada seharipun tanpa video call dari bapak. Dia pasti tanya, kuliah hari ini gimana? Wajahnya tampak selalu ceria. Kayak bangga anaknya bisa kuliah,” ujar Hanifa.

Bapak Hanifa memang menepati perkataannya. Dia bekerja lebih keras di Kalimantan hingga jarang pulang ke Jombang.

Hanifa juga tidak merasa kekurangan. Karena setiap butuh uang, bapaknya tidak pernah sekalipun mengirim kurang atau bahkan meminta Hanifa menunggu beberapa hari.

Baca halaman selanjutnya…

Gelar Cumlaude tidak ada artinya karena tidak bisa dibanggakan pada bapak

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 April 2025 oleh

Tags: Jogjakampus jogjaSNBTUTBKutbk snbtwisuda
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.