Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Bisnis Pangkalan Elpiji, Untungnya Lumayan, tapi Target dari Agen Bisa Bikin Tertekan!

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
30 Mei 2024
A A
Bisnis Pangkalan Elpiji, Untungnya Lumayan, tapi Target dari Agen Bisa Bikin Tertekan!

Bisnis Pangkalan Elpiji, Untungnya Lumayan, tapi Target dari Agen Bisa Bikin Tertekan!

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bisnis pangkalan elpiji makin hari makin menjamur. Kebutuhan gas 3 kg yang memang masif menjadikan bisnis ini terlihat begitu manis. Tapi, benarkah begitu kenyataannya?

***

Saya ingat betul, ketika awal menikah, yang saya beli di awal-awal adalah peralatan dapur, dan kompor gas jelas salah satunya. Meski saya masih numpang orang tua saat itu, tapi istri memilih untuk nyicil barang agar nantinya ketika pindah, semua sudah tersedia. Dan ya namanya kompor gas, jelas butuh tabung elpiji. Yaiyalah, masak butuh tapera?

Tabung gas elpiji memang jadi salah satu barang yang (hampir) pasti ada di rumah-rumah warga. Meski ya, tak melulu untuk masak, kadang ada yang memakai tabung gas untuk pemanas air, atau keperluan lainnya. Oleh karena keberadaannya yang amat vital inilah, bikin kebutuhan pangkalan elpiji ikut meningkat.

Sekilas, bisnis pangkalan elpiji terlihat menggiurkan. Pertama, mayoritas orang butuh tabung gas. Kedua, berhubungan dengan yang pertama, karena semua butuh, maka barang akan selalu terjual. Nah, pertanyaannya adalah, apakah bisnis ini semudah itu?

Naufal (27), pekerja salah satu perusahaan di Jogja ini punya bisnis pangkalan elpiji di Banyumas, Jawa Tengah. Sudah hampir setahun keluarganya menjalankan bisnis ini, dan sudah mengalami naik-turun bisnis yang terlihat mudah ini.

Secara umum, bisnis pangkalan elpiji ini sebenarnya menguntungkan, kata Naufal. Dengan modal 20 juta di awal dan omzet sekitar 1-3 juta per bulan, terlihat kalau bisnis itu tidak sebasah yang terlihat. tapi ada fungsi lain dari pangkalan elpiji yang orang kadang luput dari perhatian.

“Sebenarnya bisnis gas itu high risk low reward, tapi gara-gara gas itulah barang-barang di warungku jadi laku. Soale beberapa orang yang dadi pelanggan gasku juga order barang liyo koyo aqua galon, torpedo, dll”

“Jadi tabung gas itu kayak pokelure?”

“Betol.”

Tekanan dari agen

Meski jelas ada orang beli gas dan jadi pelaris untuk dagangan lain, bisnis ini juga ada sisi nggak enaknya. Naufal menyebutkan, kalau bisnis pangkalan elpiji ini “nggak menyenangkan” karena tekanan dari agen. Jadi, tiap pangkalan diwajibkan untuk menjual sejumlah tabung sebagai target. Jika gagal, bakal kena denda.

“Nah pressure-nya (datang) gegara penjualan seret, (tapi) dari agen nggak mau tau gas yang total sekitaran 200-300 pcs kudu terjual selama seminggu. Aku nggak tau denda uangnya berapa, tapi selain denda, dapat sanksi lain berupa pengurangan jatah gas juga.”

Sebenarnya ketika awal buka, pangkalan milik Naufal lancar dalam memenuhi kuota penjualan. Tapi entah kenapa, akhirnya banyak pangkalan sejenis di daerah rumah Naufal yang bikin tiap pangkalan jadi rebutan konsumen. Supply melebihi demand, efeknya jelas bisa ditebak.

Ditambah ada modal besar yang harus dikeluarkan tiap kulakan barang. Naufal mengaku dia harus mengeluarkan uang sebesar 4 juta per kulakan.

Iklan

“Per minggu aku keluar 4 juta untuk nebus gas isian, Mas.”

“(Padahal ini) sebenernya penak, asal punya lahan untuk penyimpanan gas dan duit sekitar 20 jutaan, udah bisa jadi pangkalan.”

Terlalu banyak pangkalan baru

Bisnis pangkalan elpiji ini, andai tanpa tekanan dari agen, adalah bisnis yang menyenangkan bagi Naufal. Meski modalnya terlihat besar, tapi jadi bait yang menyenangkan untuk warungnya. Dan ya, warung yang laku keras pasti punya stok gas yang banyak, bukan?

Keuntungan tiap tabung pun sebenarnya lumayan. Tapi gara-gara pangkalan yang kelewat banyak di daerah rumahnya, keuntungan tersebut tak terasa. Naufal bilang harusnya agen juga melihat tempat yang dijadikan pangkalan layak atau tidak, sudah banyak pesaing atau tidak. Setidaknya itu yang dulu dirasakan oleh Naufal. Tapi yang terjadi justru banyak pangkalan elpiji baru yang berdiri di daerahnya.

“Dulu lancar, Mas, ning yo asu malah saiki do akeh banget pangkalan neng kecamatanku.”

Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin

BACA JUGA Dilema Pangkalan Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 30 Mei 2024 oleh

Tags: bisnis pangkalan elpijipangkalan elpijitabung gas
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.