MOJOK.CO – Mojok Institute melakukan sensus kepada Netizen Twitter, Facebook, dan Instagram untuk mengetahui pendapat mereka mengenai apa sih isi pikiran lalat yang mampir di kantor Mojok?
Apa yang paling kalian ingat tentang musim hujan? Aroma Petrichor atau bau khas ketika air hujan bersentuhan dengan tanah, suara gemericik air di luar, atau kenangan hujan-hujanan bersama mantan ketika menjemputnya sepulang sekolah?
Saat itu, kalian sama-sama tidak membawa payung tapi nekad menerobos hujan dengan hanya menjadikan jaket sebagai penutup kepala. Lalu kalian berlari sambil berpegangan tangan dan tertawa bersama, kemudian berpikir bahwa tidak pernah rasanya hujan semenyenangkan itu. Eh, sudah sudah, sudah cukup berhalusinasinya. Kami tahu kalau jones-jones macam kalian nggak mungkin punya kenangan yang semacam itu. Kalau merasa punya, FYI aja sih itu bukan kenangan kalian, tapi potongan adegan di drama-drama korea wqwq.
Di kantor Mojok, yang paling diingat dari musim hujan adalah suasana kantor yang begitu syahdu untuk tidur. Rokok sebats, dan kopi yang masih panas. Kesyahduan itu kemudian terusik oleh lalat-lalat yang berterbangan di kepala dan hinggap di kopi yang belum sampai setengahnya terseruput.
Kami diam sejenak, memikirkan nasib kopi yang begitu naas itu. Melanjutkan untuk meminumnya, atau membuangnya. Kami kemudian merenung dan merenung hingga akhirnya sadar “ini kenapa di kantor jadi banyak lalat, ya?”.
Saat itulah kami menyadari bahwa selama ini lalat di musim hujan sangat underrated, tidak pernah diperhatikan, dan kehadirannya dianggap insignifikan sampai mereka nyemplung ke dalam cangkir kopi. Padahal, lalat yang hidupnya sangat singkat (usia lalat terhitung hanya 1-28 hari saja) dengan sangat berdedikasi menghabiskan sisa waktunya untuk membersamai kita para manusia.
Mereka bisa saja lho memilih bersenang-senang, mabuk-mabukan, atau piknik ke luar negeri daripada diam di sini bersama kita. Pernahkah kalian memikirkan itu? Nggak kan? Ya, karena kalian memang egois, hanya memikirkan diri sendiri. Hahaha.
Untuk mengapresiasi para lalat ini, Mojok Institute mendedikasikan rubrik sensus kali ini untuk menghargai para lalat dengan mengajak netizen Mojok yang budiman untuk sama-sama berkontemplasi dan merenungkan kira-kira apa sih isi pikiran lalat-lalat tadi ketika mereka masuk ke kantor Mojok?
Hasil sensus
Berikut adalah jawaban-jawaban dan berbagai teori konspirasi dari komentar netizen yang telah Mojok institute rangkum:
Lalat Adalah Tanda Kantor Mojok Mambu.
Isi pikiran lalat pertama yang menjadi mayoritas jawaban dari netizen adalah “mungkin kantor Mojok bau, lalat kan suka yang bau-bau”, “bau kesedihan dan kejombloan kru Mojok sangat kuat”, atau “kru Mojok jarang mandi makanya kantornya jadi bau”.
Tentu saja kami bisa memastikan bahwa hal itu semua tidak benar. Bisa saja kami jelaskan secara panjang lebar tapi melihat situasi ekonomi dan perpolitikan Indonesia saat ini, rasanya kami tidak perlu menambah perdebatan. Lagi pula, apa urusan Anda menanyakan hal seperti itu? (SBY + Lord Edi Mode:on)
Lalat Mau Silaturahmi di Kantor Mojok.
Isi pikiran lalat yang kedua adalah lalat mungkin ingin bersilaturahmi di kantor Mojok. Dan ini tentu hal yang sangat baik untuk kelangsungan persahabatan Mojok dengan kaum serangga.
Sebagai sesama makhluk Tuhan dan saudara seiman (eh, lalat agamanya apa sih?) Mojok tentu saja membuka ruang sebesar-besarnya kepada siapapun yang ingin memperpanjang rezeki dengan bersilaturahmi ke kantor Mojok.
