MOJOK.CO – Di Katingan, Kalsel, pilkada begitu rumit karena dinasti politik. Di pilkada Magelang, kebingungan disebabkan oleh nama.
Lima tahun lalu pilkada Magelang dimenangkan oleh pasangan calon yang memiliki kesamaan nama. Kedua orang itu adalah Zaenal Arifin, S. I.P. dan H. M. Zaenal Arifin, S.E. atau dikenal dengan nama beken “Double Zaenal”, walau masyarakat menjuluki mereka “Upin Ipin”. Pasangan ini mengalahkan lima calon lain di pilbup Magelang 2014. Artinya, tahun ini adalah masa terakhir kepemimpinan mereka sebagai pasangan bupati dan wakil bupati.
Tepat pada 12 Februari lalu, KPU sudah mengumumkan pasangan-pasangan calon yang lolos pada tahap verifikasi, tak terkecuali di Kabupaten Magelang. Hasilnya, pasangan yang sebentar lagi disebut mantan ini akan bertarung satu sama lain di panggung politik De Tuin van Java. Tidak ada lagi Double Zaenal, mereka berpisah dan mencalonkan diri masing-masing sebagai calon bupati yang akan memimpin pada periode selanjutnya.
Zaenal Arifin, S.I.P. yang mantan bupati akan berpasangan dengan Edi Cahyana, S.E. yang sudah mengantongi nomor urut satu. Pasangan ini diusung dan didukung oleh beberapa partai besar, seperti PAN, PDIP, Demokrat, PKB, Nasdem, Hanura, PPP, dan Perindo (8 partai).
Sedangkan sang mantan wakil bupati, H.M. Zaenal Arifin, S.E. (hadeh ribet bener nulisnya), yang sudah dua periode menjabat berpasangan dengan H. Rohadi Pratoto, S.H., M. Si. sebagai calon dengan nomor urut dua dan diusung oleh Gerindra, Golkar, serta PKS (3 partai). Keduanya sudah pasti maju dan siap dipilih oleh masyarakat Kabupaten Magelang pada 27 Juni mendatang.
Ketika dua orang dengan nama sama plek jiplek begini maju pemilu dan berpasangan, persoalan jadi lebih mudah. Tapi, ketika mereka berlawanan seperti ini, pemilih tentu harus mengingat kuat Zaenal Arifin yang mana yang ingin mereka pilih.
Saran untuk warga Magelang, sebelum melakukan proses memilih, ada baiknya menghafal penampilan calon bupati pilihan, entah dari gaya rambut, pakaian, atau pose foto yang selalu digunakan.
Selain itu, juga penting dalam memerhatikan nama masing-masing calon, jika kita sulit membedakan karena persamaan nama, hafalkan saja nama pasangannya yang berbeda. Perbedaan tidak selalu mengarah ke hal yang buruk kok.
Tapi, yang paling mudah adalah kita tahu nomor urut pilihan kita dari awal. Ikuti perkembangannya agar tidak salah memilih. Intinya, ketahuilah pasangan calon yang akan kita pilih dengan benar agar tidak salah dan menyesal setelah keluar dari bilik suara.
Terakhir, jika calon pilihan Anda kalah di pilkada Magelang, jangan sedih dan berkecil hati. Sebab apa pun hasilnya, yang menang pasti Zaenal Arifin.