Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Kebaikan Hati Pedagang Salak Kaliurang Jogja, Selamatkan Saya yang “Terjebak” Berjam-jam di Lereng Merapi

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
25 Januari 2025
A A
promo ojol, driver ojol.MOJOK.CO

ilustrasi - promo ojol (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di tengah kegusaran saya mencari ojek online untuk pulang, saya bertemu Mbah Juno. Seorang pedagang salak yang berjualan sendirian di sekitar Nawang Jagad, Kaliurang, Jogja dekat Gunung Merapi. Bisa dibilang, lokasi itu adalah destinasi wisata baru yang jarang ada ojek online. Namun, berkat Mbah Juno dan anaknya saya akhirnya bisa pulang dengan selamat.

***

Pada Senin (20/1/2025), saya mendapat tugas liputan di kawasan Nawang Jagad, Kaliurang, Jogja. Lokasinya dekat dengan Gunung Merapi. Daerah sana cenderung sepi. Kalau melihat jadwal, lokasi wisata alam itu memang tutup di hari Senin.

Tapi memang ada satu penjual salak yang menjajakan dagangannya. Sedangkan wisatawan hanya datang dari rombongan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan organisasi pemuda lintas agama, karena memang hanya mereka yang punya gawe.

Usai mengikuti acara menanam 100 pohon langka bersama rombongan tersebut, saya mengetik sebentar di Nawang Jagad. Saya kemudian pulang pukul 12.00 WIB karena situasi di Nawang Jagad, Kaliurang, Jogja sudah mulai sepi.

Saat saya keluar dari gerbang, seorang pedagang salak yang dari tadi menunggu di depan langsung menghampiri, dan menawarkan salak-salaknya kepada saya. Saya menolak dengan sopan. Walaupun saya suka salak, saat itu saya sedang tak mau ribet membawanya. 

Saya juga sedang buru-buru ke kantor, sekaligus ingin mencoba Zendo–ojek online milik Muhammadiyah untuk pulang. Namun, ojek online yang saya pesan lewat WhatsApp itu tak kunjung tiba. 

Warga asli yang tinggal di lereng Gunung Merapi, Jogja

Saya memutuskan menunggu di warung-warung yang tak jauh dengan Nawang Jagad. Setelah rombongan pulang, suasana langsung lengang. Nenek penjual salak tadi yang menawarkan barang dagangannya kepada saya juga sudah membereskan barang dagangannya. 

Ia memindahkan satu-satu barang dagangannya ke warung–tempat saya duduk. Usai mengemasi barang-barang, kami pun duduk berdua saja di warung yang tutup itu. Ia bertanya, kenapa saya tidak pulang? Saya menjelaskan kalau sedang menunggu ojek online. Sekaligus izin menunggu di warung, yang ternyata miliknya.

Pedagang salak di Kaliurang, Jogja merindukan anaknya yang tinggal di Norwegia. MOJOK.CO
Pedagang salak, Mbah Juno. (Aisyah Amira WakanG/Mojok.co)

“Mboten nopo-nopo, Mbak (tidak apa-apa, Mbak),” ucap nenek yang memperkenalkan dirinya dengan nama Mbah Juno itu, Senin (20/1/2025).

Mbah Juno sendiri asli Jogja. Ia sudah lama tinggal di Hargobinangun, Pakem. Bahkan ia ingat betul kejadian erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam. Erupsi itu disebut-sebut sebagai letusan terbesar dalam sejarah, melampaui erupsi tahun 1872.

“Sampai sekarang saya masih ingat. Malam-malam, kami cari pengungsian. Saya dan anak-anak nginap di GOR. Kami pindah sampai empat kali, katanya daerah itu masih rawan,” kenang Mbah Juno di sekitar Kaliurang, Jogja.

Namun, setelah itu Mbah Juno tidak pindah. Ia masih tinggal di sekitaran lereng. Sebagai warga asli sana, ia merasa harus bisa berkawan dengan bahaya. 

Alasan masih bekerja di usia senja

Baca halaman selanjutnya

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Januari 2025 oleh

Tags: erupsi gunung merapiJogjaKaliurangnawang jagadpedagang salak
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.