Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Mentor Animasi Hizaro, Pemuda Sederhana dari Jogja yang Merawat Industri Animasi di Indonesia seperti “Anak Sendiri”

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
4 November 2025
A A
Hizkia Subiyantoro (Hizaro), Direktur Eksekutif Craft Animfest yang lahir di Jogja. MOJOK.CO

ilustrasi - Hizkia Subiyantoro atau yang akrab dipanggil Hizaro. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi Hizkia Subiyantoro selaku direktur eksekutif Craft Animfest, animasi adalah hidupnya. Lelaki asal Jogja tersebut bahkan rela menggelontorkan sebagian uangnya untuk perkembangan animasi di Indonesia, sekaligus menjadikan animasi sebagai sumber penghidupan banyak orang.

***

Hizkia Subiyantoro tampak sibuk menjawab pertanyaan dari pengunjung di Craft Animfest 2025, sembari jari-jemarinya memencet alat yang digunakan untuk live animation painting–seni visual yang menggabungkan seni melukis secara langsung.

Craft Animfest 2025 adalah festival film animasi pertama di Asia yang digelar oleh Hizkia Subiyantoro atau yang akrab dipanggil Hizaro sejak tahun 2017. Beragam teknik animasi tradisional pun ditampilkan dari Selasa (28/10/2025) hingga Sabtu (1/10/2025) di Studio Kalahan, Jogja.

Hizaro selaku direktur eksekutif Craft Animfest berujar bakal mengajak peserta mengeksplorasi cara baru menikmati animasi, sehingga menjadi pengalaman imersif: dekat, cair dan interaktif.

“Kami merasa craft atau film animasi Indonesia butuh yang namanya sentuhan dari seni rupa, sebab selama ini kita hanya mengenal animasi yang hubungannya selalu dengan industri mainstream,” ucap Hizaro ditemui Mojok di Studio Kalahan, Jogja pada Kamis (30/10/2025) usai mengisi workshop.

Oleh karena itu, para seniman harus punya semacam gaya dan artistik yang otentik. Informasi seputar Craft Animfest bisa kamu baca di sini.

Suka menggambar dari kecil

Hizaro berasal dari keluarga sederhana di Jogja yang membuatnya tumbuh jadi pribadi kreatif. Ayahnya, Nogo Harun adalah kondektur kereta api dan ibunya, Parjiyati seorang penjahit. Sebelum mengenal dunia animasi, orang tua Hizaro sering mengajarkan soal kebebasan berimajinasi dalam berkarya, sebab ia memang suka menggambar macam-macam.

Hizaro. MOJOK.CO
Mentor animasi untuk Indonesia, Hizaro. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Anak pertama dari tiga bersaudara itu suka mencoret-coret di tanah dengan potongan kayu atau bambu sejak usianya lima tahun. Menginjak SD, ia pun mulai mengganti media belajarnya di buku pelajaran. 

Sementara itu, imajinasinya pun tumbuh dari bacaan komik serta majalah seperti Hai. Selain itu, orang tuanya juga suka bercerita tentang kehidupan mereka. Ia pun merasa beruntung karena punya orang tua yang selalu mendukung mimpinya.

“Ayah selalu senang melihat saya menggambar dan jadi juara saat lomba, ia pernah membelikan saya pewarna merek Rapido yang waktu itu harganya sekitar Rp200 ribu. Padahal, sangu bapak setiap hari hanya Rp7 ribu,” ujar Hizaro yang kini concern di dunia animasi.

Tumbuh dengan pemikiran kreatif

Akan tetapi, saat Hizaro minta mobil mainan, ayahnya tak bisa membelikan. Ia justru menyuruh Hizaro untuk membuat mobil mainan sendiri dari bahan yang ada seperti kayu. Ia pun berhasil bisa membuatnya sendiri dan bermain seperti anak-anak lainnya.

“Saya bersyukur mengalami proses mencipta dan mandiri dengan cara itu. Coba kalau orangtua saya kaya, pasti langsung membelikan mobil mainan di toko,” katanya.

Seni rupa. MOJOK.CO
Karya seni rupa yang dipajang di Craft Animfest. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Pelajaran hidup itulah yang melekat dalam pikiran Hizaro, sehingga ketika anak-anak usianya lebih sering menggambar dua gunung dengan petakan sawah serta jalan di tengah, Hizaro justru menggambar robot Voltus. Proses kreatif itulah yang terpateri dalam diri Hizaro hingga dewasa.

Iklan

Singkat cerita, Hizaro dan istrinya berangkat ke festival film animasi di Paris dan Jerman pada tahun 2016. Mereka menampilkan karyanya berjudul Roda Pantura dan melihat banyak karya lainnya.

Animasi sebagai bagian hidup

Dari pengalamannya ke festival-festival internasional, Hizaro terkesima bahwa film animasi bisa menampilkan aneka cara bercerita dengan ekspresi tanpa batas. Ia baru sadar kalau film animasi bisa jadi alat menghantarkan cerita sambil melindungi narasumber dengan cara artistik.

“Mungkin orang tidak sadar tapi sebenarnya animasi itu ada menjadi bagian dari diri kita. Misalnya saya sendiri kan dulu tumbuh dengan Doraemon yang sampai hari ini mungkin mewarnai hidup saya. Begitu juga dengan teman-teman yang suka dengan One Piece hingga Toy Story,” ucap Hizaro.

Craft animfest. MOJOK.CO
Pengunjung festival Craft Animfest 2025 usai menonton screening film. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Ia pun tak menampik bahwa animasi identik dengan budaya Jepang. Oleh karena itu muncul istilah wibu yang sering digunakan sebagai bahan becandaan. Namun, Hizaro menilai hal-hal itu sah-sah saja. Justru ia berharap yang ditiru bukan hanya fancy-nya, melainkan kultur kerja keras serta kedisiplin orang Jepang.

Bahkan sebetulnya, kalau mau menengok lebih jauh, animasi itu tidak ada negaranya alias tidak punya ideolagi.

“Animasi adalah spirit atau kami menyebutnya animation cross border. Tidak ada batas antara negara atau satu ideologi tertentu,” ucap Hizaro.

Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan Hizaro menggelar Craft Animfest. Ia berharap industri animasi dapat berkembang, baik yang independen maupun mainstream. Ia ingin seluruh animator maupun orang yang berada di industri animasi dapat selalu terhubung.

“Ibarat rawon ya, nggak cukup kalau hanya dagingnya yang enak tapi kuahnya harus segar, panas, dan bumbunya meresap. Maka dengan diskusi dan berjejaring kita bisa menjadi satu kesatuan yang harmonis. Satu tapi berbeda-beda,” ucapnya.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Film Animasi Merah Putih: One for All bikin Miris Animator Indonesia yang Susah Payah Berkarya Sampai Luar Negeri atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 4 November 2025 oleh

Tags: animasianimeCRAFT Animfestfestival animasifestival film internasionalfilm animasiHizaroHizkia SubiyantoroJogja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.