MOJOK.CO – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sangat sedih atas kebijakan ekspor benih lobster yang kini dibuka kembali.
Salah satu pihak yang paling bersedih atas kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang kini membuka kembali ekspor benih lobster tentu saja adalah mantan Menteri Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti berkali-kali tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru Edhy Prabowo yang kini melegalkan ekspor benih lobster. Maklum saja, di masa kepemimpinannya, Susi melarang keras praktik ekspor benih lobster karena selain dinilai tidak strategis secara pemasukan untuk negara, juga punya dampak yang buruk terhadap kelestarian lobster.
Seperti diketahui, Edhy, melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp), Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus spp) di Wilayah Negara Republik Indonesia memang sudah secara resmi mencabut aturan larangan ekspor benih lobster yang pernah diterbitkan oleh Susi Pudjiastuti.
Melalui sosial media, Susi berkali-kali menuliskan kekecewaan dan protesnya terhadap praktik pelegalan ekspor bibit lobster tersebut.
“Saya memang tidak rela bibit lobster diekspor. Saya rakyat biasa yang tidak rela bibit diekspor,” tulis Susi beberapa waktu yang lalu melalui akun Twitternya.
Sekira bulan Juni lalu, Susi bahkan sempat menanggapi artikel tentang keputusan ekspor benih lobster dengan sticker menangis.
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) June 23, 2020
Kelak, tangisan tersebut pada akhirnya benar-benar menjadi nyata dan bukan hanya sticker belaka.
Dalam acara Rembug Nasional Muhammadiyah bertajuk “Ancaman Atas Kedaulatan Sumber Daya Laut” yang dihelat oleh PP Muhammadiyah beberapa hari yang lalu, Susi menumpahkan kesedihannya atas kebijakan ekspor benih lobster tersebut. Saking emosionalnya, Susi sampai menangis berkali-kali.
“Mereka adalah plasma nutfah. Agama dan negara harus lindungi karena itu keberlanjutan kita sebagai manusia. Di negeri kita tidak ada kepedulian itu. Pak Busyro (Pimpinan Pusat Muhammadiyah), saya menangis karena saya tahu,” kata Susi.
Dalam diskusi tersebut, Susi memang tampak menyeka air matanya berulang kali.
Menurut Susi, langkap Menteri KKP Edhy Prabowo mengizinkan kembali ekspor benih lobster bisa berdampak buruk pada ekosistem laut. Selain itu, juga bisa merugikan para nelayan karena produksi lobster bisa turun.
“Di Pangandaran dulu (produksi) lobster 2 ton, ikan 30 ton sehari. (Sekarang) di tengah laut ikannya diambilin, bibit lobsternya diambilin, ya hilang. Kita mau kemana?” terang Susi.
Lebih lanjut, Susi juga menjelaskan harga jual benih yang kini turun drastis.
“Hanya Indonesia di dunia ini yang mengizinkan ekspor bibit lobster. Sejak keran ekspor benih lobster dibuka, harga jualnya hanya Rp 5 ribu per ekor. Padahal, saat dilarang dulu harga jual benih lobster bisa mencapai Rp 60 ribu per ekor.”