MOJOK.CO – Yogyakarta dari tahun ke tahun mengalami ancaman over tourism. Salah satu sebabnya adalah munculnya digital tourism.
Alasan tersebut mendorong Perhimpunan Humas Muda (Perhumas Muda) Yogyakarta menjadikannya tema dalam Jogja Public Relations Day (JPRD) 2023. Kegiatan ini merupakan acara tahunan Perhumas Muda Yogyakarta. Tahun ini tema yang diusung yaitu, “Nguri-uri Pariwisata: Jogja Tetap Istimewa”.
Rangkaian puncak JPRD tahun ini berlangsung Minggu, 3 Desember 2023 di Satoria Hotel Yogyakarta. JPRD 2023 terdiri atas beberapa rangkaian acara yang dihadiri mahasiswa, praktisi, akademisi dari bidang komunikasi dan pariwisata.
Dampak over tourism di Yogyakarta
Rangkaian acara JPRD 2023 terdiri Bincang Nalar Bersama (BNB) Show, Meet and Discuss (MnD), dan Awarding Night dipenghujung acara.
“Tema JPRD tahun ini karena kami melihat kesadaran pada kondisi pariwisata di Yogyakarta yang kian tahun mengalami over tourism, diduga disebabkan oleh digital tourism,” kata Afifah Misbar, selaku Ketua Panitia JPRD 2023 dalam siaran pers yang diterima Mojok.co, Senin (4/12/2023).
Menurut Afifah, JPRD tahun ini berangkat dari fenomena pariwisata saat ini, khususnya yang terjadi di Yogyakarta. Perhumas Muda Yogyakarta ingin berkontribusi untuk terus mengapresiasi pariwisata DIY. Hal ini karena pariwisata sangat berperan penting dalam sektor perekonomian DIY.
“Tetapi di sisi lain over tourism ini menyebabkan dampak negatif seperti kerusakan lingkungan dan hilangnya budaya lokal,” imbuh Afifah.
Lewat acara yang berlangsung, harapannya menciptakan sinergi positif dalam ekosistem dengan fokus pada peningkatan citra destinasi. Serta mengatasi isu-isu pariwisata, dan pengelolaan yang berkelanjutan hingga meningkatkan kesadaran dari masyarakat terkait permasalahan dan strategi pemecahan masalah dalam sektor pariwisata di Yogyakarta.
Rangkaian acara JPRD 2023 diawali dengan kompetisi yang bernamakan “PR Competition”, yang dibagi menjadi 2 jenis yakni Creative Strategy PR dan Creative Content yang diselenggarakan pada 16 Oktober – 30 November lalu. Output dari kompetisi ini adalah ide berupa pemecahan masalah yang harapannya dapat menjadi solusi dan inovasi baru.
Cari solusi masalah pariwisata di DIY
Puncak acara pada 3 Desember, diawali dengan Bincang Nalar Bersama (BnB), yakni talkshow dengan tema “Perkuat Pariwisata DIY: Berkolaborasi Menciptakan Sinergi Positif Untuk Ekosistem Pariwisata”. Hadir sebagai pembicara Tazbir Abdullah, S.H, M.Hum. (Ahli & Pengamat Pariwisata sekaligus Kepala dinas Pariwisata DIY 2007-2014), Tristina Kusumasari sebagai Marketing Communication The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center. Rizky Maulana, M.Par sebagai Dosen dan Assisten Training Officer Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta, dan Muhammad Reza Erfit sebagai Influencer.
Acara berlanjut dengan Meet and Discuss dengan tema “Perkuat Kolaborasi Untuk Pertumbuhan Pariwisata yang Bersinergi”. Meet and Discuss (MnD) dimoderatori oleh M Fauzul Haq, M.I.Kom., AMIPR sebagai Dosen Program Studi Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta. MnD merupakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan bertujuan menciptakan ruang diskusi mengenai rekomendasi strategis pemecahan masalah yang ada pada sektor pariwisata DIY.
JPRD 2023 ditutup dengan Awarding Night yaitu ajang penghargaan bagi seluruh partisipan acara JPRD baik untuk para pemenang kompetisi, organisasi, dan komunitas yang telah berkontribusi dan terlibat dalam setiap kegiatan JPRD. (**)
BACA JUGA 5 Kampung Wisata di Jogja Cocok untuk Liburan
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News