Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Demonstrasi Pati Berkobar karena Kebodohan Pemerintah Pusat dan Daerah yang Jadikan Rakyat Sebagai Tumbal, seperti Api Korek Bertemu Bensin Segalon

Rahmikurniawati Perdhani oleh Rahmikurniawati Perdhani
14 Agustus 2025
A A
Pati Bergerak karena Kebusukan Pemerintah Pusat dan Daerah MOJOK.CO

Ilustrasi Pati Bergerak karena Kebusukan Pemerintah Pusat dan Daerah. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pemerintah sendiri yang membesarkan aksi massa di Pati

Bensin pertama adalah edaran dari BPKAD tentang sosialisasi penarikan pajak dan retribusi daerah kepada para PKL makanan yang jualan di pinggir jalan. Seorang kawan saya, penjual nasi kucing, sempat mengirim pesan sambil menunjukkan foto surat itu.

“Aku cuma jualan nasi kucing masak, mau dipajakin juga,” begitu sambat teman saya. Meski akhirnya edaran ini dianulir, tapi bensin sudah terlanjur dipercikkan.

Bensin berikutnya diguyurkan oleh Bupati Sudewo sendiri. Bahkan tidak cuma sekali, tapi berkali-kali. 

Ucapan-ucapan tantangan “silakan datangkan 5.000 apa 50.000 saya tidak akan gentar” jadi pemantik lainnya. Ada juga ucapan nggak enak dari bupati ketika dia mengkambinghitamkan anak buahnya setiap ada kebijakan yang dikomplain masyarakat. 

Lalu, pemasangan videotron juga jadi kontroversi, pemugaran tugu batas selamat datang, serta renovasi Masjid Besar Pati yang dianggap buang-buang anggaran. Rakyat memandang berbagai kebijakan itu tidak memberi dampak kepada kesejahteraan.

Tapi, bensin paling banyak diguyurkan oleh Plt. Sekda Riyoso dan Kepala Satpol PP Sriyatun. Mereka menyita kardus air mineral sumbangan masyarakat dan dengan arogannya melawan para penjaga posko sumbangan hingga terjadi ricuh dan viral. 

Lalu booom! Rakyat Pati yang terpicu emosi komunalnya sudah tidak bisa menahan diri lagi. Api kemarahan itu tidak bisa surut lagi hingga hari H demo dilaksanakan.

Andil pemerintah pusat

Saya, kalau jadi Bupati Sudewo, akan menunjuk jari pada pemerintah pusat sambil berkata “Ini semua gara-gara kalian. Saya adalah martir untuk kalian!!” 

Tentu sambil ngamuk. Hahaha. Lha bagaimana tidak, mengapa daerah menggenjot kenaikan PBB? Ya jelas karena butuh dana wong anggaran dari pusat dipotong habis-habisan.

Pemerintah pusat sudah resmi menetapkan bahwa dana transfer daerah dipotong untuk penghematan. DAK fisik sebagai salah satu sumber pendanaan infrastruktur dipotong hingga 50% dari pagu awal 2025. 

Sementara itu, DAU dipotong 5% tapi sudah terpotong banyak untuk alokasi MBG. Untuk Kabupaten Pati sendiri, info dari kawan saya orang dalam, DAK fisik tahun depan tidak ada. Artinya, untuk pembangunan infrastruktur, pemerintah daerah harus mencari pembiayaan sendiri di luar APBD.

Rakyat selalu jadi korban

Begitulah keadaan pemerintah kita hari ini, baik pusat maupun daerah. Mereka bertengkar sendiri tentang tanggung jawab dan wewenang hingga mengorbankan rakyat. 

Ego pusat menuntut daerah tidak mengandalkan pusat karena di sana, dana sudah dipakai rebutan sendiri. Sementara itu, kreativitas pejabat daerah hanya mentok di bagaimana lagi cara mengeruk uang rakyat guna mendanai pembangunan yang dikorupsi pula oleh mereka.

Apakah setelah demonstrasi besar ini Pati akan bergerak lebih baik? Dalam konteks pelaksanaan demokrasi, demo kemarin sudah pasti meninggalkan jejak sejarah pergerakan rakyat. 

Iklan

Tapi, tentang tongkat estafet kepemimpinan berikutnya apakah pasti akan lebih baik, tidak ada yang bisa menjamin. Dengan kondisi keuangan negara dan mental pejabat saat ini, siapa saja yang ada di pucuk-pucuk jabatan, baik pusat maupun daerah paling-paling hanya sama saja akhirnya buat kita. 

Pajak terus sampai mampus!

Penulis: Nia Perdhani

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Revolusi Pati Bisa Menjadi Cetak Biru Melawan Tirani, Mengancam Semua Pemimpin Bajingan yang Bikin Sengsara Rakyat dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 14 Agustus 2025 oleh

Tags: Bupati Sadewodemo patiPajakPatiPBB patipenyebab demo pati
Rahmikurniawati Perdhani

Rahmikurniawati Perdhani

Pemilik DANTEN REMEN JUWANA, UKM di bidang makanan. DANTEN REMEN JUWANA adalah toko aneka lauk pauk cepat saji bisa dikirim ke seluruh Indonesia.

Artikel Terkait

pajak, pemberontakan petani banten.MOJOK.CO
Ragam

Saat Petani Banten Dicekik Pajak, Mereka Melakukan Perlawanan Bersenjata Iman

2 September 2025
Kota Semarang tak naikkan PBB dan pajak masyarakat MOJOK.CO
Kilas

Pilihan Kota Semarang Berpihak pada Masyarakat: Tak Naikkan PBB dan Ringankan Beban Pajak

22 Agustus 2025
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, gantikan Bupati Pati Sudewo di Upacara HUT RI MOJOK.CO
Kilas

Wagub Jateng Gantikan Bupati Sudewo di Upacara HUT RI di Pati, Ingatkan Pemerintah Harus Beri Pelayanan Terbaik ke Masyarakat

17 Agustus 2025
Ahmad Luthfi: Situasi Pati Sudah Kondusif, Pelayanan Publik Dipastikan Berjalan Lancar MOJOK.CO
Kilas

Ahmad Luthfi: Situasi Pati Kondusif, Pelayanan Publik Dipastikan Berjalan Lancar

14 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.