Setelah sebelumnya kami pernah kedatangan tamu dari berbagai media, ormas dan partai politik, kami dengan rendah hati, setiap harinya juga bersedia menerima kunjungan dari hewan-hewan lain. Tapi diutamakan sih ayam, lele, bebek, atau sapi dalam wujud yang sudah digoreng atau dibakar. Hhe hhe.
Lalat Pengin Ketemu Agus Mulyadi.
Isi pikiran Lalat yang ketiga adalah Lalat ingin mencari Agus Mulyadi. Karena sudah menjadi rahasia umum jika Agus Mulyadi adalah idola bagi para sarangga banyak orang. Lalat mungkin penasaran apa yang menyebabkan Agus Mulyadi begitu terkenal padahal tampangnya begitu-begitu aja,
Lalat Pengin Diliput Media Terkenal Seperti Mojok.
Isi pikiran Lalat yang keempat adalah mereka ingin juga diangkat sebagai tema tulisan. Mojok sebagai media no.1 di (((hati para pembacanya))) tentu membuat banyak makhluk hidup ingin menjadi bagian dari berita-berita sensasional, satir, adu domba, intelek, dan mencerahkan yang ditulis oleh kru Mojok. Tak terkecuali dengan lalat.
Lalat juga ingin mendapatkan perhatian publik apalagi kisah hidup mereka selama ini jarang sekali diangkat oleh media mainstream. Emangnya Prabowo aja yang bisa protes kalau aksinya nggak diliput media hah??!!
Lalat Mau Demo di Mojok
Isi pikiran lalat yang kelima adalah mereka ingin berdemo di Kantor Mojok setelah terinspirasi dari aksi reuni 212 lalu.
Lalat memutuskan untuk (((menggelar))) aksi demo di kantor Mojok bisa jadi karena banyak faktor. Tulisan yang dikirim oleh mereka tidak pernah dimuat, atau mereka kesal karena tidak pernah dijadikan topik tebak-tebakan padahal mereka memiliki potensi menjadi pertanyaan tebakan yang bagus seperti:
“Lalat lalat apa yang disukai oleh masnya?”
“Menghelalat pernikahan dengan mbaknya :3”
Lalat Adalah Robot Yang Sangat Canggih Yang Dikirim Untuk Memata-matai Dan Menyadap Kru Mojok
isi pikiran Lalat terakhir yang ditebak oleh Netizen adalah, jangan-jangan lalat di kantor Mojok tidak punya pikiran karena sebenarnya Lalat ini adalah robot canggih yang dikirim untuk memata-matai dan menyadap kru Mojok apalagi Mojok dikenal sebagai media k i r I, media d a j j a l, dan media yang t i d a k n e t r a l.
***
Seperti biasa, ini adalah jawaban terbaik versi Mojok yang berhak mendapatkan hadiah:
Ikhwn_mhmmd: Sebenarnya lalat ini adalah hewan yang baik budi pekertinya, dan kantor Mojok seharusnya tidak bermuram hati bila didatangi spesies imut ini. Setidaknya ada dua kemungkinan yang bisa kita tebak dari kedatangan mereka.
Pertama, mungkin mereka ingin menyembuhkan luka-luka yang ada di hati kru Mojok karena lalat bermanfaat untuk kesehatan lewat usaha ‘magot therapy’ yang mereka kembangkan secara alami lewat larva yang singgah di sekitar luka untuk menggerogoti sel kulit yang mati
Kedua, sudah jadi rahasia umum lalat adalah hewan pengurai. Alangkah berbudi luhur makhluk tuhan ini mengajak kawan-kawannya untuk berkunjung ke kantor Mojok yang mungkin jaran gdikunjungi dinas kebersihan setempat. Mereka bermaksud mengurai sampai yang ada di sekira situ. Sungguh mulia jasamu, lat.
Huseinhikal: Mikirin “kenapa kok pikiran rekan-rekan Mojok ini sempet-sempetnya mikirin lalat mikir apa/ Kok ya sempet, saya kan Cuma terbang di kantor. Apa? Gak boleh?” Kata lalat.
Havid_adhitama: itu kayaknya santet dari yang ngirim artikel tapi nggak pernah dimuat.
Jadi, itulah kira-kira yang dipikirkan oleh Lalat-lalat yang mampir di kantor Mojok. Kalau kamu main ke kantor Mojok apa yang kira-kira akan kamu pikirkan?