Adanya stairlift di Candi Borobudur membuat jumlah wisatawan yang diperbolehkan naik candi naik tiga kali lipat. Dari 1.200 menjadi 5.000 wisatawan per hari.
***
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, Maya Watono, menyatakan rencana untuk menaikkan batas jumlah wisatawan yang boleh naik ke struktur Candi Borobudur. Dari yang sebelumnya 1.200 orang menjadi 5.000 orang per hari.
Rencana ini ia sampaikan dalam media briefing di kompleks Candi Borobudur pada Selasa (27/5/2025). Peningkatan kuota wisatawan bakal terimplementasi jika tangga angkut atau stairlift di cagar budaya tersebut bersifat permanen.
“Kami sudah berbicara dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Sementara ini memang dibatasi. Seandainya stairlift bersifat permanen, kami akan coba tingkatkan (kuota wisatawan) menjadi 5.000 orang per hari,” ujar Maya.
Sejak pandemi Covid-19, cuma 150 orang per jam yang boleh naik ke struktur candi
Saat ini, Candi Borobudur sendiri hanya bisa dinaiki maksimal 150 orang per jam atau sekitar 1.200 orang per hari. Tentunya dengan tarif tambahan bagi mereka yang ingin naik ke bagian atas candi.
Maya menjelaskan, pembatasan tersebut dimulai sejak adanya pandemi Covid-19. Adanya kebijakan pembatasan pengunjung membuat pengelola juga membatasi jumlah wisatawan yang boleh naik ke bagian atas candi.
“Setelah pandemi selesai, aturan itu belum diubah. Jumlah maksimum wisatawan yang boleh naik masih 1.200 orang per hari,” katanya.

Kendati demikian, bagi wisatawan yang tak bisa naik candi, pengelola sudah membangun fasilitas lain yang bisa dinikmati. Seperti Museum Candi Borobudur, Kampung Senin Borobudur (KSB), dan fasilitas lainnya.
“Kami berkomitmen kawasan Candi Borobudur tetap bisa dinikmati semua pengunjung. Baik yang bisa naik ke atas candi, maupun yang tidak.”
Menjawab polemik pemasangan stairlift di Candi Borobudur
Dalam kesempatan yang sama, Maya juga menjawab dugaan publik yang menyebut pemasangan stairlift di Candi Borobudur merupakan permintaan langsung Presiden RI Prabowo.
“Kami memastikan ini bukan bagian dari request khusus,” tegas Maya. “Pemasangan stairlift sudah menjadi rencana jangka panjang pengelola, dan harapannya fasilitas itu dapat berkelanjutan serta bisa dinikmati juga oleh pengunjung lain.”
Maya juga menambahkan, adanya stairlift di Candi Borobudur tidak akan menimbulkan kerusakan pada batuan candi. Nantinya, tangga angkut itu hanya bakal dipasang di satu (dari empat) pintu yang ada di candi, yakni pintu selatan.
“Kami tidak pakai paku, bor, atau melakukan penetrasi terhadap batu candi. Jadi kami menjamin tak akan menimbulkan kerusakan,” ujarnya.
Salah satu penggunaan pertama stairlift ini adalah untuk kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dijadwalkan hadir pada Kamis (29/5/2025), bersama Presiden Prabowo Subianto.
Reporter: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Bukan Permintaan Prabowo, Ini Penjelasan Pengelola soal Pemasangan Stairlift di Candi Borobudur atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












