Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Politik

Kenapa Kediri Jadi Kota Redflag bagi Presiden untuk Dikunjungi?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
30 Agustus 2023
A A
alun-alun kota kediri mojok.co

Alun-alun Kota Kediri (kedirikota.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada mitos jika presiden mengunjungi Kota Kediri maka akan lengser dari jabatannya. Dari mana cerita ini bermula?

Rumor soal “keangkeran” Kota Kediri, Jawa Timur, bagi para presiden Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama. Namun, mitos itu kembali ramai setelah Sekretaris Kabinet Pramono Anung melarang Presiden Jokowi untuk bertandang kesana.

Padahal, pada 2020 lalu Presiden Jokowi berencana meresmikan beberapa proyek pemerintah di Karensidenan Kediri. Pasalnya kota ini memiliki beberapa proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri dan Bandara Dhoho Kediri.

Namun, kunjungan yang rencananya bakal berlansung 15 April 2020 itu urung terjadi. Pemerintah berdalih, pandemi Covid-19 bikin rencana kunjungan jadi batal dan mengalihkannya ke acara daring. Namun, banyak juga yang menganggap bahwa Pramono percaya kalau Jokowi berkunjung ke Kediri, maka bisa jadi sang presiden bakal lengser.

Lantas, dari mana mitos ini bermula?

Berkunjung ke Kediri bisa bikin lengser?

Mitos Kediri sebagai kota yang tidak boleh presiden Indonesia kunjungi memang masih sebagian masyarakat percaya hingga hari ini. Konon, jika presiden berkunjung ke daerah ini, maka ia akan lengser dari jabatannya.

Desas desus menyebut bahwa Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur lengser tidak lama setelah berkunjung ke kota tahu tersebut. Sepanjang 32 tahun pemerintahannya pun, Suharto tercatat tak pernah menginjakkan kaki di Kediri. Hal tersebut tentu menambah bumbu dari angkernya Kediri bagi RI 1.

Menurut berbagai sumber, mitos tersebut ternyata berhubungan dengan sejarah Kerajaan Kediri. Dalam riwayat Babat Kadhiri yang Mas Ngabei Purbawidjaja tulis, konon terdapat kutukan pada kerajaan Kediri ketika terlibat dalam peperangan dengan musuh.

Bunyinya: “Jika pasukan Kediri menyerang musuh di daerah lawan lebih dulu akan selalu memenangkan pertempuran, akan tetapi sebaliknya jika musuh langsung menyerang ke pusat kerajaan Kediri lebih dulu maka musuh itu akan selalu berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang”.

Riwayat inilah yang ditafsirkan bahwa jika presiden berani singgah ke Kediri, maka posisinya bakal mudah diserang oleh musuh atau lawan politiknya—sehingga ia pun bakal lengser setelahnya.

Nyatanya enggak angker-angker amat kok!

Sejarawan Universitas Airlangga Purnawan Basundoro mengaku bahwa dirinya meragukan mitos tersebut. Meski secara personal ia menghargai kepercayaan masyarakat setempat, tapi makna kutukan dalam literatur Babad Khadiri—yang jadi landasan keangkeran Kediri—ini perlu ada diskusi secara lebih mendalam.

“Saya belum pernah membacanya [Babad Khadiri] dan seperti apa isinya terkait dengan kutukan itu,” kata dia, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (29/8/2023).

“Tapi memang setahu saya, seperti misalnya, ramalan tentang Jayabaya, kalau dalam kajian sejarah itu bersifat post-factum, jadi setelah kejadian barulah orang cari referensi masa lalunya,” sambungnya.

Nyatanya, mitos itu telah beberapa kali terpatahkan. Susilo Bambang Yudhoyono, misalnya, yang selama masa jabatannya pernah dua kali berkunjung ke Kediri pada 2007 dan 2014. Nyatanya, ia tak mengalami lengser keprabon seperti yang konon jadi ramalan.

Iklan

Bahkan, Presiden Sukarno—yang begitu percaya dengan klenik—setelah diangkat menjadi presiden pertama RI malah mengadakan kunjungan kerja pertamanya ke ‘kota terlarang’ itu. Setelah berkunjung ke sana, faktanya kursi kekuasaan Bung Karno dapat bertahan hingga 21 tahun kemudian.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Jalan Dhoho Kediri, Berpotensi Menyalip Malioboro sebagai Jujugan Wisata

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2023 oleh

Tags: kediriPresiden Jokowi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Menyaksikan Kegilaan dari Dalam Bus Bagong dan Harapan Jaya MOJOK.CO
Otomojok

Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

13 Juni 2025
Paspampres menjaga rumah Jokowi di Solo. MOJOK.CO
Ragam

Jalan Hidup Paspampres yang Mengawal Mantan Presiden Sepanjang Hayat

25 Februari 2025
Derita Motor Plat AG di Malang dan Surabaya, Jadi Bahan Ledekan Hanya karena Kosakata MOJOK.CO
Ragam

Nasib Pengendara Motor Plat AG: Nggak Neko-neko tapiJadi Bahan Ledekan di Surabaya dan Malang

22 Januari 2025
Orang Kandangan Kediri lebih nyaman dianggap Malang daripada Kediri MOJOK.CO
Ragam

Kandangan: Daerah Kediri yang Tak Mirip Kediri, Lebih Nyaman Dianggap Malang tapi Kok Bukan Malang

20 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.