Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Mengenang Film-film Stephen Chow, Rajanya Film Lucu Sedunia

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
6 September 2019
A A
stephen chow film lucu adegan lucu scene lucu

stephen chow film lucu adegan lucu scene lucu

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Film lucu terbaik menurut saya bisa disematkan kepada film-film slapstick Stephen Chow.

Stephen Chow ditutup matanya dan mulai menampilkan kelihaian melempar pisau.

Syuuut! Pisau dilempar ke arah gadis yang berdiri menempel dinding kayu. Pisau dengan tepat tertancap di sisi kanan wajah si gadis tanpa melukai sama sekali.

Syuuut! Pisau dilempar lagi. Empat pisau yang dilempar berurutan dan semuanya menancap di bagian-bagian riskan: di sisi sebelah kanan dan kiri pergelangan serta pipi si gadis, serta satu di atas kepalanya. Tak satu pun membuat si gadis itu cedera.

Atraksi selesai. Gadis itu bersorak kegirangan dan melangkah riang ke arah pelempar pisau yang sayangnya bukan Stephen Chow. Sedangkan Stephen melangkah gontai ke orang yang sudah mati karena pisau yang ia lempar menancap semua ke tubuh korban.

Saya tak ingat mana yang lebih dulu, membaca Crayon Shinchan atau menonton film Stephen Chow. Saya cuma tahu, Seperti semua film Warkop DKI, saya tak bisa mengingat jalan cerita film-film Stephen Chow yang telah saya tonton. Tapi jangan tanya koleksi ingatan adegan lucu film-filmnya. Saya juga tak banyak ingat.

Mungkin butuh sedikit pancingan. Kebetulan sedang ada Agus Mulyadi di kantor.

“Gus, ada nggak adegan film Stephen Chow paling lucu yang kamu ingat?”

“Ada. Adegan pas dia masukin pedang ke mulutnya. Terus…,” Agus berhenti sebentar karena tertawa, “orang-orang tepuk tangan. Ternyata pedangnya tembus sampai belakang.”

Saya ikut ketawa tapi tak ingat itu adegan di film apa. Saya belum putus asa. Setelah Agus berlalu, saya mengambil telepon, membuka aplikasi Google Duo, dan menanyakan pertanyaan serupa ke pacar saya. Pacar saya adalah orang yang sangat sabar. Saya bilang begitu karena meski kami baru pacaran sebulan, saya sudah ngambek dan bilang putus beberapa kali. Hampir semuanya karena kasus salah paham. Meski saya punya kepribadian yang buruk, pacar saya selalu bilang “Aku mencintaimu” setiap malam tanpa absen dan tidak menagih ATM dan kartu kreditnya yang suatu malam diam-diam saya masukkan ke dompet saya sendiri.

Salah satu bukti kesabarannya terjadi ketika saya dan dia sedang pelesir ke Kafe Batavia di Kota Tua, Jakarta. saya sedang duduk sambil menyesap margarita ketika dia datang. Sekian menit dia duduk di samping saya, tiba-tiba dia mengatakan sesuatu yang merusak hari Minggu saya.

“Kalau kamu belum selesai, mending kita nggak usah ngomongin ini.”

Saya langsung marah. Memang itulah yang sering terjadi, kalau ada orang marah kepada saya, saya malah jadi ikutan marah.

Iklan

“Oke. Kamu nyerah sama aku ya. Kalau begitu kita sampai di sini saja.” Saya menghabiskan margarita di cawan agar tak serupiah pun dari Rp135 ribu harga minuman itu tersia-sia. Sambil membuang muka, saya merampas tas Michael Kors lungsuran orang dan segera berjalan dengan cepat keluar kafe.

Pacar saya berjalan di belakang dengan langkah biasa seratus meter di luar kafe karena saya melihatnya demikian ketika saya berhenti di depan Museum Wayang dan menunggu dia mengejar saya. Saya makin kesal. Wajahnya tidak mirip Nicholas Saputra tapi kenapa perilakunya kerangga-ranggaan.

“Kenapa kamu pergi sih?” tanya dia. Dia bernama Edo. Saya memanggilnya Sayang di hari biasa, Suami Masa Depanku ketika suasana hati sedang sangat baik, Sampah Masyarakat ketika sedang kesal, dan tidak memanggil dengan sebutan apa pun kala saya marah sebab WhatsApp-nya saya blok. Tuhan di langit, semoga pria ini masih punya banyak cadangan sabar.

“Katanya kamu nggak mau ngomongin hubungan kalau aku belum selesai dengan perasaanku dengan mantan!”

“Ya, ampun. Maksudnya aku baru mau ngobrolin hubungan kita kalau kamu selesai dengan pekerjaanmu.”

Sewaktu pipi saya memerah karena malu, ingatan saya sekaligus melayang pada kejadian beberapa menit sebelumnya ketika laptop saya terbuka di samping margarita dan saya tak bisa menyimak dengan baik obrolan yang ia buka karena sibuk menyelesaikan pekerjaan.

Pacar saya yang sabar bilang adegan paling lucu di film Stephen Chow adalah ketika ia mempraktikkan jurus bola api. Jurus itu dilakukan dengan cara bergulung-gulung di tangga sampai badan menimpa musuh.

