MOJOK.CO – UGM sejak beberapa tahun terakhir fokus mengembangkan kendaraan listrik Gadjahmada Airport Transporter Electric atau GATe. Saat ini publik bisa membeli kendaraan alternatif tersebut.
Peneliti UGM sudah mengembangkan kendaraan listrik untuk menjadi alternatif kendaraan yang ramah lingkungan di masa mendatang. Namun, sejak UGM mengembangkannya, belum bisa memproduksi secara massal kendaraan-kendaraan tersebut.
Kali ini bersamaan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), kendaraan-kendaraan listrik besutan peneliti UGM itu sudah masuk katalog elektronik atau e-katalog nasional. Hal itu mempermudah konsumen untuk melakukan pemesanan dan pembelian produk yang milik UGM.
Ketua pengembang GATe, Muh Arif Wibisono di UGM, Kamis (10/08/2023) mengungkapkan, kendaraan listrik GATe yang mereka kembangkan mendapat sambutan baik oleh pasar. Saat ini sudah masuk sejumlah permintaan dari industri yang berada di Sulawesi, Solo, serta Jakarta.
Bahkan pada 2020 lalu, Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sudah menggunakan tuga unt GATe. Selain itu satu unit dimanfaatkan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). GATe juga telah uji coba di kawasan kampus UGM dan Taman Wisata Candi Borobudur.
“Targetnya dalam setahun bisa memproduksi 100 unit GATe. Sementara saat ini sudah ada 7 unit produk yang selesai pembuatannya,” jelasnya.
Kendaraan listrik UGM untuk mengangkut penumpang area bandara
Menurut Arif, GATe merupakan kendaraan listrik yang secara rancangan khusus untuk mengangkut penumpang di area bandara. Kendaraan ini menggunakan sumber energi listrik yang disimpan dalam baterai bertipe litium.
Kendaraan itu menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggeraknya. Dengan kapasitas angkut untuk enam penumpang, kendaraan ini memiliki kecepatan maksimal 25 Km/jam.
“Kendaraan ini berbasis listrik dengan energi yang tersimpan pada baterai, dengan motor penggerak sebesar 4 KW. Kemampuan jelajah GATe sekitar 50 km dan bisa diperpanjang dengan spesifikasi baterai yang lebih tinggi,” ungkapnya.