Ketika Alumni 212 Kecewa pada PKS, PAN, dan Gerindra

If it doesn’t break your heart, it isn’t love. If it doesn’t disappoint, it isn’t politics.” Kalau tidak bikin patah hati, bukan cinta namanya. Kalau tidak bikin kecewa, bukan politik namanya.

Politik bikin kecewa itu sudah niscaya, sama persis seperti cinta yang bikin patah hati. Tak bisa ditawar-tawar lagi.

Mungkin itulah yang sekarang sedang dirasakan oleh Presidium Alumni 212. Dikecewakan oleh politik. Presidium Alumni 212 merasa kecewa terhadap trio “Partai 212” (Gerindra, PKS, dan PAN) karena nama-nama yang mereka sodorkan sebagai rekomendasi di pilkada serentak 2018 ternyata sama sekali tidak diakomodasi.

Menurut Sekjen Forum Umat Islam Al-Khaththath, ada 5 tokoh yang memang disodorkan Presidium Alumni 212 kepada Gerindra, PKS, dan PAN, tapi ternyata tak ada satu pun yang diusung sebagai calon kepala daerah.

“Jadi, dari lima nama, salah satunya Mas La Nyalla, itu tidak satu pun yang diberi rekom. Kita kan menganggap para ulama sudah memperjuangkan dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 yang sangat fenomenal dan kita di Jakarta sudah berhasil memunculkan Gubernur Anies-Sandi,” ujar Al-Khaththath.

Terkait dengan kekecewaan Presidium Alumni 212 ini, Gerindra menyatakan bahwa ini semata adalah karena realitas politik. “Realitas politik mensyaratkan tentang kecukupan jumlah kursi yang membuat kita harus kompromi serta mempertimbangkan hasil survei yang ada,” ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono.

Senada dengan Gerindra, PKS juga mengutarakan alasan yang hampir sama. “PKS memberi kesempatan, tapi memang tak mudah untuk mencari rekan koalisi,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

PAN pun tak jauh berbeda. “Setiap parpol memiliki mekanisme tersendiri, seperti kalkulasi politik,” kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto.

Nah lho, kalau sudah begini, gimana jal? Dulu pas bersatu-padu di Jakarta, dirangkul erat-erat, giliran sudah menang dan kemudian menyodorkan rekomendasi, ternyata hasilnya zonk.

Yah, agaknya Alumni 212 ini memang harus merenungi benar apa kata Ali bin Abi Thalib ra, “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.”

Kalau mau menyodorkan calon, sodorkanlah kepada Alloh swt dalam doa, jangan kepada partai.

Bukan begitu, jamaah?

alumni 212 kecewa

Exit mobile version