MOJOK.CO – Para petinggi klub sepak bola Juventus dikabarkan mundur. Ada dugaan financial fraud di balik peristiwa ini.
10 anggota dewan Juventus yakni direktur pelaksana, Maurizio Arrivabene, serta beberapa direksi Laurence Debroux Massimo Della Ragione, Katryn Fink, Daniela Marilungo, Francesco Roncaglio, Giorgio Tacchia, dan Suzanne Keywood serta presiden dan wakil presiden mereka, Andrea Agnelli dan wakil presiden, Pavel Nedved mengonfirmasi mundur dari jabatannya.
“Andrea Agnelli dan untuk memungkinkan keputusan pembaharuan Dewan dirujuk ke RUPS sesegera mungkin, semua anggota Dewan Direktur yang hadir pada pertemuan itu menyatakan bahwa mereka melepaskan pekerjaan itu,” tulis keterangan Juventus di situs resmi.
“Para anggota Dewan Direksi mempertimbangkan sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis-akuntansi yang tertunda, telah menganggapnya demi kepentingan terbaik perusahaan untuk merekomendasikan bahwa Juventus harus memiliki Dewan Direksi baru untuk menangani masalah ini,” lanjut keterangannya.
Posisi Andrea Agnelli digantikan sementara digantikan oleh Maurizio Scanavino. Sementara, Dewan Direksi klub yang baru akan ditentukan pada Rapat Anggota berikutnya pada 18 Januari 2023.
Pengunduran diri para petinggi ini buntut dari masalah keuangan yang sedang menimpa tim berbaju hitam putih ini. Juventus memang tengah mengalami kerugian, bulan September Juventus melaporkan rekor kerugian klub mencapai angka 254,3 juta euro untuk musim 2021/22.
Bianconerri sedang diselidiki atas transfer mencurigakan yang meraka lakukan karena melambungkan nilai transfer dan pinjaman pemain demi meraih keuntungan setelah CONSOB menemukan adanya “False Accounting dan False Coummunication”. Penyidik tengah memeriksa laporan keuangan Juventus tahun 2018, 2019, dan 2020.
Jaksa Penuntut di Turin juga tengah menyelidiki gaji para pemain Juventus selama empat bulan yang dipangkas pada tahun 2020 untuk membantu keuangan Juventus saat awal kasus COVID-19.
Penyelidikan ini dilakukan atas tuduhan para pemain Juventus hanyal merelakan satu bulan pemotongan kemudian menerima uang secara utuh berkat perjanjian pribadi dengan klub. Jika Juventus terbukti melakukan kesalahan tersebut bukan tak mungkin, Bianconerri akan dianggap melakukan financial fraud yakni Tindakan penipuan yang disengaja melibatkan keuangan untuk tujuan keuntungan pribadi.
Penulis: Pasthiko Pramudhito
Editor: Purnawan Setyo Adi