Bisa Masuk UNS, IPB, hingga UNJ Berkat Jalur Khusus Pramuka, Kegiatan yang Konon Mulai Ditinggal Anak Muda

pramuka bisa kuliah di UNS hingga IPB.MOJOK.CO

Ilustrasi pramuka (Mojok.co)

Beberapa PTN terbaik Indonesia sepert UNS hingga IPB membuka peluang bagi anak pramuka untuk bisa masuk dengan jalur khusus. Ini jadi angin segar bagi pegiat organisasi yang konon mulai ditinggalkan anak muda.

Selain UNS dan IPB, beberapa kampus yang memberikan jalur khusus bagi anak SMA yang aktif pramuka yakni UNJ, UIN Sunan Gunung Djati, Universitas Lampung, hingga Universitas Syiah Kuala. Masing-masing PTN tersebut memberikan persyaratan yang berbeda-beda.

Hal ini, tentu bisa meningkatkan minat anak muda sekarang untuk aktif berkegiatan kepanduan. Selain membantu mengasah berbagai keterampilan, terbukanya jalur khusus membuktikan kepanduan bisa berdampak langsung pada kelancaran studi lanjut.

Sebab, saat ini beberapa kalangan menilai peminat pramuka semakin berkurang. Penelitian Portnov-Neeman dan Barak pada 2013 lalu menunjukkan bahwa persepsi terhadap kegiatan pramuka di kalangan remaja, khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) telah menurun dibandingkan dengan siswa pada jenjang sekolah yang lebih rendah.

Selain itu, kepanduan mulai tersaingi dengan beragam ekstrakulikuler lain yang lebih menarik minat siswa. Namun, beruntungnya sekarang mereka bisa menjadikan pramuka sebagai sarana untuk masuk kampus impian seperti UNS, IPB, hingga UNJ. Berikut beberapa cara agar keaktifan pramuka bisa membawa kalian masuk ke kampus impian.

#1 UNS Jalur Pramuka

Keaktifan pramuka pada jenjang SMA/sederajat bisa membawamu masuk ke UNS. Pada 2023, UNS menduduki peringkat ketujuh sebagai kampus terbaik di Indonesia versi Webometrics. Tak heran jika banyak calon mahasiswa yang menjadikannya sebagai destinasi studi impian.

Ada beberapa syarat agar mereka yang aktif pramuka bisa masuk UNS. Pendaftarannya yakni lewat Seleksi Mandiri Jalur Kepemimpinan Muda UNS. Beberapa persyaratannya yakni harus WNI, lulusan SMA/SMK/MA paling lama tiga tahun terakhir, dan punya kesehatan yang memadahi untuk studi.

#2 IPB

Selanjutnya, peluang masuk IPB terbuka luas bagi siswa yang aktif pramuka. Pada tahun akademik 2023/2024, kesempatan ini baru terbuka bagi anggota kepanduan di daerah Jawa Barat.

Kalian bisa mempersiapkan diri dengan aktif sebagai anggota Pramuka Garuda, Ketua Ambalan, atau menjadi bagian dewan kerja. Selain itu, perlu memiliki prestasi tingkat nasional dan internasional agar bisa masuk lewat Jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) IPB. Namun, terbatas pada siswa dari jurusan IPA atau SMK Pertanian/Kehutanan/Kimia Analis.

#3 Anak pramuka bisa masuk UNJ

Salah satu PTN terbaik di Jakarta, UNJ, juga membuka peluang serupa. Kalian yang aktif sebagai anggota pramuka sebagai Dewan Ambalan atau Dewa Kerja Ranting/Cabang/Daerah punya kesempatan tersebut.

Selain itu, perlu sudah mencapai tingkatan Pramuka Penegak Garuda dan punya prestasi di bidang kepramuakaan. Paling penting, rata-rata nilai kalian pada semester 1-5 SMA harus di atas 80.

#4 UIN Sunan Gunung Djati

Mengingat Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan kegiatan kepramukaan yang maju, ternyata cukup banyak PTN di sana yang membuka jalur Jalur Prestasi Pramuka. Selain IPB, ada UIN Sunan Gunung Djati di Bandung.

UIN Sunan Gunung Djati fokus pada lulusan SMA/Sederajat untuk lulusan tahun yang sama dengan pembukaan seleksi. Mereka juga harus punya nilai rata-rata yang 80 selama SMA. Selain itu, tentunya harus punya prestasi di bidang kepanduan.

#5 PTN di Sumatera

Selain beberapa PTN unggulan di Pulau Jawa, dua PTN di Sumatera yakni Universitas Lampung dan Universitas Syiah Kuala juga membuka peluang bagi calon mahasiswa yang aktif pramuka. Tentunya, kalian yang tinggal di Pulau Sumatera patut mempertimbangkan jalur ini.

Menarik bagaimana anak pramuka bisa masuk ke berbagai PTN impian seperti UNS, IPB, hingga UNJ. Semoga bermanfaat.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Nekat Beli Sertifikat Tes Toefl Palsu Demi Lolos Sidang Skripsi, Awalnya Lega tapi Berakhir Menyesal

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version