Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Pendidikan

Tahun Ini Sekolah di DIY Tak Bisa Sembarangan Lakukan Pungli

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
17 Januari 2023
A A
Sekolah di DIY dilarang melakukan Pungli

Sekolah di DIY dilarang lakukan pungli.

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pada Tahun Ajaran (TA) 2023, sekolah-sekolah di DIY, khususnya SMA/SMK tidak bisa lagi sembarangan melakukan pungutan liar (pungli) pada siswanya. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyiapkan Raperda Pendidikan yang akan menjadi payung hukum untuk membatasi pungutan sekolah.

“Yang ada sekarang baru draft, masih panjang prosesnya, sekarang di Kemenkumham,” papar Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya di kantor Disdikpora DIY, Selasa (17/01/2023).

Didik menyebutkan, sesuai Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, sekolah di tingkat SMA/SMK sebenarnya diperbolehkan melakukan pungutan pada siswa. Namun, bukan berarti sekolah bisa sembarangan meminta uang pada peserta didiknya alias melakukan pungli.

Karenanya Disdikpora menyusun Raperda Pendidikan. Regulasi itu diharapkan akan membatasi pungutan yang dilakukan sekolah.

“Sekolah tidak bisa sakarepe (sesuka hati-red). Nah itu yang kita atur,” jelasnya.

Didik menjelaskan, dari hasil kajian akademik, Disdikpora sudah mengatur besaran sekolah bisa melakukan pungutan kepada siswanya. Pungutan itu hanya menutup selisih pembiayaan yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS).

“Misalnya, dalam APBS ada sumber masukan dari APBD berapa rencana belanja seperti apa ternyata ada selisih mungkin bisa mencari pungutan. Jadi ada batasannya, bukan terserah sekolah, karena APBS-kan yang mengesahkan dinas [pendidikan],” jelasnya.

Didik menyebutkan, dari kajian tahun ajaran (TA) 2022 lalu, biaya operasional di SMA kelas IPA di DIY sebesar Rp4,9 juta per siswa per tahun dan kelas IPS Rp4,8 juta per siswa per tahun. 

Sedangkan di tingkat SMK program keahlian Teknik sebesar Rp5,6 juta per siswa per tahun. Untuk kelas non-Teknik sebesar RP5,2 juta per siswa per tahun.

Dari angka tersebut, kemampuan Pemda DIY untuk memenuhi kebutuhan di sekolah negeri sebesar Rp2,1 juta per siswa per tahun. Pemerintah pusat memberikan anggaran sebesar Rp1,6 juta per siswa per tahun. 

“Misalnya kemampuan pemerintah pusat Rp1,6 juta, kemudian Pemda untuk SMA Rp2,1 juta jadi total jadi Rp 3,7 juta. Itu kan maksimal, kalau yang kelas IPS Rp4,8 juta dikurangi – Rp3,7 juta itukan selisih Rp1,1 juta yang bisa jadi pungutan. Tetapi kita lihat di dalam APBS-nya seperti apa, tidak boleh lebih dari itu selisih itu, atau justru harus malah kurang dari itu,” tandasnya.

Meski Raperda tersebut masih dalam proses penggodogan, aturan pembatasan pungutan sudah akan diberlakukan pada tahun ajaran 2023 mendatang. Pembatasan termasuk dilakukan untuk biaya praktikum siswa di sekolah. 

Tak hanya biaya operasional, Disdikpora juga akan membatasi sumbangan gedung sekolah yang dibebankan ke sekolah. Komite sekolah tidak bisa semena-mena meminta sumbangan ke orang tua.

“Harus kita pisahkan biaya praktikum itu masuk biaya operasional. Tetapi kalau biaya sumbangan bangun gedung yang urus komite bukan sekolah. Tapi komite juga kita batasi,” imbuhnya.

Iklan

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Jogja Planning Gallery Bakal jadi Landmark Baru Malioboro

 

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2023 oleh

Tags: punglipungutan liarsekolahSMA
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Jakarta Timur, Kawasan dengan SDM Paling Mumpuni tapi Sebaiknya Jangan Ditinggali Kalau Tak Punya Sembilan Nyawa.MOJOK.CO
Ragam

Jakarta Timur, Kawasan “Penuh Ironi” yang Sebaiknya Jangan Ditinggali, Kecuali Kalau Nyawamu Sembilan

5 Mei 2025
Mengantar Bayar Bayar Bayar Sukatani ke Pemakaman MOJOK.CO
Esai

Mengantar Bayar Bayar Bayar Sukatani ke Pemakaman dengan Sukacita

21 Februari 2025
laundry murah andalan mahasiswa menyiksa pekerja lulusan SMA.MOJOK.CO
Ragam

Derita Pekerja Lulusan SMA di Jasa Laundry Andalan Mahasiswa Jogja: Gaji Rendah, Dituduh Mencuri hingga Kerap Kerja 18 Jam Sehari

14 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.