MOJOK.CO – Mojok Institute melakukan sensus kepada Netizen Twitter, Facebook, dan Instagram untuk mengetahui pendapat mereka mengenai cara putus baik-baik.
“Tujuan pacaran adalah untuk putus, bisa karena berpisah, bisa karena menikah” —Pidi Baiq
Ada banyak alasan seseorang memutuskan untuk putus dari pacarnya. Biasanya, hubungan manis yang mereka jalin sebelumnya akan berakhir dengan kesedihan dan permusuhan.
Setelah berusaha untuk saling melupakan dan pura-pura tidak mengenal, si mantan akan berusaha keras menghapus semua kenangan dan berusaha untuk move on. Hanya sedikit sekali hubungan yang berakhir “baik-baik” alias masih bisa menjalin hubungan baik antar mantan setelah putus.
Konon, hanya ada dua alasan yang memungkinkan dua orang masih bisa berhubungan dengan baik setelah putus. Alasan pertama adalah karena keduanya memang tidak pernah punya rasa sebelumnya, dan alasan kedua adalah masih ada salah satu di antara mereka yang masih menyimpan rasa (dan berharap untuk balikan).
Emangnya kenapa sih putus baik-baik itu penting?
Jadi gini, mylov~
Mau bagaimana pun, mantan adalah orang yang pernah membahagiakan kita, selalu ada untuk kita, dan tahu segala hal tentang kita. Masa setelah putus langsung dilupakan begitu sajal?
Berhubungan baik dengan mantan perlu dilakukan karena kita tidak pernah tahu di masa depan apakah kita masih membutuhkan bantuan dia atau nggak. Misal, kalau si mantan jago desain, kan lumayan buat disuruh bikin undangan.
Bahkan sesuatu yang bekas seperti sampah pun masih bisa dimanfaatkan, mylov~
Berhubungan baik dengan mantan juga menunjukan itikad baik kita untuk membuktikan bahwa apa yang dulu pernah sama-sama dijanjikan–untuk hidup bahagia bersama-sama–bukan kebohongan belaka. Ya meskipun bahagianya sama orang lain, yang penting kan masih hidup. Gitu.
Lagian, silaturahmi kan penting supaya banyak rezeki hehehe.
Eitsss, tapi harus ingat kalau nggak semua mantan harus kalian perlakukan dengan baik, Mylov. Kalau alasan kalian putus dulu disebabkan perselingkuhan, mantan macam gitu nggak perlu diajak baikan. Suruh bu Susi tenggelamkan aja!!1!
Sayangnya, putus dengan cara yang baik-baik ini susah untuk dilakukan. Alasan untuk putus harus sesuatu yang kompleks yang dianggap sebagai masalah bagi kedua pihak yang berujung pada penerimaan bahwa hubungan ini tidak bisa dilanjutkan.
Biasanya, kalau nggak karena menyadari bahwa selama ini ternyata mereka nggak saling cinta, putus jenis ini hanya bisa terjadi jika kalian nggak dapat restu orang tua atau si pacar ternyata kadung dijodohkan dengan orang lain.
Alasan lain yang bisa memicu putus baik-baik adalah pacaran beda keyakinan yang anu… aku yakin kamunya nggak memang sulit dilakukan jika tidak ada itikad salah satu atau keduanya untuk mengalah dan berpindah ke agama si pacar.
Ya gimana ya, sebenernya masih sayang, tapi kalau mau dilanjutin kok kayaknya bakal makin susah ke depannya. Apalagi kalau pas dipaksain dijalanin eh ternyata makin cinta, bakal lebih menyakitkan ketika berpisah. Jadinya ya mending putus aja…
Jadi gimana sih cara putus baik-baik itu?
Untuk kalian-kalian yang menginginkan tetap bisa berhubungan baik dengan para mantan, Mojok Institute melalui rubrik sensus minggu ini menanyakan langsung kepada para netizen untuk mengetahui pendapat mereka tentang gimana sih cara putus baik-baik itu?
