“Udah mau lebaran, tapi gue jatuhnya malah nganggur,” ungkap Sintia dengan nada kesal. Dihubungi Mojok pada Kamis (6/3/2025) pagi, CPNS Jogja ini mengaku kesal karena pengangkatannya sebagai PNS diundur. Estimasinya sampai akhir 2025 atau awal 2026.
“Kalau udah gini, gue mau makan apa dong,” imbuh perempuan lulusan PTN di Jogja ini.
Sebelumnya, pemerintah memang telah mengumumkan pengunduran jadwal pengangkatan ASN 2024.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Rini Widyantini, menyebut langkah ini diambil demi memastikan seluruh pelamar yang telah lulus seleksi tetap mendapatkan haknya sebagai ASN. Baik itu sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Pemerintah mengusulkan dilakukan penyesuaian jadwal pengangkatan CASN sebagai pegawai ASN dengan perkiraan pengangkatan pada akhir 2025 atau di awal 2026,” ujar Rini dalam rapat dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/3/2025) kemarin.
Senang karena jadi satu-satunya PNS di rumahnya, tapi malah dibikin kecewa negara
Sintia tidak lahir dari keluarga yang berada. Ia mendefinisikan keluarganya sebagai golongan “cukup”. Dibilang susah, nggak; tapi dikatakan kaya juga masih kejauhan.
Selama kuliah pun, CPNS Jogja ini mengandalkan beasiswa swasta. Meski bukan beasiswa penuh, setidaknya cukup buat meringankan biaya kuliahnya yang berada di angka Rp5 jutaan per semester.
“Kalau mau bikin buku, kisah gue mungkin inspiratif karena melawan stigma kalau jadi PNS itu mesti nyogok. Lah, gue mau nyogok gimana, keluarga aja miskin,” ucapnya sambil tertawa.
Sebelum mendaftar tes CPNS pun, Sintia bekerja di sebuah kantor di Jogja sejak 2023 lalu. Keputusannya mengikuti tes pegawai negeri sipil karena merasa upahnya yang mentok UMR Jogja cukup sulit buat survive.
Apalagi, anak pertama ini merupakan sandwich generation. Ia harus menghidupi dirinya sendiri, orang tua, dan adiknya yang masih SD.
“Jujur gue bahagia karena jadi orang pertama yang PNS di keluarga. Bisa ngangkat derajat ortu ke next level,” ucapnya.
“Tapi gue akhirnya juga malah merasa kecewa juga, terutama sama negara. Karena, ya, jadwal pengangkatan jadi nggak jelas gini.”
CPNS Jogja ini telanjur resign dari tempat kerja
Sebagai informasi, Sintia sendiri lolos tes CPNS 2024 di salah satu kementerian. Awalnya, ia mendapatkan informasi bahwa kantor tempatnya mendaftar akan mulai masuk pada awal April 2025.
Oleh karena itu, CPNS Jogja ini mengundurkan diri dari kantor tempatnya bekerja akhir Februari lalu. Alasannya, karena penempatannya nanti berada di luar kota, ia sudah harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Terutama sekali untuk mencari kos dan segala kebutuhan buat pindahan.
Sialnya, jelas Sintia, pengangkatannya malah mundur sampai Oktober 2025. Ia pun kaget karena sudah keluar banyak modal, baik itu modal yang sifatnya materi, maupun nonmateri seperti waktu dan tenaga.
“Ini berarti jatuhnya gue kayak pengangguran. Nggak ada penghasilan dari April sampai Oktober, cuma ngandelin duit tabungan yang nggak seberapa,” kesalnya.
“Mana kos telanjur dibayar juga selama tiga bulan awal. Kebayang kan udah bayar kos tiga bulan tapi sia-sia, nggak ditempatin.”
Baca halaman selanjutnya…
Mau lebaran, malah nggak ada pemasukan.
Boncos di saat lebaran, nggak ada pemasukan apalagi THR
Sintia seperti dihadapkan pada pilihan sulit. Awalnya, teman-teman kantor menyarankannya buat resign efektif per 1 April 2025 saja.
“Soalnya, biar sekalian dapat THR,” ujar Sintia, menirukan nasihat temannya.
Namun, itu pilihan yang hampir mustahil. Sebab, per 1 April (pada awalnya) CPNS Jogja ini direncanakan sudah ngantor di kementerian. Makanya, akhir Februari dipilih agar masih punya banyak waktu untuk “masa transisi”.
Sialnya, karena pengangkatannya mundur, rencananya buyar seketika. Sintia merasa, pada lebaran nanti dia dipastikan amat mengkis-mengkis. Sudah pendapatan nihil, THR apalagi–karena sudah nggak kerja.
“Udah pasti boncos banget pas lebaran. Dan belum tahu juga buat ngisi waktu nganggur enam bulan itu harus ngapain.”
Sintia mengatakan nasibnya masih lebih baik, kalau dibandingkan teman-temannya yang lain. Berdasarkan kesaksian CPNS Jogja lainnya, malah ada yang pengangkatannya molor sampai awal 2026–padahal sudah siap resign.
“Kalau aku kan bakal jadi pengangguran enam bulanan lah. Itu yang mundur sampai 2026, kebayang kan nggak punya penghasilan selama setahun,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Kebijakan BKN itu Nggak Adil untuk Calon ASN yang Sudah Berjuang, Dapat Nilai Tertinggi, tapi Tersingkir karena Bukan Prioritas atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.