Biang Keracunan MBG 426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta, Menu Memang Tak Keliahatan Aneh tapi Waktu Masaknya Bermasalah

Biang keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta MOJOK.CO

Ilustrasi - Biang keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Awalnya tak ada yang aneh dari hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disantap oleh para siswa SMAN 1 Yogyakarta. Menu yang terhidang pada Rabu (15/10/2025) terdiri dari nasi putih, ayam saus barbeque, tahu krispi, salad sayur, dan buah pisang.

Beberapa jam berselang, banyak laporan masuk menyebut sejumlah siswa mengalami sakit perut hingga diare sejak Kamis (16/10/2025) dini hari.

Hingga Jumat (17/10/2025), laporan resmi kepada Sekretrasi Daerah (Sekda) DIY menyebut ada 426 siswa yang mengalami keracunan diduga dari menu MBG tersebut.

Waktu masak menu MBG untuk SMAN 1 Yogyakarta terlalu dini

Diketahui kemudian, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyelenggara yang menyediakan MBG untuk SMA Negeri 1 Yogyakarta adalah SPPG wilayah Wirobrajan.

Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan, berdasarkan koordinasi dengan Satgas Percepatan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dan Koordinator SPPG penyelenggara, waktu masak MBG untuk SMAN 1 Yogyakarta dinilai terlalu dini.

MBG untuk SMAN 1 Yogyakarta ini dimakan saat istirahat ke-2, atau sekitar pukul 11.45 WIB. Tapi dimasak terlalu pagi bersamaan dengan jatah pagi untuk SD. Padahal seharusnya, jatah siang tidak dimasak berbarengan dengan jatah pagi. Padahal seharusnya, jatah siang tidak dimasak berbarengan dengan jatah pagi.

“Informasinya harusnya makanan dimasak agak siang tetapi dimasak kemruputen karena kokinya ada yang sakit,” ujar Ni Made dalam keterangan tertulisnya.

Menu ayam MBG jadi biang keracunan di SMAN 1 Yogyakarta?

Dugaan sementara, siswa keracunan dari menu ayam barbeque. Ni Made meminta Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY untuk langsung mendatangi SMA Negeri 1 Yogyakarta guna mendapatkan informasi yang lebih jelas.

Atas kejadian keracunan ini, Ni Made menegaskan agar SPPG tidak lagi lengah dan mengakibatkan keracunan terhadap konsumennya.

“Kami memberikan syarat bagi Koordinator SPPG untuk melaporkan secara rutin seminggu sekali kepada Ketua Satgas. Kami juga mengharuskan ada informasi selain kandungan gizi juga waktu layak untuk dikonsumsi,” tegas Ni Made.

Pengakuan lalai dari SPPG

Kepala Sekolah SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, membenarkan bahwa yang diduga menyebabkan keracunan adalah menu ayamnya. Hanya saja, Ngadiya tidak bisa memastikan apakah ratusan siswa yang diduga keracunan MBG itu sepenuhnya disebabkan oleh menu MBG.

“Ya, yang sakit 426 dari 972 siswa. Tapi itu juga tidak menutup kemungkinan ada sebab lain,” ujar Ngadiya.

Ngadiya menambahkan, pihak SPPG sudah memberi pernyataan sikap akan bertanggung jawab atas keracunan yang terjadi. Pihak SPPG juga sudah mengaku adanya kelalaian dalam proses penyediaan MBG untuk SMAN 1 Yogyakarta.

“Beliau mengakui ada kelalaian dalam penyediaan MBG sehingga akan bertanggung jawab. Mungkin dalam memasak atau apa itu tidak sesuai SOP sehingga menimbulkan keracunan,” pungkas Ngadiya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Tutup Dapur SPPG dan Libatkan Kantin Sekolah adalah Solusi Atasi Krisis MBG atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Exit mobile version