Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Jalan Rusak di Sleman Lama Diabaikan: Jadi Wahana 1001 Lubang, Bupati Cuma Nambal, dan Rawan Kecelakaan

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
9 September 2024
A A
Jalan Rusak di Sleman Lama Diabaikan: Jadi Wahana 1001 Lubang, Bupati Cuma Nambal, dan Rawan Kecelakaan.MOJOK.CO

Jalan Rusak di Sleman Lama Diabaikan: Jadi Wahana 1001 Lubang, Bupati Cuma Nambal, dan Rawan Kecelakaan (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada lebih dari 100 kilometer jalan kabupaten yang rusak di Sleman. Ironisnya, bukan diperbaiki, jalan-jalan ini malah diabaikan. Kecelakaan pun kerap dialami pengguna jalan.

Salah satunya, seperti yang baru-baru ini terjadi di Jalan Sedogan-Sempu, Wonokerto, Turi. Pada Sabtu (31/8/2024) kemarin, dua kecelakaan terjadi dalam sehari. Dua kejadian ini didokumentasikan secara apik oleh warga setempat dan kemudian ramai di media sosial.

Di Facebook “info cegatan jogja” dan “WARGA TURI SLEMAN”, postingan foto lakalantas tersebut sudah mendapat ratusan komentar. Kebanyakan dari warganet menyayangkan sikap pemerintah yang seolah tak acuh terhadap kondisi jalan yang rusak parah.

Sementara di Instagram, tak sedikit warganet yang terang-terangan mengkritik kinerja Bupati Sleman Kustini yang dianggap tak becus menangani problem jalan rusak di Turi. Di antara mereka bahkan ada yang menyebut “bupati cuma bisa nambal doang”.

“Kalau cuma ditambal, percuma. Truk besar lewat setiap hari, retribusi lancar, terus uangnya kemana kira-kira? Ditambal doang, kayak gigi aja, tolong diaspal ulang lah, Bu,” ujar @fikiadam yang mengaku kecewa dengan Kustini.

Warga Turi protes, bentangkan spanduk ‘wahana 1001 lubang’

Sebelum kecelakaan terjadi dan ramai di media sosial, sebenarnya warga setempat sudah lama resah. Mereka bahkan membentangkan berbagai spanduk protes untuk meluapkan keresahan mereka terhadap kondisi Jalan Sedogan-Sempu yang kian memprihatinkan.

Berdasarkan pantauan Mojok, beberapa spanduk yang masih terpasang antara lain bertuliskan; “ati ati lur dalane alus pool”, “pajak elite perbaikan syulid”, hingga “wisata 1001 lubang”.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Merapi Uncover (@merapi_uncover)


Warga setempat mengaku masih menunggu upaya nyata pemerintah daerah Sleman untuk memperbaiki jalan. Selama ini, mereka hanya bisa mengupayakan tindakan kecil seperti menyiramkan air ke jalan untuk mengurangi debu.

“Sebenarnya kami warga Wonokerto, Turi ini serba salah. Mau nunggu upaya pemerintah rasa-rasanya percuma. Tapi kalau nggak segera ditangani bisa fatal,” kata Arifin (28), warga Turi yang dihubungi Mojok, Senin (9/9/2024) siang.

“Nggak cuma debu yang jadi keluhan warga. Tapi jalan berlubang itu juga bikin was-was, rawan kecelakaan,” tegas pekerja yang setiap hari PP ke Kota Jogja untuk mencari nafkah ini.

Solusi jalan rusak di Sleman

Melansir data Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, panjang ruas jalan kabupaten di Sleman adalah 699,5 kilometer. Kendati demikian, baru 82,2 persen atau 575 kilometer jalan yang kondisinya mantap (tidak dalam kondisi rusak).

Iklan

Dari ruas sepanjang 575 kilometer tersebut, 184 kilometer di antaranya berkondisi baik. Sedangkan untuk kondisi 390,7 kilometer lainnya berkategori sedang.

DPUPKP Sleman juga mencatat, 16,96 persen sisanya atau sepanjang 118,65 kilometer berkondisi rusak. Bahkan, 5,85 kilometer lainnya rusak parah.

Dari jalan-jalan yang berkategori rusak ini, Jalan Sedogan-Sempu di Turi juga termasuk. Selain itu, jalan kabupaten yang rusak lainnya adalah Jalan Kebonagung, Jalan Klangon-Gedongan, dan Jalan Gendol-Tempel.

Pada 2024 lalu, Pemkab Sleman mengalokasikan anggaran Rp21,8 miliar untuk perbaikan ruas jalan kabupaten yang rusak tersebut. Kendati demikian, mantan Sekda Sleman Harda Kiswaya menilai anggaran tersebut masih terlalu kecil untuk pemeliharaan jalan rusak.

“Yang jadi problem selama ini ‘kan anggaran pemeliharaan yang terlalu kecil, masih kurang. Apalagi untuk jalan rusak yang memang sangat banyak,” kata lelaki yang maju sebagai calon bupati di Pilkada Sleman 2024 ini saat Mojok temui, Kamis (29/8/2024).

Ia pun berpendapat, untuk mengatasi permasalahan jalan kabupaten yang rusak di Sleman, penambahan anggaran pemeliharaan harus lebih ditingkatkan. Namun, ia juga menggarisbawahi, faktor kerusakan jalan juga perlu diperhatikan. Sehingga, anggaran yang dikeluarkan bisa lebih efisien.

“Harus dipetakan rusak karena faktor apa. Apakah volume kendaraan berat, atau kontur tanah yang memang rentan bikin jalan rusak. Jadi, penganggarannya pun juga bisa disesuaikan,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Terima Kasih Pemerintah Kabupaten Sleman, Sudah Menciptakan Pencegah Obesitas dan Darah Rendah Berupa Jalan Rusak di Jalan Kabupaten

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 10 September 2024 oleh

Tags: bupati slemanjalan di slemanjalan kabupatenjalan rusakjalan rusak di slemankabupaten slemanslemansleman diy
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bedog Arts Fest 2025 Mojok.co
Kilas

Bedog Arts Fest 2025: Perayaan Seni Kerakyatan, Lingkungan, dan Semangat Keberlanjutan

19 Oktober 2025
Ilustrasi Stasiun Kalasan di Sleman yang terbengkalai - MOJOK.CO
Liputan

Saat KAI Masih Sibuk Mengkaji Pembukaan Stasiun Kalasan, Warga Sudah Muak dengan Anak Muda yang Menjadikannya Tempat Maksiat

14 Oktober 2025
Beasiswa Kuliah Sleman Pintar bekerjasama dengan kampus swasta, salah satunya Amikom. MOJOK.CO
Kampus

Nyaris Hilang Harapan Kuliah di PTN, Beruntung Bisa “Move on” hingga Kuliah Gratis di PTS Terbaik dengan Beasiswa dari Sleman

14 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.