Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Olah Raga

FIFA dan World Athletics Tinjau Aturan Atlet Transgender, Ikuti Langkah FINA

Shinta Sigit Agustina oleh Shinta Sigit Agustina
22 Juni 2022
A A
fifa mojok.co

Logo FIFA (REUTERS/Arnd Wiegmann)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Isu inklusi gender kembali menerpa dunia olahraga. Kasus ini berawal dari organisasi renang dunia (FINA) yang menganulir kemenangan Lia Thomas, transgender dan atlet renang Amerika pemenang lomba renang di kelas putri.

Setelah munculnya kasus tersebut, federasi sepak bola dunia (FIFA) dan otoritas atletik dunia World Athletics pun berencana menggodok aturan serupa.

“FIFA saat ini meninjau regulasi keikutsertaan berdasarkan gender dan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan ahli. Mengingat proses ini masih berlangsung, FIFA tidak akan berkomentar secara rinci proposal perubahan dari aturan yang berlaku,” ujar juru bicara FIFA kepada media Reuters.

Dalam perancangan aturan ini, FIFA menggandeng ahli medis, ahli hukum dan HAM, saintis, hingga Komite Olimpiade Internasional (IOC). Langkah ini diambil di tengah dilema komitmen FIFA menghormati hak asasi manusia.

Hal yang sama juga disuarakan oleh Presiden World Athletics Sebastian Coe. Ia mengatakan bahwa rencana serupa sedang dipertimbangkan oleh organisasinya. Rencananya, akhir tahun ini World Athletic akan membahas regulasi yang mengatur keikutsertaan transgender dalam perlombaan atletik.

Menurutnya, federasi olahraga internasional harus mampu membuat regulasi yang terbaik bagi dunia olahraga. Aturan ini pun harus selaras dengan sains, yakni meyakini bahwa aspek biologis di atas gender, untuk itu perlu peninjauan regulasi yang lebih jauh.

“Kami terus melanjutkan studi, penelitian, dan berkontribusi untuk menambah bukti yang sudah banyak bahwa testosteron berperan besar dalam menentukan performa, dan telah menjadwalkan diskusi tentang peraturan kami dengan dewan kami pada akhir tahun,” ujar Coe.

Sebelum naiknya kasus yang menerpa FINA, IOC telah memberikan wewenang kelayakan atlet kepada masing-masing federasi olahraga. Hal ini meliputi atlet transgender, terutama pergantian gender dari laki-laki menjadi perempuan.

IOC hanya memberikan batasan berupa, hingga terbukti sebaliknya maka atlet tidak boleh dianggap memiliki keuntungan kompetitif yang tidak adil atau tidak proporsonial karena variasi jenis kelamin mereka, penampilan fisik dan/atau status transgender.

Permasalahan Lia Thomas di bawah naungan FINA telah diselesaikan pada hari Minggu (19/6/2022). Organisasi tersebut telah mengadakan pertemuan internal dengan metode pemungutan suara. Hasilnya, atlet transgender dari pria menjadi perempuan dinilai tidak layak menikuti kompetisi nomor putri.

Wakil Ketua Komite Kedokteran Olahraga FINA David Gerrard menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan ‘hasil terbaik’. Ia juga berharap langkah yang ditempuh FINA dapat diikuti oleh olahraga cabang lain. Kini, FIFA dan World Athletics selangkah di belakang FINA dalam memperjuangkan nilai-nilai sportifitas.

Gerrad menjelaskan bahwa keputusan FINA tidak serta merta menolak kehadiran transgender di dunia olahraga putri. Keputusan ini juga selaras dengan rekomendasi IOC agar tidak melakukan diskriminasi.

Atlet transgender dari laki-laki menjadi perempuan tetap dapat mengikuti perlombaan nomor putri bila dapat membuktikan tidak mengalami pubertas tanner stage 2 (skala pubertas kedewasaan seksual) atau sebelum berusia 12 tahun.

“Titik kritis di sini adalah pengaruh pubertas laki-laki,” kata Gerrard.

Iklan

Penulis: Shinta Sigit Agustina
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Hadapi Kenaikan Kasus Covid-19, IDI Imbau Tes PCR dan Perketat Prokes dan kabar terbaru lainnya di rubrik KILAS

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2022 oleh

Tags: FIFAolah ragaTransgender
Shinta Sigit Agustina

Shinta Sigit Agustina

Kontributor

Artikel Terkait

Imane Khelif Membuktikan Kita Perlu Belajar Soal Intersex MOJOK.CO
Esai

Tuduhan Petinju Laki-laki terhadap Imane Khelif Membuktikan Kita Perlu Belajar Soal Intersex

3 Agustus 2024
JIS Panggung Sirkus Erick Thohir dan Presiden Jokowi MOJOK.CO
Esai

JIS: Panggung Sirkus Erick Thohir dan Presiden Jokowi

10 Juli 2023
Elektabilitas Ganjar Pranowo merosot tajam. MOJOK.CO
Kotak Suara

Dinilai Gagalkan Piala Dunia U-20, Elektabilitas Ganjar Pranowo Dipepet Prabowo

11 April 2023
Kartu Merah untuk Indonesia dari FIFA yang Nggak Punya Power di Tragedi Kanjuruhan. MOJOK.Co
Esai

Kartu Merah untuk Indonesia dari FIFA yang Nggak Punya Power Mencoret Israel

1 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.