MOJOK.CO – Membeli motor bekas memang tricky, kalau boleh meminjam istilah anak zaman sekarang. Oleh karenanya, pembeli perlu lebih cermat sebelum membelinya.
Membeli motor bekas menjadi pilihan karena harganya yang lebih murah. Selain itu, tidak sedikit lembaga pembiayaan yang bersedia memberikan pinjaman. Sehingga akses mendapatkannya semakin terbuka.
Akan tetapi, tampilan motor bekas yang masih mulus kerap kali tidak menjamin kondisinya dalam keadaan baik. Oleh karenanya, pembeli perlu lebih cermat ketika membelinya. Mojok merangkum beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli motor second.
Cek Harga Pasaran
Harga motor bekas memang lebih murah daripada motor baru. Namun, tidak ada salahnya mengecek harga barunya di pasaran untuk mengira-ngira layak tidaknya harga motor bekas yang dipatok oleh penjual. Tentu saja, harga motor bekas dengan suatu merek dan seri yang sama memungkinkan berbeda, tergantung kondisinya.
Cek kelengkapan surat kendaraan
Pastikan motor bekas yang kalian beli memiliki Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan (Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Walau sudah memiliki dua dokumen itu. Jangan terburu-buru meyakini motor bekas tersebut resmi.
Penadah motor curian kerap kali menyamarkan nomor rangka dan nomor mesin dengan cara diketik untuk mengelabui calon pembeli.
Beberapa cara untuk memastikannya. Pertama, raba nomor rangka dan nomor mesin motor. Kedua,apabila terasa kasar dan bentuknya tidak presisi, bisa jadi motor tersebut curian.
Memastikan keaslian nomor rangka dan nomor mesin, masyarakat di daerah Jakarta bisa memanfaatkan layanan pesan singkat polisi ke nomor 1717 dengan format Metro(spasi)nomor polisi.
Cek kesehatan mesin motor
Memeriksa mesin motor masih baik atau tidak bisa dengan menghidupakn kendaraannya. Pastikan mesin dapat menyala dengan mudah ketika dihidupkan secara kick starter ataupun electric starter. Setelah menyala jangan gas motor untuk melihat mesin mati mendadak atau tersendat.
Cek kesehatan mesin motor juga bisa melalui suaranya. Dengarkan suara mesinnya, apabila suara yang dihasilkan kasar, bukan tidak mungkin ada kerusakan pada bagian mesinya.
Memeriksa mesin kendaraan masih sehat atau tidak memang agak sulit bagi orang awam. Oleh karena itu tidak ada salahnya mengajak seseorang yang memahami mesin ketika membeli motor bekas.
Kondisi fisik motor
Kondisi fisik motor yang mulus memang tidak menjamin motor bekas dalam kondisi baik. Akan tetapi, memeriksa kondisi motor tetap diperlukan. Pastikan tidak ada kerusakan-kerusakan fisik seperti lecet.
Spidometer juga perlu diperiksa, apakah bekerja dengan baik. Apabila speedometer rusak, sulit mendeteksi seberapa kilometer motor sudah dikendarai. Apabila motor sudah digunakan dengan jarak yang cukup jauh akan mempengaruhi penggantian suku cadang motor di kemudian hari. Namun, bukan berarti spedometer rendah tidak patut dicurigai. Saat ini sudah bertebaran alat untuk menyeting ulang speedometer. Oleh karena, motor dengan tahun yang cukup tua dengan speedometer rendah juga patut diwaspadai.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono