Benteng Pendem: Saksi Bisu Betapa Sentralnya Cilacap Bagi Pertahanan Bangsa

Benteng Pendem: Saksi Bisu Betapa Sentralnya Cilacap Bagi Pertahanan Bangsa MOJOK.CO

Benteng Pendem Cilacap (wisata.cilacapkab.go.id)

MOJOK.COPerjalanan Benteng Pendem Cilacap dari masa ke masa. Dari benteng kokoh Belanda, markas Jepang dan markas Kopassus, hingga kini menjadi habitat rusa. 

Kabupaten Cilacap memiliki bangunan peninggalan sejarah yang masih terjaga sampai saat ini. Benteng Pendem namanya. Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda tersebut terletak di ujung timur Pantai Teluk Penyu.

Benteng Pendem dahulu berfungsi sebagai benteng pertahanan. Sebutan “Pendem” lantaran letaknya yang terpendam atau tertimbun dengan tanah. Bangunan ini menyimpan sedikit sejarah Cilacap di masa lalu.

Benteng Pendem dalam catatan sejarah

Sebelum benteng ini berdiri, sebuah kapal Inggris Royal George pernah singgah di Pulau Nusakambangan. Kendati hanya untuk mengisi persediaan air, persinggahan tersebut membuat Belanda ketar-ketir jika suatu hari nanti serangan datang dari wilayah ini. Pemerintah Hindia Belanda lantas membangun benteng pertahanan.

Pada 1861, pembangunan Benteng Pendem berjalan hingga rampung pada 1879. Dahulu Belanda menamai benteng ini dengan KUSBATTERIJ OP DE LANTONG TE TJILATJAP. Artinya tempat pertahanan pantai di atas tanah menjorok ke laut menyerupai lidah. Bagi Belanda, Cilacap cocok untuk menjadi kota pelabuhan sekaligus pintu gerbang jalur perekonomian dari wilayah Banyumas ke Kerajaan Belanda.

Benteng Pendem memiliki luas wilayah 10,5 ha. Di dalamnya terdapat sejumlah bangunan pendukung. Berikut detailnya.

Riwayat benteng setelah Belanda kalah

Pada 1942, tentara Dai Nippon atau Jepang masuk ke Indonesia. Jepang kemudian mengambil alih seluruh kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Benteng Pendem kemudian menjadi markas pertahanan tentara Jepang.

Saat pendudukan ini, Jepang membangun sarana berupa bunker yang terletak di atas benteng. Fungsinya sebagai tempat berlindung, bersembunyi, dan menyelamatkan diri dari serangan musuh.

Pascakemerdekaan, tepatnya pada 1949, gantian tentara sekutu yan menjadikan Benteng Pendem menjadi markas. Setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, pada 1952, pemerintah mengambil alih benteng ini dan menjadikannya Banteng Loreng atau Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)–sekarang KOPASSUS.

Selain menjadi markas, Benteng Pendem berguna sebagai tempat berlatih pertempuran dan pendaratan laut sampai 1965. Bangunan ini sempat terbengkalai hingga 1986 sampai pemerintah membangun dermaga kapal, kantor, dan tangki minyak untuk Pertamina yang tersebut Area 70 memanfaatkan sebagian areal benteng seluas 4 ha.

Kemudian, pada 26 November 1986 seorang warga Cilacap bernama Adi Wardoyo memberanikan diri untuk menggali dan menata lingkungan Benteng. Mulai 28 April 1987 benteng ini resmi dibuka untuk umum sebagai tempat wisata. Selain bangunan yang otentik, di dalam benteng flora dan fauna dibiarkan tumbuh bebas. Salah satu fauna yang mudah dilihat di sini ialah rusa.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Benteng Keraton Yogyakarta dari Masa ke Masa, Tetap Kokoh Berdiri Meski Dapat Serangan Bertubi-tubi
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version