Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Njoto, Sang Jurnalis Kampiun Ahli Debat PKI

Purnawan Setyo Adi oleh Purnawan Setyo Adi
1 Oktober 2022
A A
Njoto: Masuk Akalkah PKI Anti-Pancasila? & Njoto Pengkhianat Pancasila?

Njoto: Masuk Akalkah PKI Anti-Pancasila? & Njoto Pengkhianat Pancasila?

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Njoto dalam lintasan sejarah kerap disebut sebagai salah satu elit PKI yang menonjol. Di usia yang muda ia sudah mengendalikan koran terbesar ‘Harian Rakyat’ dan menjadi orator ulung yang pernah dimiliki PKI.

Bulan September sudah pasti jadi bulan rutin hantu PKI ‘dibangkitkan’ lagi. Bulan ini nama PKI dan tokoh-tokohnya selalu disebut-sebut. Bukan soal kontroversi peristiwanya yang kali ini akan kita bahas. Namun, salah satu elit PKI yang sering kita dengar namanya: Njoto.

Njoto merupakan anggota politbiro PKI selain DN. Aidit, M. Lukman, Sudisman, dan Sukirman. Sepak terjangnya pernah dikupas oleh Muhidin M. Dahlan dari Warung Arsip di program Jas Merah Mojok. Tayangannya bisa kalian saksikan di sini.

Gus Muh, sapaan dari Muhidin M. Dahlan, setidaknya menyoroti dua hal yang identik dengan Njoto. Pertama, sebagai jurnalis yang hebat. Lalu, kedua, sebagai orator dan ahli debat yang termasyhur. Bagaimana Njoto menjalankan peran ini dengan luar biasa, mari kita bahas satu-satu.

Njoto sebagai jurnalis

Njoto sebagai seorang jurnalis tentu saja terkenal karena kepiawaiannya dalam menulis dan membesarkan koran milik PKI ‘Harian Rakjat’. Njoto yang lahir pada tanggal 17 Januari 1927 mengasah kemampuan jurnalistiknya di Yogyakarta dan menimba ilmu dari seorang tokoh bernama Siaow Giok Tjhan. Profil tokoh ini bisa kalian lihat di sini.

Sejak usia yang masih belia, 23 tahun, Njoto sudah masuk dalam jajaran elit PKI. Ia ditugaskan untuk membangun media massa sebagai basis propaganda partai. Media massa ini berbentuk koran dengan nama ‘Harian Rakyat’. Koran ini sebelumnya milik Siaow Giok Tjhan yang kemudian dipasrahkan kepada Njoto untuk dibesarkan dan dikelola secara profesional.

Di tangan Njoto, ‘Harian Rakyat’ berkembang pesat dengan rekor oplah yang pernah menyentuh 60.000 eksemplar. Koran ini terbit setiap hari. ‘Harian Rakyat’ kemudian berubah menjadi mimbar dan halaman depan PKI. Jargonnya ‘untuk rakyat hanya ada satu harian, Harian Rakyat!’

Pasar utama dari ‘Harian Rakyat’ tentu saja anggota PKI. Koran ini dikelola oleh kader partai yang menjadi wartawan profesional. Mereka sebelumnya digodok terlebih dahulu di Akademi Abdul Rivai, sebuah lembaga pers milik PKI yang melatih kadernya untuk menjadi jurnalis yang berideologi dan profesional.

‘Harian Rakyat’ mewartakan berita daerah, nasional, dan internasional berimbang. Karena dikelola dengan profesional koran ini juga menerima banyak iklan yang masuk. Namun, karena bahasanya yang lugas dan konfrontatif, ‘Harian Rakyat’ pernah 9 kali dibredel oleh pemerintah hingga tahun 1965. Sebuah rekor tentu saja.

Ketika ‘Harian Rakyat’ dibredel, Njoto memobilisasi pimpinan partai untuk melakukan protes dengan cara yang cerdas. Turun ke jalan menjadi loper koran. Profil besar koran ini adalah Njoto. Setiap tanggal 31 januari, di hari ulang tahun ‘Harian Rakyat’, Njoto selalu menulis artikel reflektif yang sangat panjang di koran ini.

Njoto sebagai juru debat

Sebagai seorang juru debat PKI, kemampuan Njoto tak perlu diragkukan lagi. Ruang editorial ‘Harian Rakyat’ misalnya, menjadi ruang kecil ia berdebat dengan musuh-musuh PKI. Bahkan, salah satu debat terpenting dalah sejarah pers adalah debat Njoto dengan Burhanuddin Mohammad Diah. Harian Rakyat Vs Merdeka. Topiknya Sokarnoisme.

Selain sebagai seorang juru debat, Njoto juga memiliki kemampuan sebagai orator yang sangat segar. Pada usia 25 tahun ia berorasi di depan ratusan siswa SMA di Bojonegoro. Dalam orasinya ia menyebut PKI menyokong setiap usaha memberantas demoralisasi, bukan hanya di kalangan pelajar tapi siapapun—termasuk dirinya sendiri—yang melakukan demoralisasi. Penyebab demoralisasi adalah film cabul, buku cabul, dan musik cabul.

Debat paling monumental yang melibatkan nama Njoto terdapat di sidang-sidang Dewan Konstituante terutama sesi penentuan dasar negara tahun 1956-1958. Salah satunya, perdebatan yang melibatkan PKI dan Masyumi soal sila pertama Pancasila. M. Natsir, ketua Masyumi, berpidato panjang lebar soal negara islam dan syariat islam.

Namun, Njoto punya pandangan lain. PKI mengusulkan ‘kemerdekaan beragama dan berkeyakinan hidup’. Alasannya kalimat itu paling cocok dengan politeisme yang masih eksis di bumi Nusantara. Seperti Kaharingan, Tengger, Kejawen, Sunda Wiwitan, Marapu, Permalim, dll. Perdebatan panas ini kemudian melahirkan sila ‘Ketuhanan yang Maha Esa’. Bagaimana kisah selengkapnya tentang Njoto, bisa kalian saksikan lewat link di bawah ini:

Iklan

Penulis: Purnawan Setyo Adi

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2022 oleh

Tags: KomunisnjotoPKI
Purnawan Setyo Adi

Purnawan Setyo Adi

Redaktur Liputan Mojok.co

Artikel Terkait

PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah
Video

PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah

27 September 2025
bti, petani, tani.MOJOK.CO
Ragam

Rumus “3S-4J-4H” Wajib Dijalankan Pemerintah Kalau Mau Petani di Indonesia Maju

28 Januari 2025
Seputar Peristiwa 65 yang Tak Mungkin Ada di Buku Sejarah MOJOK.CO
Esai

Seputar Peristiwa 65 yang Tak Mungkin Ada di Buku Sejarah

30 September 2024
seni berpemilu ala pki jasmerah mojok
Video

Begini Strategi PKI Memenangkan Suara di Jawa Tengah pada Pemilu 1955

21 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.