MOJOK.CO – Perusahaan Otobus (PO) Putra Remaja tidak asing bagi penumpang bus yang kerap menempuh perjalanan jauh. Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) itu menjadi pilihan bagi mereka yang ingin ke Sumatera melalui jalur darat. Â
Sejak awal berdiri pada 1983, PO Putra Remaja memang sudah melayani penumpang AKAP. Pada saat itu rute bus tersebut beroperasi di Pulau Jawa dan hanya tersedia pada siang hari saja. Kemudian, PO bernuansa biru itu mulai melayani perjalanan malam dengan trayek Yogyakarta-Merak dan Yogyakarta-Jakarta.Â
Bisnis terus berkembang. Armada yang semula berjumlah kurang lebih enam unit itu kemudian berkembang menjadi 150 unit. Lalu, PO Putra Remaja membuka trayek baru hingga ke beberapa di daerah Sumatera Selatan. Trayek ini menjadi salah satu kebanggaan Sutikno sebagai pemilik selama lebih dari 40 tahun berkecimpung di dunia transportasi. Pada saat itu trayek ini mampu mempersingkat waktu perjalanan penumpang.Â
Kemudian pada 2003, PO Putra Remaja membuka trayek hingga Pekanbaru dan Riau. Trayek masih bersifat situasional pada saat itu. Artinya, bus akan beroperasi ke rute tersebut apabila penumpangnya memenuhi target.Â
Demi keamanan dan kenyamanan penumpang yang menempuh perjalanan jarak jauh, Sutikno mendatangkan sasis Scania K114 build up bikinan Swedia. Bisa dikatakan PO Putra Remaja menjadi yang pertama mendatangkan sasis itu ke Indonesia. Scania yang sudah ada teknologi Air Suspension lebih mampu memenuhi kebutuhan perjalanan jarak jauh dibanding Mercedes Benz.Â
Hingga saat ini ada beberapa kota di luar Pulau Jawa yang terhubung oleh operator bus ini, antara lain Palembang, Bandar Lampung, Ogan Komering Ilir, dan Kota Agung. Sementara di Pulau Jawa, bus itu menghubungkan kota-kota seperti Solo, Sragen, Ponorogo, dan Jakarta. Selain itu, bus juga mengantar penumpang yang ingin bepergian ke kota kecil, misalnya Wonogiri. Secara total ada 169 agen bus yang siap melayani perjalanan ke daerah-daerah itu.Â
Lahir di Muntilan berkembang di Jogja
Dalam kanal YouTube PerpalZ TV, Sutikno menjelaskan, PO Putra Remaja Berdiri bermula dari PO Remaja Ekspress, yang didirikan oleh adik dari pemilik PO Ramayana. Bus ini melayani AKAP dengan trayek Yogyakarta-Jakarta.Â
PO Remaja Express yang tidak terawat kemudian diserahkan kepada Sutikno pada 1980 untuk dikelola. Sutikno memang pernah bekerja sebagai kondektur di PO Ramayana Muntilan, itu mengapa ia punya kedekatan dengan pemilik PO Remaja Express. Pada saat itu Sutikno mendapat 6 unit bus. Dua di antaranya bisa beroperasi sementara 4 lainnya dalam reparasi.Â
Setelah memiliki hak mengelola selama dua tahun, Sutikno mendapatkan hak milik atas PO tersebut. Ia kemudian merintis bisnisnya di Jogja, tepatnya di daerah Demak Ijo. Ia juga mengganti nama unitnya dari Remaja Ekspress menjadi Putra Remaja. Filosofi namanya sederhana saja, PO bus yang ia kelola itu merupakan putra atau generasi dari PO Remaja Ekspress.Â
Kini bus yang melegenda dengan gambar burung belibis pada bagian livery itu berusaha mendiversifikasi bisnisnya menjadi bus pariwisata dan bisnis paket logistik. Kedua layanan itu bisa diakses melalui akun Instagram @putraremaja.wisata dan @putraremaja_logistik
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Stasiun Bersejarah Purworejo akan Hidup Kembali setelah Belasan Tahun Mati
Cek berita dan artikel lainnya di Google News