ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas Memori

Yogyakarta Pernah Masuk Wilayah Kekuasaan Majapahit, Benarkah?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
12 September 2023
0
A A
yogyakarta masuk kerajaan majapahit mojok.co

Tugu Yogyakarta (Photo by Dhio Gandhi on Unsplash)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Yogyakarta dahulu masuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Daerah ini dulu dikenal dengan nama Mataram dan menjadi satu dari dua belas provinsi Kerajaan Majapahit. 

Baru-baru ini, Tim Ekskavasi Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret telah menemukan artefak fragmen gerabah yang diduga berasal dari zaman Kerajaan Majapahit.

Artefak yang ditemukan di lahan milik warga bernama Parjinem di Pleret, Bantul, ini diprediksi merupakan wadah air yang biasa digunakan kaum bangsawan kala itu.

Kemungkinan tersebut disampaikan langsung oleh peneliti Pusat Riset Arkeologi, Prasejarah, dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hery Priswanto. Kata Hery, sebelumnya ia pernah menemukan artefak fragmen dengan model ukiran tempel dan hiasan yang serupa saat melakukan penelitian di area Jawa Timur.

Dengan penemuan ini, peneliti makin yakin bahwa Yogyakarta di masa lalu kemungkinan memang bagian dari Kerajaan Majapahit. Benarkah demikian?

Termasuk salah satu provinsi Kerajaan Majapahit

Sebelum ditemukannya artefak fragmen gerabah di KCB Kerto-Pleret, temuan-temuan benda purbakala sebelumnya telah memberi sinyal indikasi eksistensi Majapahit di Yogyakarta pada masa lalu. Misalnya, keberadaan Candi Sari di Kalasan, Sleman, dan Candi Pringtali di Samigaluh, Kulonprogo—yang keduanya diduga berasal dari Kerajaan Majapahit.

Seperti yang kita tahu, sejak abad ke-8 wilayah yang kita kenal sebagai Yogyakarta ini masuk dalam Kerajaan Mataram Kuno pimpinan Dinasti Syailendra. Namun, memasuki abad ke-13—saat Majapahit memasuki masa jayanya—wilayah ini sudah masuk dalam kekuasaan kerajaan yang berpusat di Trowulan itu.

Seperti ditulis sejarawan Slamet Muljana dalam buku Menuju Puncak Kemegahan (2005), Majapahit memiliki 12 provinsi di Pulau Jawa. Antara lain Kahuripan, Daha, Tumapel, Wengker, Matahun, Wirabhumi, Paguhan, Kabalan, Pawanuan, Lasem, Pajang, dan Mataram.

Menurut Muljana, provinsi Mataram yang dimaksud adalah wilayah Yogyakarta pada masa sekarang ini. Mataram menjadi satu dari 12 provinsi Majapahit pada 1293-1527 Masehi. Saat itu, Bhre Mataram menjadi pemimpinnya. Kelak, Bhre Mataram bakal menjadi raja kelima Majapahit dan memimpin dengan gelar Wikramawardhana.

Munculnya hegemoni kerajaan-kerajaan Islam, termasuk Kerajaan Demak, bikin kekuasaan Majapahit mulai pudar. Seperti yang kita tahu, pada akhirnya Majapahit alami keruntuhan dan wilayah Mataram pada berikut hari jatuh ke tangan Panembahan Senopati. Ia menjadikan tanah Mataram sebagai wilayah kesultanan.

Konon, orang-orang Majapahit yang tersisa kabur ke wilayah yang sekarang ini kita kenal sebagai Gunungkidul.

Pelarian orang-orang Majapahit

Selain diidentifikasi sebagai salah satu provinsi Majapahit, wilayah Gunungkidul juga dipercaya sebagai “tempat pelarian orang-orang Majapahit”.

Memang, sejauh ini belum ditemukan bukti arkeologis maupun temuan prasasti di Gunungkidul yang menunjukkan Majapahit pernah berkuasa di sini. Namun, penelitian antropologis menunjukkan kalau Gunungkidul menjadi pelarian dari tokoh-tokoh Majapahit yang kabur saat Islam mulai mendapatkan hegemoninya di Jawa.

Riset Andi Putranto di Jurnal Humaniora (2003), misalnya, memaparkan bahwa ada kesamaan karakteristik budaya antara masyarakat Majapahit dengan masyarakat Gunungkidul. Bahkan, cerita rakyat setempat juga banyak yang mengklaim jika beberapa sesepuh di Gunungkidul masih punya garis keturunan dengan raja-raja Majapahit.

Dua hal tersebut, kata Andi, menunjukkan Majapahit memang pernah eksis di Gunungkidul—meskipun hanya sebatas tempat pelarian.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Melacak Desa Tertua di Wonogiri yang Sudah Ada Sebelum Era Majapahit
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 12 September 2023 oleh

Tags: Kerajaan MajapahitmajapahitmataramYogyakarta
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus yang Menyedihkan MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sungguh Merana, Sudah Habis Puluhan Juta tapi Fasilitas Tidak Ramah Mahasiswa

9 Juni 2025
Panen Cuan dari Tanaman: Potensi Usaha Melon Hidroponik ala Syarif
Movi

Kiat Panen Melon Premium Hidroponik Modal Bambu dan Plastik ala Unijava Farm

29 Mei 2025
KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota
Movi

KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Kebun Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

15 Mei 2025
Relawan di GIK UGM mencegah bullying. MOJOK.CO
Kilas

Ratusan Relawan di GIK UGM Siap Berkeliling ke Sekolah di Yogyakarta untuk Memberantas Bullying

4 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan SMK PGRI Lubuklinggau jadi karyawan Alfamart dan Indomaret, kerja apapun layak diapresiasi MOJOK.CO

Lulusan SMK “Hanya” Jadi Karyawan Alfamart dan Indomaret: Sekolah Harus Tetap Bangga, Karena Sukses Tak Dilihat dari Status

12 Juni 2025
Fakultas Ilmu Administrasi UI.MOJOK.CO

Fakultas Ilmu Administrasi UI Dianggap “Redflag” Gara-gara Ulah Mahasiswanya, Benarkah Demikian?

9 Juni 2025
Pengalaman pertama bisa naik motor Yamaha Mio di Surabaya. MOJOK.CO

Terlalu Girang Saat Pertama Kali Mengendarai Motor Yamaha Mio, Malah Berujung Apes di Tengah Jalan Besar Kota Surabaya

12 Juni 2025
Derita warga Jawa Timur gara-gara cap PSHT, Aremania, dan sound horeg MOJOK.CO

Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg

9 Juni 2025
Pilih slow living di Gunungkidul, Jogja usai pindah kerja di sebuah perusahaan yang ada di Dubai. MOJOK.CO

Merelakan Gaji Besar dari Perusahaan di Dubai daripada Mental Rusak karena Tekanan Hidup dan Pilih Slow Living di Gunungkidul

12 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.