MOJOK.CO – Susi Pudjiastuti tak henti-hentinya melontarkan kritikan terhadap kebijakan Edhy Prabowo yang melegalkan ekspor bibit lobster.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti jelas tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru Edhy Prabowo yang kini melegalkan ekspor bibit lobster. Maklum saja, di masa kepemimpinannya, Susi melarang keras praktik ekspor bibit lobster karena selain dinilai tidak strategis secara pemasukan untuk negara, juga punya dampak yang buruk terhadap kelestarian lobster.
Seperti diketahui, Edhy, melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp), Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus spp) di Wilayah Negara Republik Indonesia memang sudah secara resmi mencabut aturan larangan ekspor benih lobster yang pernah diterbitkan oleh Susi Pudjiastuti.
Susi pun tak tinggal diam. Melalui sosial media, ia berkali-kali menuliskan kekecewaan dan protesnya terhadap praktik pelegalan ekspor bibit lobster tersebut.
“Saya memang tidak rela bibit lobster diekspor. Saya rakyat biasa yang tidak rela bibit diekspor,” tulis Susi beberapa waktu yang lalu melalui akun Twitternya.
Susi juga berkali-kali membagikan banyak artikel yang berhubungan dengan praktik ekspor bibit lobster, termasuk artikel liputan dari Tempo tentang daftar perusahaan yang mendapatkan izin ekspor.
Di sosial media, tampak jelas bahwa arah dukungan dan simpati masyarakat lebih banyak mengarah kepada Susi alih-alih Edhy.
Kendati demikian, tak sedikit pula yang membela kebijakan Edhy. Beberapa politisi secara terang-terangan membela kebijakan Edhy.
Mantan wakil ketua DPR Fahri Hamzah, misalnya. Ia merasa kebijakan Edhy kembali melegalkan praktik ekspor bibit lobster adalah kebijakan yang patut diapresiasi.
“Setuju, Pak. Lobster produksi (netas) rutin. Minyak dan Mineral perlu jutaan tahun. Kok gak dilarang? Tambang bisnisnya orang kaya. Lobster bisnisnya nelayan miskin. Kok rakyat dilarang? Laut itu luas, 3 kali daratan. Manusia aja kita gagal hitung apalagi lobster.” Begitu kata Fahri Hamzah saat mengomentari penjelasan Edhy tentang pelegalan ekspor bibit lobster.
Sementara itu, Anggota Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kelautan dan Perikanan, Ali Mochtar Ngabalin mengkritik Susi yang dianggap sering merecoki kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan di bawah nakhoda yang baru.
“Setiap orang ada masanya. Maksud saya, jangan kemudian kebijakan diambil diganggu terus. Banyak orang juga yang tidak jadi menteri di periode kedua, dia tidak mengganggu. Ini hari-hari mengganggu, tidak ikhlas,” kata Ngabalin.
Ngabalin mengatakan semua menteri punya kebijakannya masing-masing.
“Semua aturan pada periode menteri lalu, Ibu Susi, dia sudah selesai pada zamannya, dia sudah selesai pada waktunya,” terang Ngabalin. “Kebijakan-kebijakannya sudahlah untuk periode yang kemarin, periode sekarang menteri yang baru, sudah ada menteri yang baru jangan lagi diganggu-ganggu.”
Ah, sedap betul.