Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Nabi Yusuf Butuh 7 tahun, Sandiaga Uno Berani 3 Tahun Pulihkan Ekonomi Indonesia: Janji atau Arogansi?

Redaksi oleh Redaksi
6 Desember 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jika Nabi Yusuf butuh tujuh tahun, Sandiaga Uno klaim bisa atasi masalah ekonomi dalam waktu tiga tahun saja. Janji manis, atau hanya arogansi?

Tiada hal lain yang paling cocok untuk kampanye selain soal pameran janji. Entah seabsurd atau sebombastis apapun, janji yang manis bakal disajikan para politikus. Pemenuhan janji sih soal belakangan, karena yang paling utama adalah pesannya tersampaikan. Dan ketika telinga masyarakat mendengarnya, janji itu akan tersimpan di dalam ingatan.

Kampanye Pilpres 2019 kali ini penuh dengan sajian retorika yang kurang menarik, bahkan memuakkan. Ketika masing-masing kubu tidak beradu ide, melainkan klaim atau memojokkan pesaing tanpa perlu data yang valid. Nah, ketika sebuah ide dibalut janji dikemukakan salah satu pasangan calon, rakyat sudah menantikannya.

Sayangnya, balutan janji itu dipandang terlalu muluk, bahkan arogan. Ketika Sandiaga Uno mengklaim bahwa dirinya, bersama Prabowo, bisa menyelesaikan permasalahan eknomoni Indonesia hanya dalam waktu tiga tahun, respons negatif muncul. Terutama setelah Sandiaga Uno “menggandeng” Nabi Yusuf dalam retorika ini.

Ketika berkampanye di Surabaya, Sandiaga Uno, bersama Prabowo, siap menyelesaikan masalah ekonomi dalam waktu tiga tahun. Jika Nabi Yusuf butuh tujuh tahun untuk menyelesaikan krisis ekonomi, pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno percaya diri bisa melakukannya lebih cepat.

“Nabi Yusuf butuh tujuh tahun. Insyaallah, saya dengan Pak Prabowo cukup tiga tahun untuk memulihkan perekonomian Indonesia.” Guna mewujudkan janji ini, Sandiaga Uno punya tiga kiat.

Pertama, pembangunan infrastruktur yang lebih terprogram, sinergi antara pemerintah dengan pengusaha, dan mengurangi impor. “Misalnya kita bisa berhemat tiga tahun ke depan, kita hentikan impor yang tidak kita perlukan. Kita lakukan pembangunan infrastruktur yang lebih tinggi tapi lebih terprogram dengan baik. Kita bisa balikkan keadaan ekonomi ini tiga tahun ke depan,” tambah Sandiaga Uno.

Soal sinergi antara pemerintah dengan pengusaha, hal ini terkait dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. “Dunia usaha pemerintah harus bersinergi dan pemerintah nggak bisa sendiri untuk membuka lapangan kerja.”

Klaim ini mendapat respons yang berwarna. Adalah Mohamad Guntur Romli, Juru Bicara PSI, menyebut klaim Sandi sebagai sebuah sikap yang arogan. “Ini arogansi Sandi, merasa lebih hebat dari seorang nabi. Dalam mengatasi krisis, Nabi Yusuf memerlukan tujuh tahun, tapi Sandi mengaku bersama Prabowo bisa mengatasi tiga tahun. Arogan!”

Lain lawan, jelas lain kawan. Adalah Faldo Maldini, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, melakukan pembelaan. Faldo Maldini–bukan keturunan Paolo Maldini legenda AC Milan–memandang Sandiaga Uno memang paham dengan masalah ekonomi di Indonesia ini.

“Soal mengangkat ekonomi Indonesia, Bang Sandi sangat paham. Sudah ada hitungannya. Salah satu aja ya ini, sepuluh tahun sebelum puncak Bonus Demografi 2030, Indonesia akan semakin tinggi usia produktif, itu dimulai pada tahun 2012.”

Jadi, membaca pernyataan Faldo Maldini dan kecaman Guntur Romli, menurut kamu, kalimat Sandiaga Uno itu sebuah janji, atau hanya unjuk sikap arogansi semata? (yms)

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2018 oleh

Tags: nabi yusufPilpres 2019Sandiaga Uno
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Memang Kenapa Kalau Prabowo Subianto Jadi Presiden? MOJOK.CO
Esai

Memang Kenapa Kalau Prabowo Subianto Jadi Presiden Indonesia?

18 Desember 2023
sandiaga uno ppp mojok.co
Kotak Suara

Sandiaga Uno Gabung PPP, Apa Dampak Elektoralnya?

23 Juni 2023
erick dan sandi mojok.co
Podium

Erick dan Sandi Berebut Simpati Publik lewat Coldplay dan Timnas Argentina

18 Juni 2023
Ingin Rasanya Memeluk Prabowo dan Bilang, “Sudahlah, Pak.” MOJOK.CO
Esai

Ingin Rasanya Memeluk Prabowo dan Bilang, “Sudahlah, Pak.”

8 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.