MOJOK.CO – Rachmawati Soekarnoputri dikenal sangat kritis terhadap PDIP dan Megawati. Kenapa begitu? Padahal kan Mega kakak kandungnya sendiri?
Kabar duka datang dari Partai Gerindra. Rachmawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra, harus meninggal pada Sabtu 3 Juli 2021 pada pukul 06.45. Anak kelima dari lima bersaudara Ir. Soekarno ini mengembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Selama ini Rachmawati dikenal sangat kritis dengan terhadap PDI dan Megawati Soekarnoputri. Sikap kritis ini sebenarnya sudah muncul sejak era 1980-an, ketika Megawati bersedia masuk ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Kala itu Rachmawati Soekarnoputri merasa Megawati tidak mengindahkan kesepakatan antar-putra-putri Soekarno untuk tidak akan masuk politik pada era kepemimpinan Soeharto.
Keputusan Megawati yang masuk PDI pada era Orde Baru itu kemudian menjadi awal mula Rachmawati kerap berseberangan dengan kakak perempuannya itu. Menurut Rachmawati Soekarnoputri, apa yang dilakukan Mega sudah mengkhianati keputusan keluarga besar.
Itu juga jadi salah satu sebab juga kenapa Rachmawati begitu pro dengan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika presiden ke-4 itu dilengserkan pada 2001. Bahkan Rachmawati pernah menuding Megawati melakukan makar terhadap Gus Dur.
“Kalau mau bicara secara objektif, yang disebut makar itu adalah Megawati Soekarnoputri. Ketika Gus Dur memerintah, Gus Dur sudah mengatakan memilih Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri, tapi Megawati melakukan insubordinasi pembakangan terhadap presiden. Dia melakukan apa yang dipilih adalah Bimantoro (Suroko Bimantoro),” kata Rachmawati pada 13 Mei 2019 seperti dilansir detik.com.
Rachmawati juga pernah mengkritik Megawati soal kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Menurut almarhumah, keputusan Megawati yang mengeluarkan release and discharge (surat keterangan lunas) bagi obligor BLBI telah menyedot APBN begitu besar.
Hal terakhir yang diingat publik sebagai langkah Rachmawati untuk “melawan” kakaknya sendiri adalah ketika mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Langkah ini juga diperkuat dengan keputusannya untuk masuk ke Partai Gerindra pada 2014. Hal tersebut konsisten dilakukan Rachmawati sampai pada Pilpres 2019.
Jejak-jejak politik itu kemudian yang membuat Rachmawati dikenal publik sebagai sosok paling vokal mengkritik segala macam keputusan pemerintah, yang saat ini juga sedang “dikuasai” oleh PDIP dan Megawati.
Politisi kelahiran 27 September 1950 ini akhirnya meninggal dunia karena terpapar Covid-19. “Iya, betul meninggal dunia. Meninggal karena Covid-19,” kata Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Partai Gerindra.
Jenazah sendiri dimakamkan di TPU Karet Bivak pada pukul 14.00 WIB dengan protokol pemakaman Covid-19.
Selamat jalan Ibu Rachmawati Soekarnoputri. Semoga segala amal diterima di sisi-Nya. Salam buat Bung Karno ya, Bu.
BACA JUGA Ibu Megawati yang Konsisten sampai Pikun dan tulisan KILAS lainnya.