MOJOK.CO – Belakangan hubungan Cak Imin dengan Yenny Wahid kembali memanas. Keduanya saling lempar argumen di media sosial terkait konflik PKB di masa lalu, yang oleh Yenny dklaim telah “dicuri” oleh Cak Imin.
Seperti yang kita tahu, PKB merupakan parpol yang lahir dari rahim Reformasi. Partai ini terbentuk hanya beberapa saat setelah lengsernya sang penguasa Orde Baru, Soeharto.
Saat itu, pembentukan PKB tak lepas dari desakan para Nahdliyin yang menginginkan adanya parpol guna mewadahi aspirasi warga Nahdlatul Ulama (NU). Setelah melewati rangkaian diskusi, akhirnya pada 23 Juni 1998 PKB sah mendeklarasikan diri sebagai parpol di kediaman Gus Dur.
Sementara Cak Imin sendiri, memulai karier politiknya di parlemen melalui PKB. Pada Pemilu 1999, Cak Imin berhasil lolos ke Senayan bahkan menjadi Wakil Ketua DPRD periode 1999-2004. Kala itu usianya masih sangat muda, 33 tahun.
Lantas, apa yang bikin ia akhirnya berkonflik dengan Gus Dur, salah satu pendiri bahkan orang yang paling dihormati di PKB?
Awal mula Gus Dur vs Cak Imin
Sebelum berkonflik dengan Cak Imin, internal PKB sempat mengalami friksi. Konflik ini sempat menyebabkan dualisme, yakni PKB Batutulis yang ketuanya adalah Matori Abdul Djalil dan PKB Kuningan dengan Ketua Umum Alwi Shihab.
Namun, dualisme ini berakhir setelah terpilihnya Cak Imin sebagai ketum yang baru pada Muktamar PKB di Semarang pada 2005. Sementara Gus Dur menjabat sebagai Ketua Dewan Syura PKB.
Sayangnya, pada 2008 internal PKB kembali bergejolak. Gus Dur selaku Ketua Dewan Syura sempat memberhentikan Cak Imin dari jabatannya. Klaim Gus Dur, pemberhentian itu adalah keputusan DPP, gabungan Dewan Syura dan Dewan Tanfidz.
Ada beberapa versi yang menyebut alasan Gus Dur memberhentikan Cak Imin. Seperti yang Kompas (2008) laporkan, alasan pertama karena ada indikasi upaya pelengseran Gus Dur dari posisi Ketua Dewan Syura melalui Muktamar Luar Biasa (MLB).
Sementara alasan kedua, ada anggapan Cak Imin mulai bermanuver dengan “mendekati istana”. Sikap inilah yang tidak Gus Dur sukai.
Halaman selanjutnya…
PKB Cak Imin melawan dan menang
PKB Cak Imin melawan dan menang
Atas pemberhentian tersebut, Cak Imin pun kemudian mengajukan gugatan terhadap Gus Dur ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Benar saja, sejak adanya gugatan ini, wacana MLB PKB pun mencuat di kedua pihak yang berseteru.
Pada kubu Cak Imin, mereka menggelar MLB pada 2-4 Mei 2008 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Sementara, kubu Gus Dur mengadakan MLB PKB pada 30 April-1 Mei di Parung. Namun, PN Jaksel memutuskan hasil MLB keduanya tak sah karena Cak Imin dan Gus Dur tak hadir dalam MLB satu sama lain. PN Jaksel juga memutuskan kepengurusan PKB kembali pada hasil Muktamar di Semarang.
Akibat dualisme kepemimpinan itu, masing-masing kubu juga sempat mendaftarkan partai itu ke KPU untuk bisa mengikuti Pemilu 2009. Akhirnya, PKB pimpinan Cak Imin lah yang dinyatakan sebagai “PKB yang sah” oleh pengadilan kala itu.
Sejak saat itu, sejumlah upaya untuk membangkitkan PKB versi Gus Dur terus Yenny Wahid lakukan. Namun, usaha ini tak berhasil. Sementara Gus Dur, pada akhirnya memilih tidak melawan dan mulai perlahan meninggalkan dunia politik hingga wafat pada 2009. Adapun Cak Imin menjabat sebagai Ketua Umum PKB hingga saat ini.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Menerka Kekuatan Anies-Cak Imin: Elektabilitas Muhaimin Rendah, Tapi PKB ‘Jaminan’ Kemenangan
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News