Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Geliat Warga

Cerita di Balik Kesuksesan Komik Kamvret: Sempat Mencoba Jadi Guru, tapi Demam Panggung, Kini Bisa Servis Motor dari Hasil Bikin Komik Lucu

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
30 April 2024
A A
Cerita di Balik Kesuksesan Komik Kamvret: Sempat Mencoba Jadi Guru, tapi Demam Panggung, Kini Bisa Servis Motor dari Hasil Bikin Komik Lucu

Cerita di Balik Kesuksesan Komik Kamvret: Sempat Mencoba Jadi Guru, tapi Demam Panggung, Kini Bisa Servis Motor dari Hasil Bikin Komik Lucu (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Komik Kamvret adalah salah satu komik lokal yang punya ribuan penggemar. Akun Instagram @komikkamvret saja diikuti oleh 402 ribu orang, jadi bukti bahwa komik ini memang amat digemari. Tapi, seperti apa cerita di balik hal-hal konyol yang ada di Komik Kamvret? Kali ini, Ghazie akan berbagi bagaimana komik ini mengubah hidupnya.

***

Saya tak menyadari kalau author Komik Kamvret, ternyata kawan saya. Saya baru ngeh sekitar 2019, saat saya kerja di perusahaan lama. Kawan satu tim saya berteman dengan Ghazie, author Komik Kamvret dan dari dialah saya tahu kalau mereka orang yang sama. Padahal, saya follow Komik Kamvret sebelum saya kerja. Artinya, yak betul, saya bodoh sekali tak bisa mengenali karya kawan sendiri.

Tapi ketika tahu bahwa Ghazie adalah author komik tersebut, saya tak lagi kaget. Sekilas, Ghazie adalah tipikal mahasiswa pendidikan pada umumnya. Tapi kalau sudah mulai ngobrol dengan manusia satu ini, kau akan dapat kesan berbeda, jauh dari apa yang terlihat mata, dan itu jelas terpampang dalam karyanya yang penuh humor (gelap).

Saya sendiri tak pernah bicara pada Ghazie tentang karyanya, nor dia bicara tentang tulisan saya. Sebagai kawan, kami lebih sering bicara musik (kebetulan kami berdua berbagi selera musik yang sama) dan game, kadang juga meme (gelap), serta hal konyol lainnya. Tapi kali ini, saya mengajak dia ngobrol tentang karyanya, dan bagaimana Komik Kamvret berdiri tegak menantang di dunia yang tak pernah ramah pada karya seni ini.

Komik Kamvret berawal dari skripsi

Komik Kamvret adalah hasil dari pelarian Ghazie dari skripsi. Skripsi selain bikin stres, bisa bikin manusia jadi sibuk akan banyak hal, kecuali dalam mengerjakan skripsi. Dan itulah yang dilakukan Ghazie. (Me)lari(kan diri) dari skripsi, dia menyibukkan diri dengan iseng menggambar komik dan berharap bisa tembus Webtoon. Format scroll Webtoon saat itu jadi hal baru dan amat menarik.

Dalam proses menyibukkan diri tersebut, Ghazie melihat bahwa Instagram jadi tempat kelahiran para komikus yang makin hari makin tenar. Sampahisasi, Tahilalats, Maghfirare adalah beberapa kreator yang bikin dia berpikir, “Oh, ternyata bisa di sini juga ya.” Akhirnya, dia mulai upload beberapa karyanya di Instagram, dan semuanya, berawal dari iseng.

“Akhirnya ya aku bikin aja akun komik tentang kehidupan mahasiswa di kontrakan. Iseng sih awalnya, dari namanya aja kelihatan.”

Usaha, ketika bertemu dengan keberuntungan, jadilah kesuksesan. Keisengan Ghazie berbuah begitu manis. Makin lama, Komik Kamvret makin berkembang. Kamvret bahkan sempat jadi komik official salah satu platform komik (sekarang sudah tutup).

“Melihat banyak orang suka Komik Kamvret like, legit. Blown my mind.”

Tidak jadi guru, tidak masalah

Saya sudah amat lama tidak bertemu Ghazie, seingat saya, terakhir saat saya wisuda, itu 6 tahun yang lalu. Jadi, saya tak tahu apakah dia fokus full time Komik Kamvret atau dia punya pekerjaan lain yang ditekuni.

Ghazie menjawab bahwa dia menekuni komik ini secara full time. Sebelumnya, dia pernah mengajar, tapi ternyata dia mengalami anxiety attack saat mengajar. Dia akhirnya menyadari bahwa manusia demam panggung macam dirinya memang tidak ditakdirkan menjadi guru, meski kuliah pendidikan sekali pun.

Lalu bagaimana dengan nasib kuliah pendidikannya jika dia tak jadi guru? Well, Ghazie tak begitu mempermasalahkan hal tersebut. Dia bilang bahwa dia manusia yang percaya “kabeh ono dalane”, semua yang terjadi, apa pun yang terjadi, ya itu jalannya. Jadi, tak ada penyesalan.

Hanya saja, dia memang sudah mempersiapkan semuanya andai hal tidak sesuai dengan ekspektasi.

Iklan

“Setahun setelah lulus aku ngebikin deadline, bahwa jika dalam satu tahun Komik Kamvret nggak berkembang ke mana-mana, aku bakal berhenti ngomik dan daftar kerja. Well, here I am now.”

Beruntungnya, orang-orang terdekat Ghazie memang mendukungnya. Orang tuanya, istri, mertua, tak ada masalah. Tidak ada yang ribet. Jika ada yang tanya kerja Ghazie apa, mertuanya jawab “kerja onlen”. Simpel. Saya kira, inilah definisi sebenarnya dari ungkapan semesta mendukung.

Saya iseng bertanya, meminta penjelasan padanya tentang rumor bahwa dia dulu sempat keterima PNS tapi pilih Komik Kamvret. Dia menepis rumor itu. Dia memang daftar PNS tahap pertama, tapi nggak lolos di tahap kedua. Hanya saja, dia lupa dia daftar PNS bagian apa.

Baca halaman selanjutnya

Hidup yang menyenangkan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 30 April 2024 oleh

Tags: guruKomik Kamvretkomik lokalperjalanan hidupPNSwebtoon
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO
Ragam

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Jadi dosen non PNS (honorer) di kampus swasta dapat gaji yang bikin nelangsa. Nyesel kuliah sampai S2 MOJOK.CO
Ragam

Berambisi Jadi Dosen biar Terpandang dan Gaji Sejahtera, Pas Keturutan Malah Hidup Nelangsa

18 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.