Aib di Rumah Dinas Bupati Sleman, Bangun Kolam Mewah ketika Warga Ngeluh Hidup Susah

Ilustrasi - Singgung kolam renang di rumah dinas Kustini, Harda Kiswaya tolak fasilitas hidup mewah jika jadi Bupati Sleman. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Kolam renang di rumah dinas Bupati Sleman kembali disinggung dalam Debat Perdana Calon Bupati Sleman 2024-2029 antara Cabup nomor urut 1 Kustini Sri Purnomo dan Cabup nomor urut 2 Harda Kiswaya.

***

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Jogja, baru saja melangsungkan Debat Perdana Calon Bupati Sleman pada Minggu malam, (27/10/2024). Adapun tema yang dibicarakan adalah Kesejahteraan Rakyat, Ekonomi, dan Sumber Daya Alam.

Dalam durasi kurang lebih dua jam, baik Kustini maupun Harda Kiswaya saling memaparkan gagasan dan program masing-masing untuk kemajuan Sleman pada tiga sektor di atas. Kustini membawa narasi “berkelanjutan”, sementara Harda Kiswaya menawarkan “perubahan” melalui narasi “Sleman Baru Harapan Baru”.

Harda Kiswaya menolak fasilitas hidup mewah jika jadi Bupati Sleman

Pernyataan penutup Harda Kiswaya dalam debat tersebut tak pelak menjadi sorotan. Sebab, dia secara satire dan spesifik menyinggung soal kolam renang di rumah dinas Bupati Sleman sebelumnya, Kustini.

Mengawali pidato penutupnya, Harda Kiswaya mengaku, dalam satu tahun terakhir telah berjumpa dengan warga Sleman dari berbagai lapisan. Kata Harda, mayoritas mereka menyampaikan harapannya agar bisa hidup lebih makmur dan sejahtera di Sleman.

Oleh karena itu, Harda Kiswaya menegaskan, bersama pasangannya (Danang Maharsa) mereka akan berikhtiar untuk mewujudkan harapan warga Sleman tersebut.

“Setiap kebijakan kami sepenuhnya untuk warga sleman bukan untuk kami pribadi atau keluarga kami,” ujar Harda Kiswaya.

Singgung Kolam Renang Rumah Dinas Kustini, Harda Kiswaya Tolak Fasilitas Mewah jika Jadi Bupati Sleman MOJOK.CO
Harda Kiswaya saat memberikan pernyataan penutup di debat perdana Calon Bupati Sleman. (YouTube/KPU Sleman)

“Semua program yang menggunakan APBD akan kami pastikan untuk kesejahteraan warga Sleman. Bukan untuk fasilitas hidup mewah bupati atau wakil bupati seperti pembangunan kolam renang di Rumah Dinas Bupati Sleman,” tegasnya. Pada bagian itu, sontak saja para pendukung Cabup nomor urut 2 yang hadir di lokasi debat langsung bersorak.

“Oleh karena itu, bila tidak melanggar aturan, saya lebih milih tetap tinggal di rumah pribadi agar tetap dekat dengan masyarakat,” begitu Harda Kiswaya menekankan.

Keperluan Kustini bangun kolam renang

Karena disinggung di pernyataan penutup, Kustini tentu tidak bisa memberi tanggapan atas apa yang dikatakan Harda Kiswaya dalam debat tersebut. Terlebih, Kustini juga mendapat kesempatan pertama memberi pernyataan penutup (sebelum Harda memberi pernyataan).

Namun, bersamaan dengan ramainya isu kolam renang pada 2023 silam itu, Kustini sempat memberi klarifikasi kepada awak media.

Usut punya usut, isu mengenai kolam renang di rumah dinas Bupati Sleman, Kustini, ternyata sempat jadi sorotan pada Maret 2023 lalu. Beberapa berita yang beredar waktu itu bahkan menyebut tak hanya sekadar membangun kolam renang, tapi kolam renang mewah.

Proyek kolam renang tersebut pada dasarnya masuk dalam proyek pemeliharaan rumah dinas dengan nilai anggaran Rp2 miliaran. Kustini menyebut, pembangunan kolam renang tersebut sudah sesuai dengan design engineering detail (DED).

“Usulan tersebut disampaikan pada saat inventarisasi kebutuhan pemeliharaan rumah dinas bupati pada 2020,” ujar Kustini seperti dikutip dari Harian Jogja.

Alasan Kustini mengusulkan pembangunan kolam renang tersebut lantaran mempertimbangkan kondisi fisik dari Bupati Sleman itu. Kustini disebut perlu menjalani terapi punggung. Oleh karena itu, olahraga yang direkomendasikan untuknya adalah berenang.

Menimbang kesibukannya, tidak memungkinkan jika Kustini meluangkan waktu untuk berenang di fasilitas publik. Maka, solusinya adalah menyediakan kolam renang di rumah dinas. Dengan begitu, kesempatan untuk berenang dalam rangka terapi bisa sewaktu-waktu.

Kolam mewah di Rumah Dinas Bupati Sleman saat kondisi warga jauh dari kemudahan

Meski sudah memberi klarifikasi, tapi tetap saja pembangunan kolam renang di rumah dinas Bupati Sleman itu menuai respons tak mengenakkan dari warga Sleman.

Di media sosial X, banyak warganet yang menyinggung kontradiksi antara kondisi di dalam rumah dinas Kustini dengan kondisi warga Sleman di luar.

Bagi mereka, terlihat kesenjangan yang sangat kentara: Bupati Sleman, dengan fasilitas kolam renang di rumah dinasnya, bagi warganet menunjukkan gaya hidup hedon. Padahal kondisi warganya masih banyak yang jauh dari kemudahan hidup.

“Kolamnya bagus, tidak seperti jalanan kabupaten… kabupaten mana ya…,” tulis akun @muh**** pada Maret 2023 itu.

“Alhamdulillah rumah dinas bupati ada kolam renang. Beberapa fasilitas umum di Sleman masih banyak yang rusak nggap apa-apa, yang penting Ibu Bupati bisa menenangkan pikiran dengan berenang di rumah dinas,” timpal akun @thes********.

“Makasih bu sudah mewakili rakyat Sleman hidup mewah,” balas akun @bara********.

“Pantes 18 tahun ga gelem pindah omah, ono kolam renange barang jebule, YTTA,” sambung akun @bow****.

Komentar-komentar tersebut hanya di antaranya saja. Masih banyak jejak komentar lain yang tertinggal di X.

Bahkan ada yang menyebut alasan Kustini soal terapi adalah alasan yang dibuat-buat, mencoba meniru alasan Ridwan Kamil yang pada 2019 sebelumnya juga sempat disorot lantaran kolam renang.

Namun, seandainya memang benar untuk keperluan terapi, tapi membangun kolam renang untuk kepentingan pribadi di saat banyak urusan publik belum tersentuh secara tuntas tentu menyakiti hati warga Sleman.

Isu tersebut memang sempat menguap. Maka, wajar saja hadirin di lokasi debat berseru agak keras ketika Calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya, menyinggungnya lagi.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Angka PHK di Sleman Begitu Tinggi: Baca Ini Sebelum (atau Sesudah) Kamu Jadi Korbannya

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

 

Exit mobile version