Nggak Kayak di Sini yang Dibayar Pake ‘Makasih’, BEM di Inggris Bekerja Dapat Gaji

bem digaji mojok.co

Ilustrasi student union (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)

MOJOK.COBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tidak hanya terdapat di kampus-kampus Indonesia. Anda bisa menjumpainya di berbagai negara, termasuk Inggris. Di sana, kebanyakan orang menyebut BEM dengan “Student Union”.

Meski mirip, ada satu hal yang membuat student union di Inggris berbeda dari BEM. Kalau di sini pengurus dan panitia BEM bekerja dengan sukarela, di sana mereka digaji.

Digaji meski harus cuti panjang selama setahun

Student union di Inggris punya struktur yang kurang lebih serupa. Ambil contoh dari Liverpool Guild of Students, BEM-nya University of Liverpool. Mereka punya Board of Trustees atau Dewan Penanggungjawab. Isinya 12 orang yang meliputi empat eksternal, empat student trustees, dan empat student officer. Nama terakhir dipilih lewat voting—semacam Pemilihan Raya Mahasiswa-nya. Pemegang suara terbanyak otomatis jadi presiden dan sisanya jadi wakil.

Selain mekanisme pemilihan, yang membedakan student trustees dengan officer adalah pola kerja. Student officer bekerja secara full time yang bila di Indonesia akrab dengan sebutan pengurus harian. Selain itu, student officer juga mesti sabbatical atau cuti panjang selama setahun. Bisa di tengah masa kuliah atau ketika jenjang sudah tamat.

Oleh karena bekerja full time dan sabbatical, mereka diganjar upah—sesuatu yang tidak pernah terjadi di Indonesia ketika pengurus BEM terang-terangan digaji.

Pemberian upah ini bukan hanya terjadi di The Guild, begitulah organisasi ini kerap disingkat. Di King’s College London Student Union (KCLSU), mereka pun melakukan hal yang sama bagi student officers-nya yang berjumlah enam orang. Seperti tercantum dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan 2022-2023, mereka menghabiskan 180.000 poundsterling untuk upah keenam pejabat pilihan tersebut.

Dokumen ini juga menunjukkan bahwa KCLSU turut mengupah staf yang bekerja di bawah student officers dengan label “other staff cost” sejumlah 609.000 poundsterling. Lembaga yang juga membawahi segala organisasi dan kegiatan kemahasiswaan di King’s College London ini pun terbukti menggaji para panitianya. Totalnya mencapai 845.000 Poundsterling.

Anggaran ini berbeda dengan jatah UKM dan Komunitas sebab itu ada bujetnya tersendiri senilai 518.000 poundsterling.

Lowongan kerja untuk mahasiswa

Seperti yang terlihat di LPJ KCLSU yang disusun oleh auditor keuangan profesional ini, BEM di sana juga menggaji selain sabbatical officers yang memang mengabdikan diri sebagai pekerja selama setahun penuh.

Memang, other staff yang dimaksud memang tidak dirincikan, namun bila melihat situs resminya, di sana terpampang kolom jobs alias lowongan kerja (loker) beserta rincian tugas dan, tentu saja, upahnya.

KCLSU membagi lokernya menjadi student jobs dan career jobs. Perbedaan yang paling signifikan adalah jam kerja—career jobs bekerja penuh waktu sedangkan student jobs hanya paruh waktu.

Digaji hingga ratusan juta per tahun

The Guild, seperti halnya KCLSU, juga membuka loker. Salah satunya adalah Equality, Diversity and Inclusion (EDI) Assistant – Events. Dalam seminggu, posisi itu hanya akan dituntut 15 jam kerja; normalnya 40 jam (8 jam sehari). Upahnya sebesar 22.864 poundsterling setahun atau setara 440 juta rupiah dengan klausul tambahan: bila jam kerja naik, upahnya juga naik.

Selain sama-sama mengupah pekerjanya, banyak hak yang secara eksplisit disebutkan dalam loker tersebut di masing-masing situs resmi. KCLSU, misalnya, mengikutsertakan pekerjanya dalam program “Dana Pensiun” dan memberi jatah cuti 38 kali.

Sementara itu, The Guild memberi jaminan keamanan kerja bahkan sejak proses pendaftaran. Mereka mengadopsi “The ‘Black, Asian, Minority Ethnic’ (BAME) Guaranteed Interview Scheme”. Mereka yang tergolong BAME diberi jaminan lanjut ke tahap wawancara meski hanya memenuhi 80% syarat.

The Guild, dalam situsnya, menulis bahwa para pekerjanya akan mendapat pengalaman bekerja dalam tim yang menyenangkan. Ternyata, menyenangkan di sini termasuk pada upah dan segala macam hak ketenagakerjaan yang diberikan.

Penulis: Ardhias Nauvaly
Editor: Iradat Ungkai

BACA JUGA Alasan Banyak Mahasiswa Indonesia di Singapura Pindah Kewarganegaraan 

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version