Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Runyamnya Rumah Tangga Gara-gara Aplikasi Ayopoligami

Redaksi oleh Redaksi
7 September 2017
A A
poligami-mojok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di tengah hari yang terik dan cukup panas, Romlah dan Karjo tampak disibukan dengan urusan di dapur rumah. Keduanya tengah menyiapkan makanan kecil yang akan dijadikan sebagai suguhan acara arisan petang harinya.

Romlah memang sengaja berinisiatif untuk membuat sendiri kue-kue yang akan menjadi hidangan acara arisan. Biar hemat katanya.

Karjo sebagai suami yang memegang teguh prinsip hemat cermat dan bersahaja tentu saja mendukung penuh inisiatif istrinya.

Sedari tadi mereka berdua lebih banyak diam. Masing-masing sibuk dengan beberapa jenis makanan yang ingin dibuat. Romlah mengiris wortel untuk membuat lumpia, sementara Karjo sedang bersiap untuk membuat pisang goreng. Hingga kemudian, Romlah membuka sebuah percakapan.

“Mas, tahu nggak tetangga baru kita yang belum lama pindah ke sini itu, katanya mau cerai. Suaminya diusir dari rumah sejak seminggu yang lalu.”

“Lho, iya to? Memangnya ada apa?” tanya Karjo sambil tetap melucuti satu demi satu pisang kepok yang belum terlalu matang.

“Katanya Bu RT sih karena suaminya poligami,” jawab Romlah.

Karjo berdiri untuk mengambil baskom yang sudah penuh dengan adonan tepung dan meletakkannya di sebelah irisan pisang tadi.

“Jadi katanya, suatu ketika, istrinya nglilir kebangun malem-malem. Nah, saat kebangun itu, ia mendapati suaminya ternyata belum tidur dan malah masih cekikan sambil pegang hape. Si istri kemudian pura-pura tidur lagi, hingga kemudian saat si suami ke belakang buat buang air kecil, istrinya kemudian mencoba membuka hape si suami.”

“Terus?” tanya Karjo penasaran.

“Nah, waktu dicek, ternyata di hapenya tadi, suaminya sedang berhubungan sama perempuan lain. Pake aplikasi khusus poligami, kalau nggak salah namanya ayopoligami,” kata Romlah mencoba menjelaskan dengan semangat cerita dari Bu RT saat sedang membeli sayur bersama pagi tadi.

“Emang itu suaminya jelas-jelas poligami? Kan katamu cuma chatingan saja sama perempuan lain. Kamu tahu darimana kalau dia nikah lagi?”.

“Dia kan pakek aplikasi ayopoligami gitu, Mas. Kalau pakek aplikasi itu, ya pasti poligami toh. Apalagi sampai diusir dari rumah sama istrinya.”

“Kan itu cuma aplikasi, Dek. Kalau cuma pakai aplikasinya aja, ya nggak mesti punya istri lagi.”

Iklan

“Tapi kalau udah pakai aplikasinya, kan otomatis sudah ada keinginan untuk nikah lagi toh, Mas. Apalagi chatingannya katanya vulgar banget”.

“Nah, kalau masih keinginan, berarti belum toh? Lagipula, mungkin bisa jadi suaminya itu lelah juga sama istrinya. Katamu waktu itu istrinya sering ngomel kan kalo di rumah? Mungkin, dia butuh sedikit hiburan lah,” kata Karjo cenderung agak membela.

Nada bicara Romlah mulai meninggi, “Lah, memangnya kalau istri suka ngomel itu bisa dijadikan alasan suami untuk cari hiburan di luar gitu?”

“Ya nggak juga. Tapi daripada cari hiburan di prostitusi, kan masih mending cuma cari hiburan lewat aplikasi”.

“Iya, awalnya cuma cari hiburan, cuma chatingan, trus akhirnya malah keblalasan”.

“Ya, kalau memang mereka keblablasan dan ternyata beneran nikah lagi, terus kenapa? Sebenarnya kan kita nggak tahu pasti kondisi mereka. Toh dalam kondisi tertentu, poligami boleh-boleh saja loh, Dek. Itu contohnya udah ada banyak ustadz yang punya istri dua.” kata Karjo yang berusaha menanggapi dengan tenang cerita Romlah, tapi ternyata tanpa sadar justru memanaskan atmosfer percakapan mereka.

“Jadi maksudnya, Mas Karjo setuju sama poligami, gitu?” tanya Romlah sembari tangannya tanpa sadar mengacungkan pisau yang dipakainya untuk mengiris wortel ke muka Karjo

“Kalau aku setuju, memangnya kenapa to, Dek? Pada dasarnya poligami kan boleh, asal bisa adil sama istri-istrinya, bisa menghidupi juga.”

“Mas mau poligami? Sudah merasa bisa adil? Ngasih makan aku saja udah ngos-ngosan, kok malah berniat nambah tanggungan.”

“Bukan gitu maksudnya, Dek.”

“Atau Mas ternyata malah memang sudah punya simpenan lain?”

“Astaga, kok kamu mikirnya gitu?” Karjo balas bertanya.

“Jawab dulu, Mas!”

“Ya enggak toh Dek. Kamu tuh aneh-aneh aja.”

“Ah, sebel sama Mas. Pertanyaanku nggak dijawab. Jadi semakin curiga.” kata Romlah sambil meletakkan pisaunya dan berlalu dari dapur.

Karjo yang melihat aksi Romlah pergi dari dapur dengan segera langsung mengambil hape miliknya yang tak jauh dari tempatnya.

“Ealah… jangan sampai gara-gara aplikasi ini aku sama Romlah pegatan, masih mending kalau cuma diusir dari rumah, lha kalau sampai dibacok pakai pisau, modiar aku,” gumam Karjo sambil menghapus sesuatu dari telepon pintarnya.

Ayopoligami

Terakhir diperbarui pada 7 September 2017 oleh

Tags: aplikasiayopoligamichatingpoligami
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bahayanya Jika Menggunakan WhatsApp Pihak Ketiga. MOJOK.CO
Tekno

Bahayanya Jika Menggunakan WhatsApp Pihak Ketiga

13 Mei 2023
Seumur Hidup Melawan, Mengapa Kartini Akhirnya Mau Dipoligami? MOJOK.CO
Kilas

Seumur Hidup Melawan, Mengapa Kartini Akhirnya Mau Dipoligami?

21 April 2023
Pengalaman Beli HP "Spek Dewa" Rp900 Ribu di Shopee: Kepepet Berujung Konyol, tapi Beruntung Diselamatkan Kurir.MOJOK.CO
Kesehatan

3 Keunggulan Satu Sehat Mobile, Aplikasi Pengganti PeduliLindungi

28 Februari 2023
chatgpt mojok.co
Kilas

Mengenal ChatGPT, Benarkah Bakal Akhiri Era Google?

24 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Perantau Sidoarjo nekat jadi wasit futsal demi bertahan hidup di Jogja hingga akhirnya menyerah MOJOK.CO

Perantau Sidoarjo Nekat Jadi Wasit Futsal demi Hidup di Jogja, Berujung Menyerah Kejar Mimpi di Kota Pelajar karena Realita

28 November 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.