MOJOK.CO – Amien Rais menyebut pertemuan antara Jokowi dan Prabowo sebagai usaha untuk menghilangkan istilah cebong dan kampret.
Pertemuan pertama kalinya antara Prabowo dan Jokowi pasca Pilpres di MRT beberapa waktu yang lalu tak bisa tidak memang memunculkan banyak spekulasi politik yang sangat riuh. Banyak yang menganggap pertemuan tersebut sebagai langkah awal bergabungnya Gerindra dengan koalisi pemerintah, pun tak sedikit yang menganggap pertemuan tersebut sebagai bagian dari rekonsiliasi politik antara dua kubu.
Reaksi-reaksi pun bermunculan. Prabowo langsung dipuji oleh banyak orang karena dianggap kesatria saat bertemu dengan Jokowi, pun ia juga dihujat oleh banyak pendukungnya sendiri karena dianggap mengkhianati perjuangan.
Salah satu reaksi yang cukup mengundang perhatian banyak orang adalah reaksi Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Ia tampak memberikan komentar yang lumayan tidak sedap atas pertemuan Prabowo dan Jokowi, terlebih rencana pertemuan ini tidak diketahui olehnya sebelumnya.
“Sama sekali belum tahu [kalau akan ada pertemuan antaranya Jokowi dengan Prabowo], makanya itu mengapa, kok, tiba-tiba menyelonong,” kata Amien ketika ditanya oleh Wartawan. Komentar yang langsung mendapatkan tanggapan sejenis dari para netizen: “Emang lu siapa?” .
Nah, pada Selasa kemarin, ternyata giliran Amien Rais yang menggelar pertemuan dengan Prabowo. Pertemuan tersebut menjadi semacam “pertemuan-ception”, sebab salah satu agendanya adalah membahas tentang pertemuan Jokowi dan Prabowo. Pertemuan membahas pertemuan.
Dari hasil pertemuannya dengan Prabowo, Amien menyatakan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Jokowi beberapa waktu yang lalu adalah pertemuan persahabatan, bukan agenda bagi-bagi kekuasaan seperti yang diisukan oleh banyak orang.
“Isinya adalah bahwa pertemuan dengan Pak Jokowi itu sama sekali tidak berdiskusi musyawarah tentang power sharing, pembagian mengenai hal-hal yang mungkin siapa dapat apa, dapat jabatan apa. Itu murni pertemuan dua tokoh saja,” terang Amien.
Pertemuan tersebut menurut Amien adalah pertemuan yang dimaksudkan untuk mendamaikan perselisihan dan pertikaian akar-rumput antara dua kubu yang selama Pilpres bertikai dengan sangat hebat. Selain itu, pertemuan mesra di dalam MRT tersebut juga untuk menghilangkan istilah cebong dan kampret.
“Intinya tidak ada lagi cebong kampret, tinggal cebong yang bersayap,” ujarnya.
Ini jangan-jangan Pak Amien Rais sendiri yang masih belum bisa menghilangkan istilah cebong dan kampret. Lha gimana, mau bersayap atau tidak, namanya tetap saja cebong, je. Jangan-jangan habis ini, juga bakal muncul istilah baru untuk menandingi cebong bersayap. Kampret selam, misalnya. Atau kampret air tawar. Hehehe
Ah, tampaknya memang pada dasarnya, kita ini tak terlalu suka berdamai. Kita suka pertikaian.