Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kenapa Rachmawati Soekarnoputri Sepanjang Hidupnya Begitu Kritis Terhadap Megawati dan PDIP?

Redaksi oleh Redaksi
3 Juli 2021
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Rachmawati Soekarnoputri dikenal sangat kritis terhadap PDIP dan Megawati. Kenapa begitu? Padahal kan Mega kakak kandungnya sendiri?

Kabar duka datang dari Partai Gerindra. Rachmawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra, harus meninggal pada Sabtu 3 Juli 2021 pada pukul 06.45. Anak kelima dari lima bersaudara Ir. Soekarno ini mengembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Selama ini Rachmawati dikenal sangat kritis dengan terhadap PDI dan Megawati Soekarnoputri. Sikap kritis ini sebenarnya sudah muncul sejak era 1980-an, ketika Megawati bersedia masuk ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Kala itu Rachmawati Soekarnoputri merasa Megawati tidak mengindahkan kesepakatan antar-putra-putri Soekarno untuk tidak akan masuk politik pada era kepemimpinan Soeharto.

Keputusan Megawati yang masuk PDI pada era Orde Baru itu kemudian menjadi awal mula Rachmawati kerap berseberangan dengan kakak perempuannya itu. Menurut Rachmawati Soekarnoputri, apa yang dilakukan Mega sudah mengkhianati keputusan keluarga besar.

Itu juga jadi salah satu sebab juga kenapa Rachmawati begitu pro dengan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika presiden ke-4 itu dilengserkan pada 2001. Bahkan Rachmawati pernah menuding Megawati melakukan makar terhadap Gus Dur.

“Kalau mau bicara secara objektif, yang disebut makar itu adalah Megawati Soekarnoputri. Ketika Gus Dur memerintah, Gus Dur sudah mengatakan memilih Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri, tapi Megawati melakukan insubordinasi pembakangan terhadap presiden. Dia melakukan apa yang dipilih adalah Bimantoro (Suroko Bimantoro),” kata Rachmawati pada 13 Mei 2019 seperti dilansir detik.com.

Rachmawati juga pernah mengkritik Megawati soal kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Menurut almarhumah, keputusan Megawati yang mengeluarkan release and discharge (surat keterangan lunas) bagi obligor BLBI telah menyedot APBN begitu besar.

Hal terakhir yang diingat publik sebagai langkah Rachmawati untuk “melawan” kakaknya sendiri adalah ketika mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Langkah ini juga diperkuat dengan keputusannya untuk masuk ke Partai Gerindra pada 2014. Hal tersebut konsisten dilakukan Rachmawati sampai pada Pilpres 2019.

Jejak-jejak politik itu kemudian yang membuat Rachmawati dikenal publik sebagai sosok paling vokal mengkritik segala macam keputusan pemerintah, yang saat ini juga sedang “dikuasai” oleh PDIP dan Megawati.

Politisi kelahiran 27 September 1950 ini akhirnya meninggal dunia karena terpapar Covid-19. “Iya, betul meninggal dunia. Meninggal karena Covid-19,” kata Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Partai Gerindra.

Jenazah sendiri dimakamkan di TPU Karet Bivak pada pukul 14.00 WIB dengan protokol pemakaman Covid-19.

Selamat jalan Ibu Rachmawati Soekarnoputri. Semoga segala amal diterima di sisi-Nya. Salam buat Bung Karno ya, Bu.


BACA JUGA Ibu Megawati yang Konsisten sampai Pikun dan tulisan KILAS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 3 Juli 2021 oleh

Tags: Bung KarnoGus Durkabar dukaMegawatipdipRachmawati SoekarnoputriSoehartoSukarno
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO
Ragam

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional MOJOK.CO
Ragam

Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional. Sejarawan: Pragmatis dan Keliru

11 November 2025
Suara Marsinah dari Dalam Kubur: 'Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku'.MOJOK.CO
Ragam

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

10 November 2025
Alasan Soeharto tak layak dapat gelar pahlawan, referensi dari buku Mereka Hilang Tak Kembali. MOJOK.CO
Aktual

Buku “Mereka Hilang Tak Kembali”, Menyegarkan Ingatan bahwa Soeharto Tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan, tapi Harus Diadili

1 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.