Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Jagorawi, Tol Tertua di Indonesia yang Makan Banyak Korban

Kenia Intan oleh Kenia Intan
20 Juni 2023
A A
tol jagorawi mojok.co

Ilustrasi jalan tol (Photo by novita ramadhani on Unsplash)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Warga Jakarta dan sekitarnya tentu sudah tak asing lagi dengan jalan Tol Jagorawi. Jalan bebas hambatan ini punya sejarah panjang sebagai jalan tol pertama yang dimiliki Indonesia. 

Tol Jagorawi punya peran yang penting bagi mobilitas masyarakat karena menjadi penghubung Jakarta, Bogor, Ciawi dan sekitarnya. Jalan bebas hambatan ini pengelolanya adalah PT Jasa Marga Group dan menjadi salah satu tol dengan volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) tertinggi di Indonesia. Catatannya mencapai 396 kendaraan per hari berada di bawah tol Dalam Kota dan tol Jakarta-Cikampek.

Proses pembangunan Tol Jagorawi

Menilik lagi ke belakang, ternyata Tol Jagorawi sudah vital sejak dahulu. Kehadiran jalan bebas hambatan pertama di Indonesia ini untuk menyiasati tingginya mobilitas kendaraan roda empat pada waktu itu. Maklum saja, sejak 1950 Jakarta sudah menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi. Setidaknya ada lebih dari 1,5 juta penduduk di sana pada tahun 1955.

Semakin lama, Jakarta kian menarik bagi warga daerah lain. Jumlah penduduk pada 1970-an tercatat meningkat drastis hingga mencapai 4,5 juta jiwa. Sebanyak 540.000 di antaranya memiliki kendaraan pribadi. Mobilitas untuk keluar masuk Jakarta kian padat. Kepadatan itu belum termasuk truk-truk yang mengangkut barang dari pabrik.

Pada 1973 akhirnya pemerintah mulai membangun Tol Jagorawi. Jalan ini menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi. sepanjang 59 km. Lalu, pada 9 Maret 1978 pengerjaan tol selesai dan Presiden Soeharto langsung meresmikannya.

FYI, selama proses pengerjaan tak mulus begitu saja. Pembangunan jalan ini sempat mendapat protes karena melibatkan pihak-pihak asing. Pemerintah kala itu menggandeng kontraktor asal Korea Selatan, Hyundai dan meminta perusahaan AS, Amman-Whitney & Trans Asia Engineering, sebagai pengawas proyek. Saat itu, masyarakat menilai pemerintah tak menghargai SDM dalam negeri.

Selain menjadi jalan tertua, tol Jagorawi sekaligus menjadi proyek pertama yang menggunakan utang luar negeri dan kontraktor asing. Megaproyek ini menelan dana hingga Rp2 miliar pada masa itu dan mendapat  pinjaman dari AS sebesar 40 persen. Utang ini harus lunas selama 20 tahun.

Memakan banyak korban

Tidak sedikit kecelakaan terjadi di awal tol mulai beroperasi. Warga sekitar yang belum terbiasa dengan perubahan “menjahili” pengendara mobil yang melintas dengan melempar batu hingga kaca pecah, menyeberang tiba-tiba, dan menghalangi jalan dengan bambu.

Aksi kurang terpuji ini tidak lepas dari kekecewaan masyarakat akan ganti rugi yang tidak optimal dibanding proyeksi keuntungan yang pemerintah dapatkan. Selain itu, selama lima tahun pembangunan tol tercatat ada 22 pekerja tewas.

Di era sekarang ini, kecelakaan masih terjadi tol tertua di Indonesia itu. Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta 2021, terjadi 102 kecelakaan di ruas jalan tol Jagorawi. Jumlahnya memang menurun dari tahun-tahun sebelumnya, tapi tidak signifikan. Tercatat terjadi 105 kecelakaan dan 142 kecelakaan di tol Jagorawi pada 2020 dan 2019.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Jusuf Hamka Vs Kemenkeu soal Utang 800 M, Ini 3 Hal yang Harus Diketahui

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2023 oleh

Tags: Jalan TolTol Jagorawi
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

pertamina bikin mudik lewat jalan tol semakin mudah.MOJOK.CO
Ragam

Mudik Lewat Jalan Tol Tak Perlu Khawatir, Ada Layanan BBM Tambahan di Rest Area Kecil yang Tidak Ada SPBU

22 Maret 2024
empal gentong.MOJOK.CO
Kuliner

Warung Empal Gentong di Rest Area Tol Cirebon Ada yang Asli dan Pelopor, Penyelamat Kala Terdesak

28 Februari 2024
tol jogja-bawen mojok.co
Ekonomi

Tol Jogja-Bawen Punya 3 Terowongan yang Menembus Perut Bukit, Ini Lokasinya

28 Agustus 2023
Burung Kuntul dan Cerita Sedihnya di Dusun Ketingan karena Kena Jalan Tol MOJOK.CO
Liputan

Cerita Sedih Burung Kuntul di Dusun Ketingan karena Kena Jalan Tol

25 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.