MOJOK.CO – Jemaah haji asal Indonesia dikenal sering membawa rokok saat melakukan ibadah di Tanah Suci. Masalahnya, jumlahnya sering terlalu banyak sehingga melewati aturan batasan jumlah rokok yang telah tercantum dalam aturan.
Belum lama ini, seorang jemaah haji Indonesia dari kloter Surabaya (SUB) 65 ketahuan membawa rokok melebihi batasan. Rokok tersebut ia simpan dalam enam koper sehingga mengalami penyitaan oleh petugas Bandara King Abdulaziz Internasional Jeddah, Arab Saudi.
Keberadaan rokok di koper ketahuan saat melewati pemeriksaan mesin x-ray. Melansir Kompas, dari enam koper, dua di antaranya penuh berisi rokok. Sementara empat lainnya bercampur dengan pakaian.
Akhirnya, petugas menyita semua rokok. Saat berpindah wadah, jumlah rokoknya mencapai dua karung. Jumlah yang terlampau banyak untuk seseorang bawa saat melaksanakan ibadah haji.
Permasalahan membawa rokok berlebihan memang kerap tersemat pada para jemaah haji asal Indonesia. Nyaris setiap tahun, ada jemaah yang ketahuan membawa rokok lebih dari batasan.
Batasan jumlah rokok jemaah haji
Lantas, berapa batasan jumlah rokok yang boleh jemaah haji bawa? Kementerian Keuangan melalui Ditjen Bea Cukai telah mengatur batasan jumlah rokok jemaah haji maksimal sebanyak 200 batang atau sekitar dua selop.
Terkadang ada jemaah laki-laki yang mengakali dengan menitipkan rokok ke dalam tas jemaah wanita. Hal itu masih sering lolos pemeriksaan pada rentang waktu 2004-2014.
Namun, menurut Supervisor Saudi Arabia Bagian Bagasi Haji Reguler Kementerian Agama RI, Ahmad Kamil, sejak 2015 hingga saat ini praktik seperti itu telah diantasipasi. Ada aturan larangan membawa rokok di tas wanita kecuali wanita tersebut benar-benar perokok.
“Bagi wanita yang tidak merokok tidak boleh membawa rokok di dalam tas. Bagi wanita yang benar-benar perokok, boleh membawa rokok dalam tasnya. Akan tetapi itu harus ada bukti bahwa dia perokok. Aturan tersebut dikeluarkan PPIH. Pihak penerbangan Arab Saudi sendiri tidak mengatur hal itu,” katanya melansir dari keterangan resmi Kanwil Kemenag Jawa Barat.
Jemaah haji asal Indonesia kerap membawa rokok dalam jumlah banyak, salah satunya karena harga barang tersebut di Arab Saudi yang tergolong mahal. Selain itu, tidak mudah menjumpai penjual rokok di sana layaknya di Indonesia.
Di sisi lain, aturan merokok di Arab Saudi juga terbilang ketat. Ada denda dan hukuman tegas bagi mereka yang merokok di tempat-tempat umum termasuk di kawasan masjid.
Traktat larangan itu termuat dalam UU Kerajaan Arab Saudi Nomor (M/56) Tanggal 28/7/1436 H /Juli 2015 tentang Anti Smoking Law. Aturan tersebut mulai di level otoritas Haramain, otoritas layanan Kota, Gubernur Madinah, Menteri Urusan Haji, Umrah dan Ziarah, hingga level kerajaan.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Pengalaman Saya Curhat ke Nomor Layanan Berhenti Merokok
Cek berita dan artikel lainnya di Google News