Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Kesehatan

Menjangkiti 87 Warga Gunungkidul, 12 Ternak Mati Akibat Antraks

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
6 Juli 2023
A A
Menjangkiti 87 Warga Gunung Kidul, 12 Ternak Mati Akibat Antraks. MOJOK.CO

Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie dan Kepala DPKP DIY, Sugeng Purwanto menyampaikan tentang antraks di DIY, Kamis (06/07/2023). (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kasus antraks kembali muncul di DIY. Sebanyak 12 hewan ternak yang terdiri dari enam ekor sapi dan enam ekor kambing mati akibat bakteri Bacillus anthracis. Bahkan 87 warga di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul pun disebut positif antraks. Akibatnya, pemerintah daerah saat ini mengisolasi dusun tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP) DIY, Kamis (06/07/2023) menyatakan, tiga orang meninggal dunia. Satu orang di antaranya dipastikan meninggal akibat terjangkit antraks.

“Laki-laki 73 tahun yang meninggal karena melakukan penyembelihan dan mengkonsumsi hewan ternak sapi yang terpapar antraks. Sedangkan dua orang di antaranya meninggal bukan karena antraks, meski gejalanya sama dengan antraks seperti panas, demam dan pusing tapi bukan antraks,” paparnya.

Menurut Pembayun, sebanyak 87 warga yang positif antraks setelah melalui tes dari 125 warga Dusun Jati, Semanu pada sepuluh hari terakhir. Mereka akan kembali mengikuti tes lebih lanjut untuk memastikan terindikasi antraks atau tidak.

Perlu segera menetapkan status KLB untuk antraks

Pembayun menyebutkan, Pemkab Gunungkidul perlu segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) antraks dengan tingginya kasus warga yang terpapar antraks. Pemberlakuan status KLB bila merunut pada Permenkes RI 1501 tahun 2010 Permenkes No. 1501 Tahun 2010 Tentang Jenis Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya.

“Harusnya sudah saatnya KLB, tinggal pemkab berani menetapkan atau tidak,” tandasnya

Status KLB bila muncul penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak terjadi pada suatu daerah. Selain itu terjadi peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut‐turut menurut jenis penyakitnya.

Keputusan KLB juga bisa karena angka kesakitan sudah dua kali lipat. Angka kematian pun meningkat 20 persen atau lebih. Begitu pula angka proporsi yang naik dua kali lipat.

“Kalau di Gunungkidul, kasus antraks sudah terjadi sejak 2019 lalu dan berulang sampai empat tahun terakhir,” paparnya.

Melarang lalu lintas hewan ternak dari dan ke Padukuhan Jati

Sementara Kepala DPKP DIY, Sugeng Purwanto menyatakan Pemda DIY melarang keluar masuknya hewan ternak sapi dan kambing sementara waktu di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Kebijakan ini buntut kematian 12 ekor hewan ternak dan 87 warga terpapar antraks.

“Kami isolasi Dusun Jati, sementara tidak melalui lintaskan hewan keluar dan masuk. Antisipasi untuk mencegah penularan antraks. Kami jamin saat ini tidak ada daging beredar dari hewan yang disinyalir terkena virus antraks,” paparnya

Sugeng menambahkan, untuk mengantisipasi penularan yang semakin meluas maka pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di dusun. Selain itu akan terus melakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat guna mencegah antraks.

Namun, kondisi Gunungkidul yang memiliki jumlah ternak yang sangat banyak dan kandang yang tidak tepusat di satu tempat menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, Pemda tetap melakukan berbagai upaya antisipasi.

“Terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial dan media konvensional. Hal ini perlu dukungan dari semua pihak,” ungkapnya

Iklan

Menggencarkan vaksinasi antraks

Pemda DIY saat ini menyediakan 2.600 dosis vaksin antraks untuk hewan ternak. Dari jumlah itu, 77 vaksin sudah disuntikkan kepada 77 ekor sapi dan 289 ekor kambing.

Vaksinasi antraks terus dilakukan secara rutin. Pengajuan berdasarkan permintaan dari kabupaten.  “Vaksinasi kami lakukan rutin, dengan kejadian kemarin, kami mengajukan lagi ke pusat,” imbuhnya.

BACA JUGA Tradisi Brandu dalam Pusaran Wabah Antraks di Gunungkidul

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 6 Juli 2023 oleh

Tags: antraksgunungkidulsapi
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Pembukaan Pameran Gelar Olah Rupa dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 di Gunungkidul MOJOK.CO
Kilas

“Kulonuwun Gunungkidul” Jadi Upaya Merawat Hubungan Sosial Lewat Olah Rupa, Bertamu Tak Sekadar Bertemu

11 Oktober 2025
Adoh Ratu Cedhak Watu jadi tema Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 di Gunungkidul MOJOK.CO
Kilas

Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025: Menyerap Etosa Budaya Gunungkidul dalam Adoh Ratu Cedhak Watu

4 Oktober 2025
Pantai Watu Kodok, Gunungkidul, Jogja. MOJOK.CO
Catatan

Jalan-jalan ke Pantai Watu Kodok Jogja Jadi Tak Menyenangkan karena “Orang yang Mencurigakan”

17 September 2025
Pilih slow living di Gunungkidul, Jogja usai pindah kerja di sebuah perusahaan yang ada di Dubai. MOJOK.CO
Ragam

Merelakan Gaji Besar dari Perusahaan di Dubai daripada Mental Rusak karena Tekanan Hidup dan Pilih Slow Living di Gunungkidul

12 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.