Saya tertawa walau tak tahu sama sekali adegan yang ia maksud. “I love you,” kata saya, lalu menutup telepon.

Sekarang saya ingat, salah satu adegan lucu di film Stephen Chow adalah adegan Kung Fu Hustle ketika ia dikejar sambil dilempari pisau, kemudian pisaunya dijadikan spion. CJ7 selain sedih juga menyimpan banyak adegan lucu. Lalu pembukaan Love on Delivery ketika seorang pelanggan parlente komplain kepada pelayan restoran, yang salah satunya adalah Stephen Chow, bahwa ada lalat dalam supnya.

Pelanggan itu berteriak memanggil pelayan. Beberapa orang pelayan segera menghampirinya dan ikut kaget melihat lalat yang berenang di sup yang tampaknya sup jagung itu. Mereka kemudian segera mengatasi keadaan itu. Ini kejadian yang tidak bisa dimaafkan, kata salah satu pelayan. Juga lalat ini, tak bisa dimaafkan. Kepala pelayan mengambil lalat tersebut dan kemudian bersama-sama menggebuki si lalat.

Beberapa tahun lalu ketika sedang mengerjakan skripsi dan merasa mentok, saya bersama seorang teman membawa hard disk berangkat ke warnet Luxury yang legendaris di Jalan Kaliurang, Jogja untuk mengopi semua film Stephen Chow. Saya tak bisa mengingat akhirnya berapa buah filmnya yang saya tonton, tapi pengalaman menghabis-habiskan waktu sambil rebahan sebelum rebahan menjadi kegiatan populer itu sungguh berkesan.

Selama bertahun-tahun saya mengenang Stephen Chow sebagai referensi filmmaker yang karyanya akan saya tonton saat sedih, terutama Tricky Brains dan King of Comedy. Ia lebih lucu dari Jim Carrey dan lebih saya sayangi ketimbang Jackie Chan atau Jet Li. Orang-orang mengenang tandemnya, yang juga tandem Bo Bo Ho, sang legenda Ng Man Tat yang bisa menjadi apa saja, mulai dari bos Triad, biksu selebor, sampai pecundang tua beranak dua yang selalu bertingkah aneh setiap kali dipanggil “Papa”.

Pembukaan film ini sudah lucu. Tapi, saya rekomendasikan untuk menonton adegan di menit ke 26:26.

Di Hong Kong, Stephen Chow dikenal sebagai raja komedi. Di Indonesia, ia dikenal sebagai Dewa Masak. Pers Hong Kong menganggapnya penyaji terbaik tradisi komedi moi lei tau, frase Bahasa Kanton yang berarti nonsense. Terjemahan Indonesia yang cukup indah untuk kata nonsense adalah ‘omong kosong’. Menurut sebuah video esai di YouTube yang saya tonton, komedi yang ia bawakan menjadi lucu karena logikanya tidak nyambung.

Sebagai contoh, pada adegan Love on Delivery, ketika si pelanggan mengadu supnya kemasukan lalat, yang menandakan restoran tersebut tidak bersih, kita mungkin membayangkan tindakan pemilik atau pelayan restoran ialah dengan mengganti supnya. Di salah satu film Warkop DKI yang ada tikus bernama Omen, adegan ini nampang dan dijadikan cara licik pelanggan untuk bisa menambah makanan tanpa bayar.

Kelucuan di adegan itu, sebagaimana resep komedi umumnya, ialah dengan memberikan adegan tak terduga ketika pelayan restoran ikut marah kepada lalatnya dan kemudian menggebuki si lalat beramai-ramai. Sudah, skip aja penjelasan soal komedi Stephen Chow ini. Bikin bahasan lucu jadi nggak lucu aja.

Kalau Anda mengikuti film-film Stephen Chow, yang di film-filmnya suka memakai nama tokoh “Sing” yang diambil dari nama aslinya sendiri, Anda akan sadar ia selalu jadi orang miskin yang hidup pas-pasan. Misalnya dia jadi anak orang kaya seperti di Sixty Millions Dollar Man, di akhir ternyata dia anak pungut atau apa lah. Kemudian, Stephen Chow juga tidak pernah menjadi orang jahat. Misalnya dia jadi orang jahat pun, di akhir film dia akan tobat.

Jadi, apa adegan lucu film Stephen Chow yang paling Anda ingat?

BACA JUGA AADC 2 Layak Digugat hingga Liang Lahat atau artikel Prima Sulistya lainnya.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2019 oleh

Tags: Filmstephen chow
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara dalam Mobil! Mojok.co
Pojokan

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara!

8 Oktober 2025
film tema perselingkuhan.MOJOK.CO
Mendalam

Main Serong di Sinema Indonesia: Mengapa Kamu Menyukai Film Bertema Perselingkuhan?

22 September 2025
Film Safe Haven.MOJOK.CO
Seni

Tutorial Masuk Surga ala “Kang Mus” dalam Safe Haven, Film Pendek Berdurasi Singkat tapi Ngilunya Melekat

29 April 2025
Film Qodrat 2: Ketika Perempuan Buruh Pabrik Dieksploitasi Kapital sekaligus Jadi Tumbal.MOJOK.CO
Seni

Film Qodrat 2: Ketika Perempuan Buruh Pabrik Dieksploitasi Kapital sekaligus Jadi Tumbal

23 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.