Masjid Al Aqsha Klaten megah berdiri di pinggir jalan raya Jogja – Solo. Bukan hanya karena lokasinya yang strategis, namun keindahan arsitektur dan kelengkapan fasilitasnya jadi aspek yang membuatnya tak pernah sepi.
Hampir setiap waktu, tak hanya di jam salat, masjid tersebut selalu ramai oleh pengunjung. Banyak musafir yang menjadikannya sebagai tempat dan singgah di tengah perjalanan.
Masjid Al Aqsha Klaten mulai dibangun pada 2012 dan diresmikan pada 2015 dengan biaya Pembangunan mencapai Rp60 miliar dari APBD Kabupaten Klaten. Setelah resmi, masjid ini masih terus mendapat berbagai pengembangan hingga penampakannya menjadi megah seperti sekarang.
Kemegahan masjid yang membuatnya tak pernah sepi dari pengunjung
Masjid yang terletak di Perak Sangkal, Jonggrahan, Kecamatan Klaten Utara ini memang punya daya tampung hingga lebih dari 3000 jemaah. Area yang lapang serta infrastruktur yang memadahi membuat nyaman mereka yang singgah.
Salah satu elemen penting lain adalah area parkir, Masjid Al Aqsha memiliki ruang yang lapang di seklilingnya yang bisa muat kendaraan besar. Ada juga area taman kecil di halamannya yang bisa untuk rehat pengunjung.
Jika dilihat dari atas, Masjid Al Aqsha Klaten memiliki menara yang menjulang tinggi. Ada satu kubah utama yang besar dengan lima kubah lain yang mengelilinginya. Arsitekturnnya menggunakan gaya Timur Tengah. Ada banyak ukiran ayat-ayat Al-Quran di sekeliling bangunannya.
Menara masjid ini memiliki tinggi mencapai 66 meter. Menjadi salah satu menara masjid tertinggi di Jawa Tengah. Melebihi menara Masjid Agung Jawa Tengah yakni Menara Asmaul Husna yang tingginya 62 meter.
Pada 2021, Pemkab Klaten mengalokasikan anggaran senilai Rp2 miliar untuk pemeliharaan dan penyempurnaan menara Masjid Agung Al Aqsha yang memiliki tinggi 66,66 meter tersebut.
Sisi unik lain dari Masjid Al Aqsha Klaten
Selain memiliki arsitektur bergaya Timur Tengah, di sekeliling masjid juga ditanami pohon kurma jenis ajwa. Hal ini menambah sisi unik dan menarik masjid tersebut.
Bibit kurma ajwa di Masjid Al Aqsha merupakan hibah dari Rojali Ismail Umit, seorang pengusaha asal Surakarta. Masjid yang menjadi ikon Kabupaten Klaten ini dirasa cocok untuk ditanami pohon kurma di sekelilingnya.
Proses penamanam bibit kurma itu langsung dilakukan oleh Bupat Klaen, Sri Mulyadi pada 2021 silam. Kehadiran pohon kurma di sekitar masjid, menurutnya, bisa menjadi penawar rindu warga Klaten dengan kota suci umat muslim yakni Mekkah dan Madinah.
Di samping berbagai keindahan arsitektur hingga keunikannya, Masjid Al Aqsha menjadi pusat kegiatan masyarakat dengan beragam fasilitasnya. Dalam kompleksnya ada aula serbaguna, poliklinik, kantin, hingga perpustakaan yang bisa digunakan oleh masyarakat.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Aly Reza
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.