MOJOK.CO – Setelah Hongkong, kandungan pestisida jenis etilen oksida juga ditemukan pada dua varian Mie Sedaap di Singapura. Badan Pangan Singapura (SFA) menemukannya pada varian Korean Spicy Soup dan Korean Spicy Chicken.
Kandungan etilen oksida yang tidak sesuai dengan ketentuan terdeteksi pada produk Mie Sedaap dari sekeranjang barang yang disurvei. Di Singapura, etilen oksida bisa digunakan untuk sterilisasi rempah-rempah. Dengan ketentuan, batas maksimum residu (MRL) dalam rempah-rempah tidak boleh melebihi 50 mg/kg.
Apa itu etilen oksida?
Dilansir dari Kompas.com, etilen oksida adalah pestisida yang berfungsi sebagai fumigan, misalnya mengawetkan rempah-rempah. Hal ini dilakukan karena adanya kontaminasi kotoran hewan, bulu hewan pengerat, dan bagian serangga pada rempah-rempah.
“Etilen oksida tidak termasuk pengawet yang dibolehkan untuk makanan,” kata Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zullies Ikawati.
Adapun temuan residu etilen oksida dalam pangan merupakan sebuah isu yang mulai banyak dibahas pada tahun 2020. Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu sehingga pengaturannya di tiap negara beragam.
Dilansir dari halodoc, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan etilen oksida sebagai zat yang dapat menyebabkan kanker pada manusia. Bukti terbaru dari Environmental Protection Agency (EPA), paparan melalui inhalasi dapat meningkatkan potensi risiko pengembangan kanker limfohematopoietik. Contohnya, leukemia limfositik, mieloma, dan limfoma non-hodgkin.
Walau sedikit, paparan zat ini tetap dapat meningkatkan risiko bahaya kesehatan. Efek sampingnya berupa penglihatan kabur, kesulitan bernapas, kanker payudara, dan masalah pada sistem saraf. Apabila menelannya dapat menimbulkan sakit perut dan nyeri. Beberapa bukti juga menunjukkan, zat tersebut beracun bagi sistem reproduksi dan janin.
“Meskipun tidak ada risiko langsung untuk konsumsi makanan yang terkontaminasi dengan tingkat rendah, paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan,” ujar SFA seperti dikutip dari cnnindonesia.com. Oleh karenanya, SFA tetap berupaya meminimalisir paparan zat berbahaya yang terdapat dalam makanan. Ia juga menyarankan konsumen tidak membeli ataupun mengonsumsi produk yang terkontaminasi.
Langkah selanjutnya, SFA akan melakukan pengujian regulasi produk Mie Sedaap lainnya. Mereka juga bekerja sama dengan importir dan otoritas Indonesia untuk menyelidiki dan memperbaiki penyebab kontaminasi. Apabila etilen oksida terdeteksi melampaui tingkat maksimum, SFA akan memulai penarikan produk yang terkena dampak sebagai tindak pencegahan.
Penulis: Kenia Intan
Editor Purnawan Setyo Adi