Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Merapi Masih Siaga, tapi Aman untuk Wisata

Arif Hernawan oleh Arif Hernawan
29 April 2022
A A
gunung merapi mojok.co

Gunung Merapi. (IG @bpptkg)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gunung Merapi masih berada di masa fase erupsi. Namun potensi terjadinya erupsi berupa letusan besar amat kecil. Di luar area potensi bahaya, Merapi aman dikunjungi untuk wisata di musim libur Lebaran kali ini.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam siaran informasi ‘Aktivitas Merapi Terkini’ oleh BPPTKG secara virtual, Jumat (29/4).

“Jadi di luar area potensi bahaya, Merapi aman. Silakan untuk datang ke Merapi, tetapi tetap di dalam area yang sudah kami tetapkan, di luar area potensi bahaya hingga 5 kilometer. Apalagi ke Jogja (jarak dari Merapi ke kota) jauh sekali. Silakan datang ke Jogja,” tutur Hanik.

Merapi masih berstatus siaga sejak 5 November 2020. Hanik mengakui periode erupsi ini cukup lama. Namun ia tidak dapat memprediksi berakhirnya fase ini.

“Fase erupsi ini cukup lama sehingga kami ingin update terus dan supaya tidak bosan menghadapi merapi. Kewaspadaan harus terus dilakukan,” ujarnya.

Hanik menyatakan aktivitas Merapi masih naik turun dengan kecenderungan intensitas yang tinggi, yakni mencapai 100 kejadian tiap hari. Seperti luncuran awan panas dan lava pijar yang masih terjadi dan dominan ke arah barat daya, yakni ke Kali Boyong dan Bebeng.

Namun begitu, potensi luncuran ke arah tenggara, seperti ke Kali Gendol, juga ada. Hal ini sesuai bukaan kawah yang mengarah ke tenggara. “Terakhir awan panas yang terjadi juga ke arah tenggara. Jarak luncuran ke tenggara ini bahkan paling jauh,” ujarnya.

Potensi bahaya awan panas ini ke arah barat daya ke Kali Boyong sejauh 5 kilometer dan ke Kali Bedog, Krasak, Bebeng hingga 7 kilometer. Sementara ke arah tenggara ke Kali Gendol 5 kilometer dan Kali Woro 3 kilometer.

Selain itu, Hanik menjelaskan, migrasi magma dari dalam gunung menuju permukaan juga terus berlangsung. BPPTKG mendeteksi tiga kali fase intrusi-ekstrusi ini.

Pertama, pada Oktober 2020 –Januari 2021, sebagai fase erupsi efusif atau lelehan yang ditandai aktivitas vulkanik dangkal hingga muncul kubah lava pada 4 jan 2021. Kedua, fase April–Agustus 2021 saat terjadinya migrasi magma ke permukaan yang diikuti rangkaian APG (awan panas guguran) pada 10 Agustus ke Kali Bebeng.

Ketiga, fase September 2021 – Maret 2022 yakni dimulainya lagi intrusi magma menuju permukaan yang diikuti APG pada 9-10 Maret yang mengarah ke Kali Gendol.

“Dari Maret sampai saat ini indikasi migrasi magma ke permukaan juga masih ada. ini ditandai kegempaan internal dan deformasi yang masih terjadi. Walau datanya tidak signifikan,” paparnya.

Kendati demikian, potensi terjadinya eksplosif atau letusan besar terbilang kecil. Yang lebih mungkin terjadinya eksplosif kecil dengan radius luncuran 3 kilometer.

“Sampai kapan (migrasi magma) berhenti kami tidak bisa memastikan. Ini kondisi alam, tidak tahu berhentinya kapan. Magma akan terus mengalir setelah (jalurnya) kosong,” ujarnya.

Iklan

Hanik juga membantah informasi bertambahnya kubah lava. Hingga kini hanya ada dua kubah lava yakni di barat daya dengan volume 1,6 juta meter kubik dan kubah lava tengah 2,5 juta meter kubik. “Yang diduga kubah lava baru itu tumpukan material,” katanya.

Hanik juga meminta untuk mewaspadai terjadinya hujan di puncak Merapi, mengingat BMKG memprediksi hujan akan turun hingga awal Juni. “Hujan bisa memicu banjir lahar dan ketidakstabilan kubah, terutama longsornya kubah barat daya. Masyarakat agar tidak beraktvitas sungai di wilayah rawan bencana,” imbaunya.

Sebelumnya kesiapsiagaan warga sekitar Merapi diapresiasi secara nasional karena menjadi lokasi puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), Selasa (26/4) lalu. Kawasan Merapi dipilih karena warga setempat paham langkah dan konsep jika terjadi bencana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Suharyanto, menyatakan, pengalaman bertahun-tahun warga yang tinggal harmonis di kaki Merapi membentuk kearifan lokal, seperti dibuatnya pengungsian ternak.

“Masyarakat sudah paham langkah-langkah yang harus dilakukan apabila Merapi mengalami erupsi.  Ini dapat menjadi contoh daerah lain, khususnya bagi warga yang tinggal di kawasan gunung  berapi,” tutur dia.

Reporter: Arif Hernawan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Minta Jangan ‘Digoreng’, Muhammadiyah Tentukan 1 Syawal Jatuh Pada 2 Mei 2022 dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 29 April 2022 oleh

Tags: gununggunung merapiwisata jogja
Arif Hernawan

Arif Hernawan

Jurnalis, penikmat film & musik.

Artikel Terkait

Kenorakan-kenorakan orang yang pertama kali ke Jogja dan bikin risih (Dari angkringan, Tugu Jogja, hingga Jalan Malioboro) MOJOK.CO
Ragam

Kenorakan-kenorakan Orang yang Pertama Kali ke Jogja, Niat Kelihatan Kalcer tapi “Nggak Mashok!”

20 Oktober 2025
Alasan Warga Lokal Jogja Malas Jajan Tempo Gelato yang Digandrungi Banyak Wisatawan Mojok.co
Pojokan

Alasan Warga Lokal Jogja Malas Jajan Tempo Gelato yang Digandrungi Banyak Wisatawan

30 Juli 2025
5 Kuliner Khas Jogja yang Malah Dihindari dan Jarang Disantap Orang Lokal Mojok.co
Pojokan

4 Kuliner Jogja yang Jarang Disantap, Bahkan Dihindari Orang Lokal

24 Juli 2025
Bandara YIA Gagal, Kulon Progo Tetap Miskin. Tolak Bandara Baru! MOJOK.CO
Esai

Bandara YIA Gagal dan Kulon Progo Tetap Miskin, tapi Kegagalan Ini Nggak Bisa Menjadi Alasan Jogja Harus Buru-Buru Membangun Bandara Baru Lagi

14 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.