Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Apa Sih Bedanya Grha, Graha, dan Griya?

Tapi sebenernya, bedanya apa sih antara graha dan grha? Oya, ada satu lagi: griya. Bukannya sama aja?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
8 Februari 2018
A A
Apa Sih Bedanya Grha, Graha, dan Griya? MOJOK.CO

Apa Sih Bedanya Grha, Graha, dan Griya? MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO Uraian asal mula grha, graha, dan griya yang suka bikin bingung dan heran.

Mahasiswa yang tinggal di Jogja pasti akrab dengan nama salah satu universitas terbaik di Indonesia: UGM. Nah, orang-orang yang kenal UGM pun tentu tahu sebuah bangunan “maskot” bagi UGM yang sering dijadikan sebagai tempat tongkrongan bernama GSP.

Ya, GSP a.k.a. Grha Sabha Pramana.

Pertama kali membaca namanya, saya pikir di sana ada sebuah kesalahan pengetikan. Selama ini, untuk merujuk pada sebuah bangunan, saya memang lebih sering membaca kata graha dibandingkan grha, termasuk di kota kelahiran saya, Cilacap, yaitu gedung bernama Patra Graha.

Tapi sebenernya, bedanya apa sih antara graha dan grha? Oya, ada satu lagi: griya. Bukannya sama aja? Kenapa namanya nga dibuat jadi Graha Sabha Pramana, seperti pada Patra Graha atau Graha Saba Buana punyanya Jokowi di Solo?

Well, it was.

Dulu, nama kepanjangan GSP ternyata memang Graha Sabha Pramana, sebelum akhirnya diganti menjadi Grha Sabha Pramana. Dalam bahasa Indonesia, kata “graha” adalah bentuk kesalahkaprahan yang berkembang luas.

Mari kita telusuri sejarahnya, gaes~

Pertama-tama, bicara soal graha dan grha akan membawa kita sedikit menyerempet kata griya. Kenapa yha?

Kata griya dalam bahasa Sanskerta bermakna rumah dan ditulis grhya dengan huruf r diberi titik di bawahnya. Adanya titik ini membuat huruf r harus dibaca sebagai /ri/. Dengan kata lain, grhya dibaca /grihya/.

Namun, aturan dalam bahasa Sanskerta ini tyda seluruhnya dipahami oleh orang Melayu, my lov. Beberapa orang tetap membacanya sebagai grahya atau graha.

Bagaimana dengan kata grha? Dalam bahasa Kawi, kata grha juga awalnya dituliskan dengan huruf r yang diberi titik di bawahnya. Beberapa orang membacanya sama seperti grihya pada bahasa Sanskerta.

Penulisan grha yang tampak seperti kesalahan penulisan ini pun mendorong tidak sedikit orang untuk membacanya sebagai graha sehingga menimbulkan salah kaprah~

Padahal, kata graha sendiri berasal dari bahasa Kawi yang berkembang di Jawa. Meski mirip, kedua kata ini ternyata punya arti yang berbeda.

Iklan

Dalam beberapa kamus bahasa Kawi, makna kata graha adalah ‘sakit’ (Wojowasito 1977) serta ‘istri/suami’, ‘bintang’, ‘buaya’ (Prawiroatmodjo 1987). Sementara itu, dalam bahasa Sanskerta, kata grha dimaknai sebagai rumah.

Dalam perkembangannya, makna graha berubah menjadi rumah mewah, rumah besar, rumah yang indah, hingga singgasana. Alhasil, banyak bermunculan gedung dan perumahan yang bernama graha.

Hmmm… apakah kesalahan cara pembacaan nama yang sejak awal tadi disebutkan turut memengaruhi pergeseran makna?

Entahla~

Yang jelas, kalau kamu mencari grha di KBBI, kamu tidak akan menemukannya. KBBI telah menyempurnakan penulisan kata ini sebagai gerha, yang punya dua makna, yaitu: 1) istri, permaisuri; dan 2) bangunan, kantor, tempat tinggal, dan sebagainya.

Adapun kata graha sendiri bermakna ‘menangkap’ dan ‘buaya’, serta disebut sebagai bentuk tidak baku dari kata ‘gerha’ di atas.

Gimana? Mudeng apa mubeng?

Nga papa, pelan-pelan aja mahaminnya karena ini berat. Tapi, kamu pasti kuat, demi bahasa kita bersama~

Yang jelas, kalau Maia Estianty membaca tulisan ini di sela-sela waktu istirahat sebagai juri Indonesian Idol, mungkin beliau akan bergumam,

“Leeelakiii graha darat, busyet, aku tertipu lagiii~”

BACA JUGA Kata Paling Indah dalam Bahasa Indonesia dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2021 oleh

Tags: bahasa Sanskertagrahagraha saba buanagrhaGrha Sabha PramanagriyaGSP UGMKawiPatra Graha
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Joglo Jadi Nama Rumah Tradisional Jawa Itu Salah, tapi Nggak Salah-salah Banget mojok.co
Esai

Joglo Jadi Nama Rumah Tradisional Jawa Itu Salah, tapi Nggak Salah-salah Banget

22 Februari 2021
List

5 Alasan Kenapa Kamu Tidak Perlu Kuliah di UGM

18 Oktober 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.