HASIL SENSUS
Berikut adalah jawaban para netizen yang kami rangkum dalam langkah-langkah yang harus dilakukan ketika memutuskan ingin putus sama pacar secara baik-baik.
1. Punya Pacar
Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk putus baik-baik adalah memastikan bahwa kalian punya pacar yang ingin diajak putus. Ingat, hubungan friend zone,tukang ojek zone atau kakak-adek zone tidak berlaku karena tidak bisa diputuskan. Mamam!
2. Pastikan punya masalah
Hal kedua yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa kalian punya masalah. Ya kalau nggak ada masalah ngapain ngajak putus, hah???
3. Mulai Pembicaraan dengan Basmallah, Atau Berdoa Sesuai Keyakinan Masing-masing
Katanya, sesuatu yang diawali secara baik akan berakhir secara baik juga.
4. Bicarakan Dengan Baik-baik
Ini adalah bagian terpenting dari cara putus baik-baik ala Mojok.
Hindari penggunaan template “maaf, kamu terlalu baik buat aku.” Pokoknya jangan!!1! Selain nggak masuk akal, template ini bakal bikin si pacar mikir kalau selama ini dia pacaran sama setan yang jahat. Siapa coba yang mau menjalin hubungan baik setelah putus sama setan?
Daripada menggunakan jalan pintas dengan template itu, yang harus kalian lakukan adalah bicara baik-baik sambil merenungi hubungan kalian.
Tanyakan kepada hati kalian yang paling dalam “Apakah hubungan yang kalian jalani ini membuat kalian bahagia?”, “Apakah kalian kuat menghadapi rintangan dan cobaan yang akan terus datang?”, “Apakah hubungan ini masih bisa dilanjutkan?”, Apa yang selama ini dianggap mengganjal harus dibicarakan. Pokoknya Jadikan putus sebagai kesepakatan bersama.
Kalau salah satu pihak ada yang nggak sepakat, artinya kamu nggak bisa putus, hal ini berarti pertanda baik bahwa sebenarnya hubunganmu masih bisa diperjuangkan. Ea~
Katakan dengan singkat, padat, dan jelas dan jangan mencari-cari kesalahan untuk pembelaan diri. Jangan lupa bicara yang sopan dengan menggunakan kata maaf, tolong, dan terima kasih.
5. Akhiri Dengan Salam dan Doa Bersama
Karena di awal tadi dibuka dengan basmallah, jangan lupa menutup pembicaraan dengan hamdallah dan doa penutup majelis untuk kebaikan dan kebahagiaan masing-masing.
Ditutup dengan tangisan juga boleh, yang terpenting adalah jangan sampai ada dendam. Kalian harus ingat bahwa kegagalan dan hubungan adalah pelajaran berharga supaya kalian tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika menjalin hubungan selanjutnya. Mantap, sangat bijak~
***
JAWABAN TERBAIK
Seperti biasa, ini adalah jawaban terbaik versi Mojok Institute yang berhak mendapatkan hadiah~
Kev Yang kalau diminta putus jawaban pasangan kita adalah “baik” Aqu: “Yang, kita putus!” Doi: “Baik”
Syambudirhmd Kalau wartawan baik, putusnya juga pasti baik-baik.
Bagaimana rasanya setelah mengetahui tentang cara putus baik-baik ini? Merasa tercerahkan? Sudah siap untuk mempraktikannya? Ooo tidak semudah itu, Ferguso. Kenyataan sebenarnya dari hasil sensus Mojok minggu ini adalah: hampir 80% netizen mengatakan bahwa tidak ada itu yang namanya putus baik-baik… KALAU BAIK-BAIK NGAPAIN PUTUS HAH??!!
Kalau nggak percaya, coba tanya aja Mbak Aprilia Kumala, redaktur Mojok yang sekarang berprofesi sebagai sebagai pakar patah hati setelah merasakan pahitnya putus cinta. Eh.