Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Aturan Paskibraka Lepas Hijab Adalah Blunder Paling Bodoh. Paskibraka Tidak Merdeka di Tengah Peringatan Kemerdekaan Itu Sendiri

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
15 Agustus 2024
A A
Paskibraka Lepas Hijab Wujud Tidak Merdeka di Hari Kemerdekaan MOJOK.CO

Ilustrasi Paskibraka Lepas Hijab Wujud Tidak Merdeka di Hari Kemerdekaan. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bantahan BPIP soal aturan Paskibraka lepas hijab tak ubahnya retorika picik

Masih dalam pernyataan pers yang sama, ketua BPIP membantah adanya paksaan Paskibraka lepas hijab. Menurutnya, pelepasan hijab itu dilakukan secara sukarela dengan bukti penandatanganan surat pernyataan bermaterai saat mendaftarkan diri. Tentu saja di dalamnya memuat kesanggupan mematuhi aturan yang berlaku jika terpilih.

Memang tidak ada poin yang menyebutkan larangan hijab dalam peraturan yang dikeluarkan BPIP. Namun, tidak ada juga poin yang mengakomodasi ketentuan seragam bagi anggota Paskibraka putri yang berhijab.

Barangkali para remaja putri yang mendaftar Paskibraka tidak pernah berprasangka buruk dengan keganjilan ini. Mengingat di tahun-tahun yang lalu, penggunaan hijab memang diperbolehkan. 

Tidak ada pilihan lain bagi adik-adik nan malang ini untuk mematuhi aturan Paskibraka lepas hijab yang secara ajaib tiba-tiba ada. Sebab, harapan menjadi anggota Paskibraka tingkat nasional sudah di depan mata. Sangat sayang melepaskan mimpi setelah ditempa latihan yang berdarah-darah.

Jadi, berlindung di balik dalih tindakan sukarela demi tugas negara itu terasa mengada-ngada. Tak ubahnya retorika yang picik belaka. 

Lepas hijab demi tugas negara menjadi ironi di tengah perayaan kemerdekaan

Hijab memang pernah menjadi barang tabu. Lihat saja dokumentasi lawas zaman dulu, pasti akan sangat sulit menemui keberadaan perempuan mengenakan hijab. 

Bahkan Orde Baru pernah melarang hijab menyusul kesuksesan Revolusi Iran. Pemerintah kala itu mengasosiasikannya sebagai simbol radikalisme dan tidak pancasilais. 

Orde Baru juga sempat melarang penggunaan jilbab di bangku sekolah. Penggunanya bahkan sampai mengalami diskriminasi. Malahan berembus isu “jilbab beracun” untuk merepresi kebebasan beragama. 

Setelah reformasi, penggunaan hijab mulai dinormalisasi. Ini sebagai bentuk bagi penghormatan kemerdekaan beragama. Bahkan hijab menjadi tren yang semakin populer di masa sekarang. 

Oleh sebab itu, aturan Paskibraka lepas hijab adalah sangat ngawur. Apakah mau mengulangi dosa Orba yang sudah ditumbangkan 26 tahun lalu?

Mirisnya, pelarangan hijab dilakukan oleh BPIP, suatu badan yang seharusnya paling memahami nilai-nilai luhur Pancasila. Entah untuk sehari maupun sepanjang proses pelatihan anggota Paskibraka, pelarangan hijab tidak seharusnya terjadi. Penggunaan hijab adalah hak asasi, sebagai bentuk kepatuhan muslimah terhadap perintah Tuhan.

Ironi lainnya, aturan Paskibraka lepas hijab justru dilakukan di tengah gempita perayaan kemerdekaan. Sebuah perayaan yang maknanya cacat jika kemerdekaan menggunakan atribut keagamaan saja masih dilanggar. 

Masak Paskibraka nggak bisa merdeka memakai atribut keagamaan di tengah peringatan kemerdekaan itu sendiri? Bodoh sekali!

Penulis: Erma Kumala

Iklan

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Jika Auratmu Itu Urusanmu, Maka Biarkan Jilbab Lebar Kami Jadi Urusan Kami dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2024 oleh

Tags: BPIPbpip PaskibrakaHijabJilbabPaskibrakaPaskibraka 2024Paskibraka 2024 lepas hijabPaskibraka lepas hijab
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

Artikel Terkait

Ahmad Luthfi kukuhkan Paskibraka Jateng 2025 MOJOK.CO
Kilas

Jalan Panjang Jadi Paskibraka Jateng 2025, Tak Cuma Bertugas Kibarkan Bendera tapi Juga Jadi “Agen”

16 Agustus 2025
‘Katanya Pancasila, Tapi Pakai Jilbab Saja Tak Boleh’ - Cerita Pekerja Jakarta yang Dipecat Gara-gara Tak Mau Melepas Hijab.MOJOK.CO
Ragam

‘Katanya Pancasila, Tapi Pakai Jilbab Saja Tak Boleh’ – Cerita Pekerja Jakarta yang Dipecat Gara-gara Tak Mau Melepas Hijab

21 Januari 2025
Kiat Menjadi Anggota Paskibraka
Video

Kiat Menjadi Anggota Paskibraka

12 Desember 2024
Orde Baru Larang Jilbab, Cak Nun Lawan dengan Lautan Jilbab
Video

Orde Baru Larang Jilbab, Cak Nun Lawan dengan Lautan Jilbab

30 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.