Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Kesehatan

Kerja Kantoran Lebih Lelah dari Kerja Lapangan? Ini Kata Psikolog

Purnawan Setyo Adi oleh Purnawan Setyo Adi
24 September 2022
A A
burnout kerja kantoran mojok.co

stigma kerja kantoran PNS pegawai swasta kantor mojok kerja dibank freelancer kerja serabutan anggapan boomer mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Anggapan bahwa kerja kantoran (dalam ruangan) tidak selelah kerja lapangan adalah keliru. Keduanya punya potensi yang sama, bisa burnout. Lelah fisik dan mental.

Pandangan ini disampaikan oleh psikolog klinis dewasa Nirmala Ika Kusumaningrum, M.Psi., Psikolog. Ia mengatakan pekerja kantoran maupun pekerja lapangan sama-sama memiliki potensi untuk mengalami burnout. Burnout adalah kelelahan secara fisik, mental, serta emosi dalam bekerja. Sehingga jenis pekerjaan kantor dan lapangan tak bisa dibandingkan.

“Bukan dilihat di mana [lokasi] pekerjaannya. Burnout bisa terjadi pada pekerjaan apapun,” kata psikolog yang merupakan lulusan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/9/2022).

Lebih jauh lagi, Nirmala mengatakan lingkungan membentuk budaya kerja. Sebagai contoh pekerja kantoran di perkotaan tidak terlepas dari relasi dengan atasan serta rekan kerja yang mungkin bisa menguras energi, apalagi jika budaya kerja lebih condong mengutamakan persaingan.

Ia juga menyoroti pentingnya membangun budaya kerja yang sehat di mana keselarasan harus diutamakan, bukan persaingan. Dengan begitu, sikap saling menghargai dan saling terbuka dalam mengutarakan pendapat dapat terbentuk di antara pekerja.

Nirmala menekankan untuk hati-hati ketika pekerja mengalami burnout. Karena hal tersebut tidak hanya berdampak pada individu yang bersangkutan tapi juga berdampak pada relasi sosial, termasuk relasi dengan keluarga yang notabene tidak memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan.

“Relasi sosial dengan orang-orang akan berpengaruh, bawaannya sensitif atau marah terus. Atau bahkan kadang tidak menyadari, bisa juga kena ke orang-orang lain yang tidak ada hubungannya, seperti keluarga di rumah, kan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan,” ungkap Nirmala.

Pandangan serupa juga disampaikan oleh Psikolog klinis Muthmainah Mufidah M.Psi., Psikolog. Ia punya pendapat serupa dengan Nirmala bahwa baik pekerja kantoran maupun lapangan keduanya sama-sama menguras energi.

“Bekerja dengan pikiran maupun fisik bisa sama beratnya. Pekerjaan yang melelahkan secara pikiran bisa berdampak ke fisik, perasaan, maupun tindakan kita. Jadi wajar jika ada kelelahan fisik meski merasa pekerjaannya tidak banyak bergerak atau di dalam ruangan saja,” kata Mufidah yang juga psikolog lulusan UI.

Menurut Mufidah, burnout memiliki dampak yang dapat meluas ke berbagai area dalam kehidupan seseorang. Selain mempengaruhi relasi sosial, dampak pada individu yang bersangkutan antara lain perasaan dan pikiran negatif berlebihan, kehilangan minat melakukan berbagai hal, kehilangan dorongan mengembangkan diri, meragukan diri atau memandang diri secara negatif, merasa lebih sensitif atau sulit mengelola emosi, masalah kesehatan fisik, hingga gangguan kesehatan mental.

Sumber: Antara
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Memahami Sindrom Burnout: Kelelahan yang Sering Dianggap Wajar

Terakhir diperbarui pada 24 September 2022 oleh

Tags: burnoutkerja kantoran
Purnawan Setyo Adi

Purnawan Setyo Adi

Redaktur Liputan Mojok.co

Artikel Terkait

tertawa karier, pekerja, emotional labor.MOJOK.CO
Mendalam

Ketawa Karier di Kantor Bikin Lelah, Tidak Tertawa Sama dengan Cari Masalah

26 November 2025
Bisnis Sarjana yang Sering Diremehkan padahal Cuan Tak Kalah dari Gaji PNS dan Kerja Kantoran MOJOK.CO
Catatan

3 Bisnis Sarjana yang Sangat Diremehkan padahal Cuannya Tak Kalah dari Gaji PNS dan Kerja Kantoran

26 Agustus 2024
burnout kerja kantoran mojok.co
Pojokan

Stigma Kerja Kantoran yang Dulu Begitu Keren, padahal…

7 Maret 2020
Pojokan

Memahami Sindrom Burnout: Kelelahan yang Sering Dianggap Wajar

6 Maret 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.